Fungsi Keuangan Perusahaan


  • Pengertian Fungsi Keuangan Perusahaan

Pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusahaan selain personalia, pemasaran dan produksi. Pengertian pembelanjaan selalu berubah dari waktu kewaktu, sedangkan pengertian lama pembelanjaan adalah menyediakan dana. Akan tetapi setelah per-ekonomian berkembang terus maka konsep pembelanjaan juga berubah.

Pengertian pembelanjaan menurut Bambang Riyanto dalam Dasar-dasar Pembelanja­an Perusahaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelanjaan perusahaan mcm-punyai tujuan sebagai berikut:

  1. Mendapatkan atau menaikkan tambahan dana perusahaan.
  2. Menggunakan dana secara efisien.
  3. Mendistribusikan laba perusahaan kepada yang berhak.

 

  • Penggunaan Dana

Penggunaan dana setelah ada di perusahaan, sebagai manajer keuangan bcrusaha untuk menggunakan secara efisien demi tcrcapainya tujuan pcrusahaan. Pada dasarnya penggunaan dana dapat digolongkan mcnjadi 2 bagian yaitu:

  1. Penggunaan dana dalani jangka pendek : Kas, surat-surat berharga, piutang dan

persediaan.

  1. Penggunaan dana dalam jangka panjang : Investasi aktiva tetap termasuk lanah,

bangunan dan peralatan.

Mengelola penggunaan dana perusahaan baik untuk jangka pendek atau jangka panjang berkaitan erat dengan masalah efisiensi, karcna kalau masalah efisiensi tercapai bcrarti manajer keuangan berhasil dalam mengelola dana dalam arti pengalokasian dana per­usahaan tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat dengan mudah menelusuri bagian-bagian mana yang menghasilkan laba perusahaan.

Efisiensi penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan pendapatan bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan dana atau modal yang dipakai perusahaan dalam memperoleh pendapatan tersebut. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yang dipergunakan disebut Rentabilitas. Jadi rcntabilitas yang semakin tinggi dapat diartikan bahwa kemampuan perusahaan juga tinggi, hal ini berarti rcntabilitas yang tinggi juga mencerminkan efisiensi yang dicapai perusahaan baik.

Rentabilitas perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai bcrikut:

Laba/pendapatan bersih

Rentabilitas (RE) =———————– ———X 100 %

Modal Kerja

Laba bersih dapat dilihat perinciannya secara lebih jelas dan lengkap kalau kita membaca pada laporan rugi laba, yang kemudian juga dicantumkan pada ncraca akhir perusahaan.

Contoh :

Total aktiva yang terlihat pada neraca perusahaan scbesar Rp 1.000.000,00, di mana terdiri dari:

  1. Aktiva tetap Rp 600.000,00
  2. Aktiva lancar Rp 400.000,00

Setelah satu tahun berjalannya operasi perusahaan ternyata dapat dihasilkan laba perusahaan sebesar Rp 240.000,00 yang terlihat pada gambaran di bawah ini:

Penjualan bersih                                                        Rp 5.000.000,00

Harga Pokok Penjualan                                             Rp 3.000.000,00

Laba kotor                                                                Rp 2.000.000,00

Biaya-biaya operasional sebagai berikut:

  • Biaya penjualan Rp    000,00
  • Biaya promosi Rp 1.150.000,00

–    Biaya administrasi

dan umum                       Rp    110.000,00

—————— +                 Rp 1.760.000,00

Rp    240.000,00

Dari laba bersih sebesar Rp 240.000,00 dibandingkan dengan total aktivanya dapat dihitung kemampuan ekonomis perusahaan (rentabilitas ekonomi) yaitu:

 

Kalau keuntungan perusahaan setelah tahun kedua turun menjadi Rp 200.000,00 maka rentabilitas ekonomisnya juga turun sebesar 4 % menjadi 20 %.

Mengapa sampai terjadi penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan ? Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

  1. Usaha yang dipilih.

Bidang usaha yang dipilih perusahaan akan mempengaruhi penghasilan ke­untungan, misalkan saja membuka restoran dengan membuka perbengkelan atau foto kopi harus benar-benar melihat bagaimana keadaan lingkungan sekitarnya (lokasi yang nantinya dipakai untuk berusaha bagaimana ) kemudian bagaimana sarana per-lengkapannya dan sebagainya.

  1. Pengalaman perusahaan itu sendiri atau pesaing.

Dengan adanya pengalaman yang didapat selama mengembangkan usaha, per­usahaan bisa memisah-misahkan hal-hal yang menguntungkan maupun hal-hal yang merugikan untuk kemudian dijadikan pedoman bagi kegiatan selanjutnya. Pengalaman pesaing juga dapat mempengaruhi pencapaian laba di tahun mendatang dengan melihat pengalaman pesaing yang bisa dipakai serta dimodifikasi sesuai dengan perusahaan maka dapat memotivasi peningkatan laba perusahaan.

  1. Manajemen usaha

Manajemen perusahaan ini menyangkut segala usaha yang ada di perusahaan baik manajemen bahan materialnya, sumber daya manusia maupun mengelola dana perusahaan. Kalau dihubungkan dengan rentabilitas ekonomi perusahaan maka otomatis kita lebih banyak menyoroti pengelolaan dana yang efisien tanpa mengabaikan faktor-faktor ekonomi yang lainnya.

  1. Kesempatan yang ada

Kalau perusahaan mempunyai kelebihan dapat membaca peluang bisnis yang ada akan lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan kemampuan sumber dananya saja. Kesempatan atau peluang bisnis ini nanti akan

menghasilkan segmen pasar yang dikuasai, siapa yang akan dilayani yang dapat menghasilkan keuntungan yang optimum.

Pada dasarnya pengelolaan dana jangka pendek ( aktiva lancar) dan pengelolaan dana jangka panjang ( aktiva tetap ) dapat dilakukan melalui fungsi manajemen keuangan yang ada di perusahaan, di mana sebelum manajer keuangan menggunakan dana harus membuat perencanaan alokasi dana yang teliti dan kemudian mengawasi pelaksanaan penggunaan aktiva yang telah dibiayai sehingga dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul sedini mungkin.

 

6.3  Penggunaan Jangka Pendek

Penggunaan dana jangka pendek menyangkut pembelanjaan aktif yaitu penggunaan dana tertuang ke dalam besarnya modal kerja yang tertanam dalam aktiva lancar. Adapun yang tergolong aktiva lancar adalah kas, piutang, surat berharga dan persediaan barang. Jadi aktiva lancar adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan operasional atau dengan kata lain aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi. Biasanya likuiditas suatu kekayaan perusahaan terlihat pada susunan aktiva lancar yang tercantum pada neraca perusahaan di mana kekayaan yang bcrada pada urutan paling atas adalah yang paling likuid ( = paling cepat diubah menjadi uang tunai ).

 

  • Pengelolaan Kas

Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid di mana dapat berbentuk uang tunai atau cek yang dapat sewaktu-waktu diuangkan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari perusahaan. Pengadaan kas ditujukan untuk membiayai keperluan sehari-hari sehingga kontinuitas perusahaan tetap terjaga. Keperluan schari-hari tcrsebut bisa saja untuk membeli bahan baku, membayar gaji, membcli listrik, sewa bangunan dan peralatan dan sebagainya.

Berapa besarnya kas dalam bentuk uang tunai agar tidak mengganggu kelancaran perusahaan tidak dapat ditetapkan batasannya sccara jelas, hanya saja pada umumnya suatu perusahaan akan menyediakan kas dalam bentuk uang tunai sebesar 5 % sampai dengan 10 % dari total aktiva lancar perusahaaan. Disamping juga tergantung pada kc-bijaksanaan perusahaan, besamya kas tunai juga tergantung pada bagaimana dengan penerimaaan dan pengeluaran kas.

Penetapan kebijaksanaan perusahaan dalam mencntukan berapa scbaiknya kas yang dipunyai perusahaan harus benar-benar direncanakan dan dipcrhitungkan dengan teliti karena jika terjadi kelebihan dan kckurangan akan mcrugikan perusahaan. Kalau tcrjadi kelebihan kas tunai, maka perusahaan akan menangggung kerugian sepcrti:

  1. Adanya kas tunai yang menganggur karena mclebihi kapasitas yang dibutuhkan.
  2. Adanya biaya modal yang harus dibayar jika dana yang dipcroleh perusahaan bcrasal dari pinjaman dari suatu bank.
  3. Dana yang mengangggur sebenamya dapat dialokasikan pada kegiatan yang lebih produktif.
  4. Merusak nama perusahaan di mata para kreditur bank.

Apabila perusahaan mengalami kekurangan dana tunai akan mengakibatkan:

  1. Terganggunya kelancaran proses produksi karena keterlambatan pembelian bahan baku, membayar gaji, listrik dan sebagainya.
  2. Produktivitas mengalami penururnan karena berkurangnya kemampuan dalam membeli bahan-bahan atau hal-hal lain yang menyangkut proses produksi.
  3. Hilangnya pasar yang sudah dikuasai karena kesempatan tersebut tidak dapat dimanfaatkan karena kurangnya barang yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen lari membeli produk dari perusahaan pesaing.
  4. Aliran Kas dan Anggaran Kas

Aliran kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas sehari-hari. Aliran kas masuk ( penerimaan ) berhubungan erat dengan masalah penjualan barang dan jasa perusahaan baik yang bersifat penjualan kredit/tunai maupun penjualan dan pembelian saham perusahaan. Aliran kas keluar ( pengeluaran kas ) bisa berbentuk pengeluaran untuk membayar gaji, upah dan membantu ongkos masyarakat dan sebagainya.

Untuk menunjang aliran kas sebaiknya dibutuhkan anggaran kas karena dengan adanya anggaran kas dapat diketahui dan direncanakan dan kemudian diambil keputusan, misalnya: memakai dana yang sementara menganggur ke keperluan yang lebih penting dan sebagainya.

 

 

  • Surat-Surat Berharga

Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga atau surat berharga lainnya yang dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu, yang dapat menambah pendapatan perusahaan atau memperkecil biaya pengadaan dana.

Keuntungan yang diperoleh dengan merealokasikandana kas tunai ke dalam bentuk surat-surat berharga adalah bertambahnya pendapatan dari bunga sertifikat ( kalau ber­bentuk sertifikat deposito yang dikeluarkan oleh bank komersial ) dan kemudahannya dalam menjual kembali kalau perusahaan sewaktu-waktu membutuhkan dana tersebut. Jangka waktu pembelian sertifikat deposito juga mempengaruhi besarnya bunga yang diterima di mana semakin lama sertifikat dipegang maka semakin besar bunga yang akan kita terima.

 

  • Pengelolaan Piutang

Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjual barang hasil produksi. Penjulan kredit ini dilakukan untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama di samping juga bertujuan untuk meningkatkan voleme penjualan

Sebagai konsekuensi adanya penjualan kredit ini adalah adanya penundaan pene­rimaan kas untuk sementara waktu atau penerimaan kas terjadi dalam waktu yang akan datang.

Pertimbangan suatu perusahaan melaksanakan penjualan kredit tergantung pada beberapa faktor diantaranya:

  1. Kebijaksanaan perusahaan mengenai berapa prosen dari total penjualan perusahaan yang menggunakan kredit.
  2. Syarat pembayaran di mana ada batas waktu tertentu yang mendapat potongan tunai kemudian setelah lewat batas waktu yang telah ditentukan dimasukkan dalam bentuk kredit ( piutang ).
  3. Kebiasaan langganan dalam melakukan pembayaran.

Pengelolaan piutang harus memperhatikan tingkat perputaran piutang karena perpu-taran piutang mencerminkan berapa lama jangka waktu pelunasan piutang dari langga­nan. Dengan hasil perhitungan perputaran piutang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menetapkan kebijaksanaan tentang penjualan kredit di waktu yang akan datang.

Perputaran piutang dapat dicari dengan memakai rumus sebagai berikut:

Piutang awal + Piutang akhir

  1. Piutang rata-rata =——————————————

                     2

2.    Perputaran piutang =

Jumlah penjualan kredit Piutang rata-rata

 

Tindakan terakhir dari manajemen keuangan adalah memerintahkan staftiya untuk membuat skedul pengumpulan piutang berdasarkan jangka waktu pelunasan piutang yang telah dicari. Dengan skedul pengumpulan piutang berarti perusahaan sekaligus melakukan pengelolaan terhadap aliran kas perusahaan khususnya membuat anggaran penerimaan kas di waktu-waktu selanjutnya.

 

  • Pengelolaan Persediaan

Persediaan di sini termasuk juga bahan baku, bahan penolong maupun barang dalam proses. Persediaan merupakan bentuk terakhir dari aktiva lancar yang dibahas di sini. Persediaan barang berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.

Pengelolaan persediaan mempunyai arti penting karena berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan akhirnya nanti juga mempengaruhi pencapaian laba perusahaan.

Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal yaitu:

  1. Beban bunga yang tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank.
  2. Biaya penyimpanan yang tinggi seiring dengan semakin besamya barang yang
  3. Biaya penyimpanan akan memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga.
  4. Menanggung beban resiko kerusakan makin bcsar kalau pcnyimpanan barang persediaan juga besar.
  5. Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan yang kurang tahan lama atau cepat rusak, misalnya: bahan alam, kelalaian petugas, sifat barang itu sendiri dan sebagainya.

Disamping kesalahan pengelolaan memberikan akibat negatif, maka demikian juga kalau persediaan barang terlalu kecil juga akan mengakibatkan timbulnya dampak ne­gatif yaitu:

  1. Mengganggu kelancaran proses produksi.
  2. Terjadinya kapasitas-kapasitas mesin yang menganggur.
  3. Beralihnya langganan ke perusahaan yang lain.

 

  • Penggunaan Dana Jangka Panjang

Penggunaan dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang tertanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap tersebut bisa bcrupa tanah, pcralatan/ mesin dan bangunan.

Kalau kita mempertimbangkan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita harus memperhatikan resiko yang akan dihadapi di waktu yang akan datang, karena dana yang tertanam di aktiva tetap tersebut akan kcmbali dalam jangka waktu yang lama sehingga keputusan untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap harus bctul-bctul dipertimbangkan dengan matang dan teliti, karcna dana yang terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang besar sehingga kalau terjadi kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi perusahaan atau bahkan bisa membuat perusahaan tutup.

Apa yang perlu dipertimbangkan dalam menginvestasikan dana pada aktiva tetap adalah nilai uang itu sendiri. Karena nilai uang akan selalu berbeda dari waktu ke waktu sehingga sewajarnya kalau kita harus menghitung bagaimana nilai uang tersebut di waktu yang akan datang. Penilaian uang dapat diperhitungkan dengan dua konscp yaitu:

  1. Nilai uang sekarang ( Present Value ).
  2. Nilai uang Majemuk ( Compound Value ).

 

 

,

Leave a Reply