Ekonomi dan Bisnis


  • Hakikat Ilmu Ekonomi

Manusia primitif memiliki kebutuhan yang sangat terbatas dalam kebutuhan pokok, sandang, pangan, dan papan. Mereka hidup bergerombol dan saling memenuhi kebutuhan mereka sendiri dengan mengusahakan areal tanah yang mereka miliki. Akan tetapi setelah transportasi dan komunikasi berkembang, ruang lingkup kebutuhan manusia bertambah luas. Mereka mulai berhubungan dengan dunia luar dan mulai muncul keinginan akan kebutuhan lain. Barang-barang yang mereka butuhkan tidak selalu tersedia dalam jumlah yang yang mencukupi. Adanya kebutuhan tidak terbatas dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas, menjadi amsalah pokok dalam ilmu ekonomi. Hal ini merupakan tantangan bagi kehidupan manusia, dan mendorong mereka untuk mengembangkan segala daya dan potensi yang mereka miliki. Bagaimana memecahkan masalah ini, dengan mendayagunakan segala sumber , untuk memuaskan kebutuhan yang tidak terbatas itu, termasuk bidang penelaahan ilmu ekonomi. Jadi ilmu ekonmi adalah ilmu yang memperlajari cara masyarakat mengalokasikan sumber-sumber yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa. Studi ilmu ekonomi juga termasuk menganalisa kegiatan orang dalam hubungan dengan memproduksi, menabung dan membelanjakan uangnya.

Kemudian masyarakat mengembangkan system ekonomi agar dapat mengatur keseimbangan antara sumber-sumber yang terbatas dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Yang dimaksud dengan system ekonomi adalah struktur organisasi masyarakat, yang berusaha mencari keseimbangan antara kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas.

Kemudian system ekonomi harus menjawab pertanyaan berikut :

  1. Apa yang akan diproduksi?
  2. Berapa jumlah yang akan diproduksi?
  3. Bagaimana cara memproduksinya?
  4. Siapa mendapat apa?

Bisnis dalam masyarakat akan menjawab dua pertanyaan di atas, terutama diajwab oleh konsumen. Apa yang akan diproduksi oleh produsen ditentukan oleh needs dan wants konsumen saat ini. Needs adalah kebutuhan, artinya suatu rasa kekuranganyang perlu dipenuhi oleh barang dan jasa, sedangkan wants berarti sesuatu kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh budaya/kebiasaan tertentu. Kaum produsen harus mengadakan riset pemasaran dan tidak boleh lengah terhadap perubahan selera konsumen. Pertanyaan ketiga di atas dijawab terutama oleh bisnis karena menyangkut aspek teknologi dan dana yang tersedia serta pengelolaannya dalam suatu usaha bisnis. Selanjutnya pertanyaan keempat ditentukan oleh kekuatan daya beli masyarakat, yang diukur dengan jumlah uang yang mereka miliki, artinya orang yang memiliki daya beli kuat akan mampu membeli barang dan jasa lebih bermutu dan lebih banyak jumlahnya dibadingkan dengan orang yang kurang daya belinya.

 

  • Sistem Perekonomian
  1. Merkantilisme

Pada masa perekonomian tersendiri serta pada masa kerajinan pertukangan sering disebut masa Pra Kapitalisme.. pada masa perekonomian tersendiri belum terjadi tukar menukar barang/jasa, ekonomi bersifat setempat dan untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Setiap keluarga membuat semua barang yang dibutuhkan untuk dikonsumsikan sendiri. Kemudian pada masa perekonomian kerajinan dan pertukangan terjadilah tukar menukar atau barter. Seringkali pada masa ini disebut perekonomian feudal. Pada masa itu perekonomian berpusat pada “Manorial Estate” dimana orang bekerja di lapangan pertanian dengan pimpinan kaum bangsawan. Jadi kekuasaan terletak pada kaum bangsawan. Selanjutnya pada akhir abad pertengahan lahir Negara-negara bangsa yang menggantikan Negara feudal. Saat itulah muncul kapitalisme muda dan masa ini sering disebut masa merkantilisme. Dengan menyewa serdadu upahan, Negara-negara nasional menumpas kekuasaan tuantuan tanah atau kaum feodal.

Berdasarkan faham merkantilisme ngara berusahan mendapatkan emas sebanyak-banyaknya melalui perdagangan luar negeri. Anggapan faham ini bahwa perdagangan merupakan sumber kekuatan. Diusahakan nilai ekspor supaya lebih tinggi daripada nilai impor dan kelebihan nilai itu dibayar oleh luar negeri dengan emas. Negara menekan impor barang sebaliknya mendukung kegiatan ekspor barang.

  1. Kapitalisme

Di dalam system perekonomia ini, sesoerang bebas untuk memiliki kekayaan , memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, seseorang bebas dalam memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan. Kebebasan ini disebut “Laissez Faire”. Seseorang bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki dan merupakan penggerak utama dari kegiatan perekonomian kapitalis.

Menurut Adam Smith dalam bukunya “Wealth of nations” menyebutkan adanya tangan tidak kentara dalam persaingan (The Invisible Hand of Competition). Hal ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan perusahaan lain secara relative dapat dikatakan bahwa yang kalah adalah yang kurang efisien. Keluarnya dari persaingan ini karena tangan tidak kentara. Jadi dalam system kapitalisme ini terdapat 3 unsur pokok :

  1. Hak milik atas barang dan modal ada di tangan perseorangan
  2. Harga barang/jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran
  3. Dijamin adanya persaingan bebas , kebebasan untuk berdagang dan mempunyai pekerjaan, kebebasan untuk mengadakan kontrak, serta kebebasan untuk mendapatkan keuntungan.
  4. Komunisme

Di dalam system perekonomian komunisme , peranan pasar untuk menentukan arah produksi hamper tidak ada. Jika perekonomian kapitalisme disebut ekonomi pasar, maka perekonmian komunisme dikatakan ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter atas keputusan ekonomi yang dibuat. Disini hak milik seseorang dihapuskan, semua masyarakat adalah karyawan Negara. Kebebasan politik diawasi secara ketat.

  1. Fasisme

Disamping merupakan bentuk pemerintahan (dictator), fasisme juga merupakan bentuk perekonomian. Dalam fasisme yang seringkali disbeut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industry. Disini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.

  1. Sosialisme

Di negara-negara yang menganut faham sosialisme, pemerintahnnya bersifat demokrasi. Dalam bidang perekonomian pemerintah secara tidak langsung mendorong kegiatan ekonomi dengan merencanakan Anggaran Belanja, system perpajakan, ekspor dan lain-lain. Jadi dalam perekonomian sosialisme, seseorang secara relative bebas untuk memilih usaha atau pekerjaan yang diinginkan tapi pemerintah turut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah hanya menguasai perusahaan-perusahan yang vital bagi kepentingan masyarakat, agar kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi dengan adil dan merata.

Pada system perekonomian sosialis ini, harta kekayaan tersebar, dimiliki dan diselenggarakan oleh koperasi-koperasi produksi atau konsumsi, serikat pekerjam badan hokum masyarakat dan organisasi atas dasar sukarela.

 

  • Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru, dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital, kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan teknologi.

Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien.Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Sumber-sumber Alam

Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.

2   .Sumber-sumber Tenaga Kerja

Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.

  1. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.

4  .Akumulasi Kapital

Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.

 

  • Hubungan Bisnis dan Masyarakat

Bisnis dalam bentuk lembaga didalam bahasa Indonesia dikenal Rumah Tangga Perusahaan (RTP). RTP selalu berhubungan dengan RTK (Rumah Tangga Konsumsi). Hubungan antara Rumah Tangga Perusahaan dengan Rumah Tangga Konsumsi erat sekali dan saling membantu satu sama lainnya dalam mencapai kemajuannya. RTK menyediakan dan RTP membutuhkan factor-faktor produksi berupa alam, tenaga kerja, modal dan skill. Kemudian RTP akan membayar harga faktor produksi ini berupa rente tanah, upah buruh, bunga modal dan laba pengusaha. Faktor-faktor produksi tadi di olah atau diproses dalam Rumah Tangga Perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa dan dijual ke Rumah Tangga Konsumsi. Rumah Tangga Konsumsi membayar barang dan jasa ini dengan tenaga belinya, ini disebut daya beli efektif (efective demand), artinya permintaan terhadap suatu barang yang diikuti dengan membayar harga barang tersebut. Adapula Potensil demand atau daya beli pontensil atau permintaan potensil yaitu permintaan yang baru merupakan keinginan saja belum diikuti dengan tindakan membeli karna belum cukup uang. Pada saat uangnya cukup dia baru membeli barang itu. Hubungan ini akan berjalan terus menerus, majunya RTP akan akan memberikan kepada RTK berupa kemakmuran RTK. RTP yang makin berkembang akan membutuhkan alam, tenaga kerja, modal dan skill yang makin meningkat pula.

 

  • Hubungan Bisnis dan Pemerintah

Jika kita bertanya kepada para pedagang kecil maupun pedagang besar, bagaimana padnangan mereka terhadap pemerintah dalam bidang Bisnis, jawabannya mungkin hanya mengemukakan segi-segi negatifnya saja, yaitu memunguti pajak dan bermacam iuran. Jawaban mereka mungkin benar karena mereka tidak mengetahui apa sebenarnya peranan pemerintah dalam mengatur system perdagangan dan perekonomian secara menyeluruh. Bagi beberapa pengusaha, mungkin pemerintah dianggap sebagais aingan, tetapi mereka gembira karena persaingan dengan pemerintah dalam bidang Bisnis cukup baik, karena pemerintah tidak begitu terbiasa mengelola Bisnis. Mereka menganggap pemerintah lemah dalam bidang bisis.

Pemerintah memiliki 4 peranan dalam dunia Bisnis:

  1. Sebagai pengatur dan regulator

Pemerintah sebagaipengatur dan regulator akan mengatur perusahaan untuk mentaati dan menjaga lingkungan dari bahaya polusi, pelesatrian alam, dengan manajemen terpuji dalam  berbagai bidang seperti kualitas produksi, kebersihan lingkungan, kesejahteraan karyawan, mutu layanan terhadap masyarakat dan sebagainya dengan memberikan berbagai sertifikat kelayakan.

  1. Sebagai konsumen

Pemerintah sebagai konsumen memiliki anggaran belanja yang terbesar di Negara kita. Dengan anggaran belanja tersebut, sebagian digunakan untuk membeli barang dan jasa. Para produsen memanfaatkan dana besar yang ada pada pemerintah, agar mereka dapat ditunjuk sebagai leveransir atau penjual buat pemerintah. Pemerintah membeli segala macam barang seperti bahan bangunan, kayu besi, semen, pakaian, mobil, alat-alat tulis kantor, sampai perelengkapam teknologi canggih.

  1. Sebagai saingan

Pemerintah sebagai saingan menguasai usaha binsis tertentu, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Akan tetapi, para pengusaha swasta juga diberi kesempatan bergerak di bidang tersebut. Pemerintah menguasai perusahaan air minum, listrik, telekomunikasi, pos, perbankan, kereta api, gedung-gedung dan sebagainya.

  1. Sebaga pemberi subsidi

Subsidi diberikan oleh pemerintah agar kegiatan perekonomian berjalan semestinya. Misalnya subsidi terhadap kaum petani dengan cara membeli gabah lebih mahal dari harga sebenarnya atau memberi subsidi terhadap pupuk yang dibeli oleh petani. Jika harga pupuk tidak disubsidi oleh pemerintah, harga pupuk tidak akan terjangkau oleh petani. Subsidi juga diberikan pada bensin yang dibeli oleh konsumen dan para pengusaha untuk menjalankan perusahaannya.

 

  • Ciri-Ciri Bisnis Modern

Ciri-ciri bisnis modern adalah adanya spesialisasi dan saling ketergantungan serta produksi masal.

  • Spesialisasi

Jika kita perhatikan bisnis, ada yang hanya bergerak dalam memproduksi barnag-barang tertentu, seperti membuat sepatu, membuat tekstil, membuat onderdil mobil, ada yang beregrak dalam bidang membuat barang (pabrik). Ada yang menjual barang saja (para pedagang), dan sebagainya. Demikian pula dalam pembagian kerja sudah dijumpai spesialisasi jabatan.

Interdependence karena bisnis sudah beregrak dalam bidang tertentu, suatu perusahaan bergantung kegiatannyapada perusahaan lain. Misalnya pedagang besar, bergantung usahanya kepada para produsen, dan dia bergantung pula kepada perusahaan angkutan yang mengangkut barang. Dia juga sangat membutuhkan sarana telepon, pos dan listrik yang dikerjakan oleh sektr lain.

Produksi missal, barnag dihasilkan dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Produsen membuat barang untuk orang-orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu, produsen harus mengetahui selera konsumen agar produksi yang dibuat secara missal mudah dipasarkan. Dengan adanya produksi missal dan barnagnya laju di pasar, akan timbul keuntungan baik bagi bisnis itu sendirimaupun bagi masyarakat dan negara. Tenaga kerja akan lebih banyak tertampung, pendapatan para karyawan makin meningkat, demikian pula pendapatan masyarakat bertambah, dan standar hidup juga makin membaik. Kemudian muncul pertanyaan mengapa bias demikian dan mengapa binsis selalu bias meningkatkan produksinya dan juga selalu menciptakan barang baru? Jawaban dari pertanyaan ini terletak pada dua kata kunci yaitu produksi dan produktivitas.

Produksi diartikan usaha menciptakan barang dan jasa yang menambah kegunaan (utility). Ada 4 kegunaan utility yang timbu dari produksi ini,yaitu:

  1. Form utility

Yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, seperti dari kulit dirubah menjadi sepatu, dari karet dirubah menjadi ban mobil.

 

  1. Place utility

Yaitu kegunaan karena adanya perpindahan tempat, misalnya barang berpindah tempat dari satu kota ke kota lainnya, atau dari desa ke kota. Beras yang diangkut dari daerah pedalaman ke kota besar akan meningkat kegunaannya , karena di kota orang banyak membutuhkan beras dan harganya akan lebih meningkat dibandingkan dengan harga di desa dimana beras dihasilkan.

 

 

  1. Time utility

Ialah kegunaan karena adanya tenggang waktu mislanya pakaian musim dingin akan lebih meningkat kegunaannya pada musim dingin dibandingkan dengan musim panas. Demikian juga di Negara kita kegunaan paying akan lebih banyak meningkat pada musim hujan.

  1. Possession utility

Yaitu kegunaan yang meningkat karena adanya perpindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Misalnya makanan di restoran akan mekin meningkat kegunaannya apabila makanan tersebut berpindah atau dibeli oleh pembeli karena para penjual makanna tersebut tidak sanggup memakan semua makanannya. Bagi mereka nilai dari makanannya tidak memiliki memiliki nilai yang ada adalah nilai tukarnya, yaitu makanan tersebut ditukar dengan uang dengan cara dijual.

Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :

  • Pengertian Produksi dalam arti smepit, yaitu mengubah bentuk barang menjadi barang baru, ini menimbulkan form utility.
  • PengertianProduksi dalam arti luas, yaitu usaha yang menimbulkan kegunaan karena place, time, dan possession.

Form utility akan kita jumpai di pabrik tempat barang-barang mengalami perubahan bentuk, sedangkan kegunaan tempat, waktu dan hak milik akan terjadi dalam usaha-usaha dalam bidang marketing. Marketing berusaha menyalurkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen denganc ara mengangkut barang dan mendistribusikannya (place utility), menyimpan barang di gudang menunggu saat penjualan (time utility) dan memindahkan kepemilikan dari penjual ke pembeli (possession atau ownership utility).

Selanjutnya istilah produktivitas yang berarti perbandingan antara hasil produksi dengan pengorbanan-[engorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Produktivitas ini erat kaitannya degan efisiensi. Makin tinggi efisiensi maka makin tinggi pula produktivitas. Apabila orang melihat biaya yang dikorbankan untuk membuat suatu barang disebut efisiensi (daya guna) dan bila melihat hasil yang dicapai dibandingkan dengan biaya yang dikorbankan disebut produktivitas (hasil guna).

Produksi massal yang dibuat oleh dunia Bisnis akan mendatangkan keuntungan karena adanya efisiensi penggunaan factor produksi. Dengan adanya efisiensi, keuntungan penmgusaha akan meningkat, keuntungan ini digunakan lagi untuk memperluas bisnisnya, memperkerjakan tenaga kerja baru, meningkatkan upah, atau menekan harga jual. Efisiensi dalams egala hal akan mendatangkan  keuntungan yang berlipat ganda.

Oleh  sebab itu para pengusaha selalu mencari titik efisiensi yang paling maksimal, melalui produksi missal. Produksi missal dengan segala bentuk penghematan dilakukan dengan cara:

  • Mekanisasi yaitu menggunakan mesin serba otomatis dan canggih dengan mengkombinasikan teknologi canggih, penanganan bahan baku, system control yang akurat, penggunaan komputer, dan alat angkut serta alat angkat yang serba otomatis.
  • Spesialsiasi yaitu masing-masing tenaga kerja melakukan pekerjaan tertentu, sehingga mereka betul-betul ahli dalam bidang tersebut. Akan tetapi system spesialisasi memiliki kelemahan, yaitu timbulnya kebosanan pada pekerja, sehingga mereka seringkali meninggalkan pekerjaan atau pindah ke perusahaan lain.

System kerja spesialsiasi ini dipelopori oleh F.W. Taylor yang mengehndaki para pekerja melakukan satu pekerjaan sajaagar keterampilannya meningkat. Dengan demikian, produksi meningkat secara pesat, pengusaha memperoleh keuntungan besar, sebaliknya para karyawan diperlakukan seperti mesin otomatis, melakukan pekerjaan it uterus menerus selama hidupnya dan tidak ada kesempatan untuk pindah ke bagian lain. Dalam jaman modern sekarang, system kerja seperti ini tidak dapat dipertahankan lagi. System manajemen modern sekarang sudah mencari bentuk-bentuk lain yang bersifat lebih manusiawi  yang memperlakukan manusia sebagai makhluk social yang memiliki harga diri.

  • Standardisasi, ini membuat ukuran-ukuran standar dari barang-barang yang dihasilkan. Standardisasi ini menimbulkan penghematan dalam pemakaian bahan dan waktu, karena semua barang sudah mempunyai ukuran dank ode-kode tertentu.
  • Penggunaan komputer, sekarang penggunaan komputer sudah sangat meluas sehingga betul-betul menimbulkan efisiensi tingkat tinggi.dengan komputer dilakukan pengawasan pemasangan onderdil-onderdil mobil, perusahaan telekomunikasi dan dapat dikatakan semua lapangan pekerjaan dimasuki oleh komputer. Dunia perbankan menggunakan komputer untuk melayani nasabahnya secara cepat dan mudah mengambil uang atau menyetor uangnya. Komputer bank yang disimpan di tempat-tempat strategis dapat melayani nasabah 24 ham, kapan saja nasabah mau ambil uang boleh langsung berhubungan denga komputer tersebut.

 

  • Badan Usaha dan Perusahaan

Dalam praktik banyak kita temui pemakaian badan usaha dan perusahaan dalam maksud yang sama, kedua kata itu haruslah dibedakan sebab akan menyangkut perbedaan lebih lanjut mengenai pengertian likuiditas, rentabilitas dans ebagainya.

Bila dilihat dari segi tujuan, badan usaha selalu bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan tujuannya adalah berproduksi, sebagaimana didefinisikan, perusahaan adalah suatu kesatuan organisasi yang mengorganisir factor-faktor produksi dengan tujuan berproduksi. Badan usaha mempunyai perusahaan sebagai alatnya untuk memperoleh laba, sedangkan perusahaan tidak selalu punya badan usaha secara terp[isah. Dario segi tempat kediaman, dapat dilihat bahwa tempat kedudukan badan usaha mementingkan segi-segi yuridis, dan tempat kediamanperusahaan mementingkan segi ekonomis. Seperti banyak badan usaha Belanda jaman dahulu berkedudukan di Belanda sedangkan perusahaan-perusahaannya berada di Indonesia.

 

 

,

Leave a Reply