Kumpulan Soal Keuangan


 

  1. ANALISIS RASIO KEUANGAN

 

  1. Harapan jaya mempunyai data sebagai berikut :
    • Net Operating Income (NOI) tahun 1998 sebesar Rp. 7.500.000
    • Profit Margin (PM) yang diperoleh sebesar 20 %
    • Net Worth to debt ratio 300 %
    • Pada tahun 1999 merencanakan untuk menambah assets sebesar Rp. 5.000.000 sehingga menjadi Rp. 25.000.00. Operating Assets Turn Over (OATO) tahun 1999 diharapkan 1,5 kali dari tahun 1998.
    • Harga Pokok dan biaya operasi naik sebesar Rp. 4.600.000
    • Bunga modal asing 10 % dan income taxes sebesar 30 %

Ditanya :

Hitunglah untuk tahun 1999

  1. Profit Margin (PM)
  2. Operating Assets Turn Over (OATO)
  3. Rentabilitas Ekonomis (RE)
  4. Solvabilitas

 

  1. Sari Patedjo mempunyai data fiannsial pada tahun 1998 sebagai berikut :
    • Net Worth Rp. 24.000.000
    • Leverage Factor 40 %
    • Bunga sebesar 24 %
    • Total Assets Turn Over 5 kali

Untuk tahun 1999 direncanakan penjualan naik 75% dari tahun 1998 dan total assets turn over diharapkan naik sebesar 40%. Net operating income tahun 1999 diharapkan sebesar Rp. 15.000.000 dengan tingkat pajak 30 %

Ditanyakan :

  1. Net Sales 1999
  2. Total Assets 1999
  3. Earning Power 1999
  4. Rate Of Return On Net Worth bila tambahan dana dibelanjai modal asing.

 

  1. Pada akhir tahun 1998 PT. Adam Makmur Abadi menyajikan neraca dan laporan rugi laba sebagai berikut :
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah
Kas

Efek

Piutang

Barang

Aktiva tetap

Rp.   10.000.000

Rp.   10.000.000

Rp.   20.000.000

Rp.   20.000.000

Rp. 100.000.000

Hutang Dagang

Hutang Wesel

Hutang J. Panjang

Saham Biasa

Laba Ditahan

Rp. 25.000.000

Rp. 15.000.000

Rp. 40.000.000

Rp. 60.000.000

Rp. 20.000.000

Total Aktiva Rp. 160.000.000 Total Passiva Rp. 160.000.000

 

 

 

 

 

 

 

  1. Adam Makmur Abadi

Laporan Rugi Laba 31 Desember 1998

Net Sales                                                                           Rp. 100.000.000

Cost Of Good Sold                                                          Rp.   40.000.000

Gross Profit                                                                       Rp.   60.000.000

Operating Expenses                                                          Rp.   17.000.000

Net Operating Income                                                      Rp.   43.000.000

Efekten Income                                                                Rp.     1.000.000

Earning Before Interes And Tax (EBIT)                          Rp.   44.000.000

Interest                                                                              Rp.     4.000.000

Earning Before Taxes (EBT)                                            Rp.   40.000.000

Taxes 30 %                                                                        Rp.   12.000.000

Earning After Tax (EAT)                                                  Rp.   28.000.000

Ditanyakan :

  1. Likuiditas
  2. Solvabilitas
  3. Inventory Turn Over
  4. Receivable Turn Over (Credit Sales 50 %)
  5. Working Capital Turn Over
  6. Total Assets Turn Over
  7. Earning Power
  8. Profit margin
  9. Rentabilitas Modal Sendiri

 

  1. Citra Budi Abadi dalam tahun 1998 m,empunyai ratio-ratio keuangan sebagai berikut :
    • Total Assets To Debt Ratio 150%
    • Net Worth To Debt Ratio 50 %
    • Net Worth sebesar Rp. 20.000.000

Jika pada tahun 1999 yang akan datang akan menambah modal sendiri sebesar Rp. 20.000.000 dan modal asing sebesar Rp. 10.000.000

Ditanyakan :

  1. Hitunglah total assets tahun 1999
  2. Total Debt dan Solvabilitas tahun 1999

 

  1. Penjualan perusahaan pada tahun 1998 sebesar Rp. 250.000.000

Earning Before Interest And Tax (EBIT) Rp. 25.000.000

Total Assets yang beroperasi sebesar Rp. 100.000.000

Leverage Factor perusahaan 50 %

Menghadapi tahun 1999 pimpinan perusahaan mempekirakan keadaan akan lebih baik , karena itu diputuskan untuk meningkatkan penjualan sebanyak 5 kali kenaikan operating assets dengan harapan akan memperoleh laba lebih besar. Diperkirakan biaya usaha tahun 1999 akan naik 50% dan operating assets akan bertambah sebesar 25 %. Tingkat pajak yang berlaku 40 %.

Ditanyakan :

  1. Laba bersih setelah pajak (EAT) bila modal asing dikenakan bunga 20%
  2. Profit Margin
  3. Rentabilitas Ekonomi
  4. Kenaikan rentabilitas modal sendiri jika tambahan assets dengan modal asing

 

  1. Bumi Abadi mandiri mempunyai data tahun 1998 sebagai berikut :
  1/1/1998 31/12/1998
Raw Material Inventory Rp.   7.500.000 Rp.     3.750.000
WIP Inventory Rp. 12.500.000 Rp.   30.000.000
Finished Good Inventory Rp.   5.000.000 Rp.   20.000.000
Pembelian Bahan Baku 1998   Rp.   31.250.000
Biaya Tenaga Kerja   Rp.   30.000.000
Factory Over Head 1998   Rp.   25.000.000
Penjualan Selama 1998   Rp. 125.000.000
Operating Expenses selama 1998   Rp.   42.500.000

Data Tambahan :

  1. Harga beli bahan baku Rp. 10.000 per kg
  2. St up cost Rp. 109.375
  3. Carryng cost 10 %
  4. Safety stock 200 kg
  5. Lead time 2 minggu
  6. Operating assets turn over 2 kali
  7. Satu tahun ditetapkan 50 minggu

Ditanyakan :

  1. Raw material turn over
  2. WIP turn over
  3. Finished good turn over
  4. Profit margin
  5. Earning power
  6. EOQ
  7. Grafik hubungan EOQ, ROP, dan Safety Stock
  8. Bila direncanakan penjualan tahun 1999 naik 20 % dengan OATO konstan, berapa tambahan dana yang diperlukan untuk mencapai penjualan tersebut ?

 

  1. Madurina Pratama mempunyai data keuangan dan operasi pada akhir tahun 1998 sebagai berikut :
    1. Neraca
    2. Aktiva lancar Rp. 24.645.000
    3. Gedung netto Rp. 113.000.000
    4. Total aktiva Rp. 144.645.000
    5. hutang lancar Rp. 8.125.000
    6. Kekayaan pemilik Rp. 96.430.000
    7. Laporan Rugi dan Laba
    8. Penjualan Rp. 93.526.750
    9. Harga pokok penjualan Rp. 60.057.000
    10. Penyusutan Rp. 11.773.000
    11. Pajak Rp. 11.995.000
    12. Bunga Rp. 1.701.750

Ditanyakan :

Dengan melakukan kembali penyusunan neraca dan rugi laba tahun 1998, hitunglah :

  1. Laba bersih sesudah pajak
  2. Aktiva lain-lain
  3. Modal yang disetor sbagai modal sendiri
  4. Hutang jangka panjang
  5. Current ratio
  6. Earning power
  7. Rentabilitas modal sendiri
  8. Total debt to net worth ratio
  9. Total debt to total assets ratio

 

  1. Gatotkaca selama tahun 1998 memperoleh Net Operating Income (NOI) sebesar Rp. 60.000.000 dan profit margin 10 %. Pada tahun 1999 pimpinan perusahaan merencanakan untuk meningkatkan penjualan sebesar 50%. Dengan perluasan penjualan tersebut modal usaha akan bertambah menjadi Rp. 300.000.000 dan biaya usaha bertambah 45 % dari tahun sebelumnya. Tingkat perputaran modal usaha 1999 diharapkan 1,2 kali dari tahun 1998.

Ditanyakan :

  1. Penjualan tahun 1998 dan 1999
  2. Operating assets turn over 1998 dan 1999
  3. Earning power 1998 dan 1999

 

  1. Dwi Pratama dalam tahun 1998 memperoleh profit margin sebesar 10%. Dalam tahun tersebut perusahaan mempunyai rentabilitas modal sendiri 15%. Aktiva yang beroperasi Rp. 200.000.000 yang semuanya merupakan total assets . Aktiva tersebut dibelanjai oleh modal sendiri Rp. 100.000.000 dan sisanya dibelanjai dengan hutang . Bunga hutang ditetapkan 10% per tahun.

Dalam tahun 1999 perusahaan mengadakan expansi dan net sales 1999 naik menajdi 2 kali dari tahun 1998. Keuntungan sebelum pajak tahun 1999 diperkirakan menjadi 3,5 kali dari tahun sebelumnya. Assets turnover 1999 sebesar 125% dari tahun sebelumnya. Tambahan aktiva dalam rangka perluasan usaha tersebut sepenuhnya dibelanjai oleh modal sendiri. Pajak yang berlaku ditetapkan 50%.

Ditanyakan :

Hitunglah untuk tahun 1998 dan 1999

  1. EBIT
  2. Net Sales
  3. Operating assets turn over
  4. Rentabilitas ekonomis
  5. Rentabilitas modal sendiri

 

  1. Pada tahun 1998 PT. Marunda Jaya mempunyai data sebagai berikut :
    1. Modal sendiri akhir tahun Rp. 20.000.000
    2. Biaya tetap Rp. 72.000.000
    3. Penjualan netto Rp. 160.000.000
    4. Penjualan kredit 80%
    5. Persediaan minimal bahan baku 200 kg
    6. Bunga hutang jangka panjang Rp. 440.000 per tahun
    7. Hutang jangka panjang akhir tahun Rp. 12.000.000
    8. Piutang akhir tahun Rp. 11.600.000
    9. Lead time 1 mingu dan satu tahun ditetapkan 50 minggu
    10. Biaya simpan 40% dan biaya pemesanan Rp. 20.000
    11. Bunga simpanan di bank 12 % per tahun
    12. Bunga kredit bulanan 2 %
    13. Kebutuhan bahan baku per tahun 20.000 kg
    14. Piutang awal tahun Rp. 14.000.000
    15. Pajak 30 %
    16. Hutang lancar akhir tahun Rp. 8.000.000
    17. Total biaya satu tahun Rp. 152.000.000
    18. Bunga kredit jangka panjang 15 %
    19. Kas Awal tahun Rp. 4.000.000
    20. Modal saham akhgir tahun Rp. 16.000.000
    21. Biaya administrasi Rp. 2.000.000
    22. Aktiva lancar akhir tahun Rp. 24.000.000
    23. Harga bahan baku Rp. 500 per kg.

Ditanyakan :

  1. Rentabilitas modal sendiri
  2. Rentabilitas ekonomis
  3. Economic Order Quantity
  4. Waktu krisis (satu tahun 360 hari)
  5. Break Even Point
  6. Reorder Point
  7. Hari rata-rata pengumpulan piutang
  8. Jumlah piutang terkumpul dalam tahun tersebut

 

  1. INDIRA mempunyai data sebagai berikut :
    • Saham biasa Rp. 25.000.0000
    • Laba ditahan Rp. 35.000.000
    • Ratio hutang dengan modal sendiri (leverage factor) 50%
    • Acid test ratio 120 %
    • Average receivable collection period 30 hari ( 1 tahun 360 hari)
    • Inventory turn over 5 kali
    • Gross profit margin 30 %
    • Total assets turn over 2 kali

Ditanyakan :

  1. Buatlah neraca yang memuat perkiraan sebagai berikut :
  1. Kas
  2. Inventory
  3. Piutang
  4. Aktiva tetap
  5. Hutang jangka panjang
  6. Saham biasa
  7. Laba ditahan
  1. Cost Of Good Sold

 

  1. Bulan Bintang pada tahun 1999 mempunyai data sebagai berikut :
    • Common stock sebesar Rp. 45.000.000
    • Retained earning sebesar Rp. 66.000.000
    • Total assets turn over sebayak 1,5 kali
    • Leverage factor 40% (perbandingan hutang dengan modal sendiri)
    • Net Operating Income (NOI) Rp. 87.500.000

Menghadapi tahun 2000 perusahaan memp[erkirakan keadaan akan lebih baik , karena itu diputuskan untuk meningkatkan penjualan dengan harapan memeperoleh laba yang lebih besar. Diperkirakan biaya usaha tahun 2000 akan bertambah sebesar 75%. Operating assets bertambah 25%. Penjualan naik sebesar 5 kali kenaikan operating assets. Pajak 40 %, bunga modal asing 10 % dan tambahan dana seluruhnya dibelanjai dengan modal asing (hutang).

Ditanyakan :

  1. Hitunglah besarnya penjualan tahun 1999 dan tahun 2000
  2. Laba bersih setelah pajak (EAT) tahun 2000
  3. Net profit margin tahun 2000
  4. Rate of return on investment tahun 2000
  5. Kenaikan rate of return on net worth

 

  1. Farma Sejati sedang dihadapkan pada permasalahn kurang baiknya return on investment (ROI) dari salah satu cabang perusahaannya. Hal ni dapat dihitung dari data keuangan yang terkait sebagai berikut :
    • Total aktiva 400.000.000
    • Penjualan 500.000.000
    • HP Penjualan 350.000.000
    • Biaya operasi 100.000.000

Dalam menghitung ROI, dipakai formula Du Pont yaitu : ROI = PM x TATO

Dari data ini, saudara sebagai manajer keuangan bertugas untuk menganalisis :

  1. Berapa profity margin (PM), Total Assets Turn Over, dan ROI.
  2. Kalau cost of capital sebesar 20% apakah ROI pada jawaban (a) di atas cukup layak?

 

  1. Bank BNI, mengevaluasi financial statement PT. Randi Abadi yang disusun pada tanggal 31 Desember 1999 sebagai berikut :
  2. Randi Abadi

Neraca 31 Desember 1999

Aktiva (Rp) Passiva (Rp)
Kas 1.500.000 Hutang Dagang 500.000
Efek 3.000.000 Hutang Wesel 8.000.000
Piutang 12.500.000 Hutang Bank 9.000.000
Inventory 8.000.000 Total Hutang Lancar 17.500.000
Total Aktiva Lancar 25.000.000 Hutang Jangka Panjang 20.000.000
Tanah dan bangunan 10.000.000 Modal Sendiri 13.500.000
Mesin dan peralatan 20.000.000    
Peralatan kantor 8.000.000    
Total aktiva tetap 38.000.000    
Depresiasi 13.000.000    
Aktiva tetap netto 25.000.000    
Aktiva tetap lain-lain 1.000.000    
Total aktiva 51.000.000 Total Passiva 51.000.000

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Randi Abadi

Income Statement 31 Desember 1999

Penjualan Rp. 30.000.000
Harga pokok barang dijual Rp. 20.000.000
Laba Kotor Rp. 10.000.000
Biaya Operasi Rp.   6.000.000
EBIT (NOI) Rp.   4.000.000
Bunga Rp.   1.000.000
EBT Rp.  3.000.000
Pajak Rp.  1.500.000
Laba setelah pajak (EAT) Rp.  1.500.000

Ditanyakan :

  1. Hitung semua ratio yang saudara ketahui!!
  2. Apakah bank dapat memberikan pinjaman

Lakuklan analisis bila diketahui ratio industri sebagai berikut :

  • Debt to total assets rati 51 %
  • Debt to equity ratio 107 %
  • Time Interest Earned 7,30 kali
  • Rate of return (net) 4 %
  • Total assets turn over 1 kali

 

 

  1. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
    1. Pada akhir tahun 1998 PT . Mega mempunyai laporan keuangan sebagai berikut :
    2. Mega

Neraca 31 Desember 1997 dan 1998

Aktiva 1997 1998
Kas

Piutang Dagang

Persediaan

Investasi

Persekot Biaya

Gedung

Mesin

Paten

115.000

14.000

53.000

10.000

3.000

90.000

40.000

50.000

20.000

19.000

51.000

4.000

120.000

67.000

4.000

  230.000 285.000
Passiva    
Hutang Dagang

Hutang Wesel

Hutang Upah

Akumulas Depresiasi

Hutang wesel Jk panjang

Saham biasa

Laba ditahan

13.000

9.000

3.000

40.000

30.000

120.000

15.000

9.000

13.000

2.000

38.000

35.000

155.000

33.000

  230.000 285.000

Data Tambahan :

  • Laba Netto 1998 28.000
  • Depresiasi aktiva tetap 7.000
  • Amortisasi Patent 1.000
  • Pembelian mesin Rp. 15.000 sepertiganya dibayar tunai dan sisanya dengan wesel selama 5 tahun
  • Pembelian mesin seharga Rp. 30.000 dibayar engan pegeluaran saham
  • Penjualan mesin lama seharga Rp. 7.000. harga pokok pembelian mesing lama senilai Rp. 18.000 dan telah disusutkan 50%
  • Membangun gedung baru senilai Rp. 30.000
  • Membayar hutang wesel jangka panjang dengan menggunakan saham biasa
  • Dijual investasi jangka panjang seharga Rp. 12.000 tunai (pos ini dianggap sebagai pos extra ordinary)
  • Membayar deviden secara tunai
  • Penjualan kredit Rp. 120.000
  • Penerimaan piutang Rp. 115.000

Ditanyakan :

Buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian net working capital.

 

  1. BREAK EVEN POINT

 

  1. Bima Sakti pada tahun 1998 mengalami kerugian sebesar Rp. 2.000.000 dengan jumlah produk yang terjual 40.000 unit. Harga jual produk Rp. 100 per unit dan biaya tetap Rp. 5.600.000 per tahun. Keadaan tahun 1999 diperkirakan lebih baik dan perusahaan mengharapkan terjadi peningkatan penjualan. Target earning power 1999 sebesar 20% dan operating assets turn over diharapkan sebesar 3 kali. Biaya tetap akan bertambah sebesar Rp. 2.400.000 dan harga jual akan menaik menjadi Rp. 125 per unit, sedangkan variabel cost naik sebesar Rp. 10 per unit

Ditanyakan :

  1. Berapa penjualan minimal yang ahrus dicapai untuk memperoleh target earning power tersebut baik dalam rupiah maupun unit
  2. BEP tahun 1998 dan 1999 dalam rupiah dan unit
  3. Buatlah grafik BEP yang menggambarkan BEP 1998 dan 1999

 

  1. Pada tahun 1999 perusahaan mempunyai penjualan Rp. 24.000.000 dengan jumlah 12.000 unit. Perusahaan belum dapat bekerja dengan kapasitas penuh , oleh karena itu besarnya margin income (MI) sama dengan besarnya biaya tetap, yaitu sebesar Rp. 14.400.000

Pada tahun 1999 diharapkan perusahaan dapat bekerja dengan kapasitas penuh dan diperkirakan memperoleh profit margin sebesar 20 %.

Ditanyakan :

  1. Jumlah keuntungan yang harus dicapai tahun 1999
  2. Besarnya mark up 1999
  3. Keuntungan tahun 1999 dengan kapasitas produksi 70%
  4. BEP jika harga turun menjadi Rp. 1.600

 

  1. Bogasari jaya menggunakan budget continous dan penilaian kembali dilakukan setiap akhir triwulan.

Budget tahun 1998 adalah sebagai berikut :

Budget penjualan 4.000 ton @ Rp. 600.000                                Rp. 2.400.000.000

Budget total biaya :

Bahan baku                       Rp. 1.000.000.000

Tenaga kerja langsung       Rp. 400.000.000

FOH (40% VC)                Rp. 200.000.000

Biaya Umum (50% VC)   Rp. 200.000.000

Biaya Pemasaran (FC)      Rp. 100.000.000

Biaya Pemasaran (VC)      Rp. 180.000.000

Total Biaya                                                                                    Rp. 2.080.000.000

Net Operating Income (NOI)                                                       Rp.    320.000.000

Pajak 40 %                                                                                    Rp.    128.000.000

EAT                                                                                              Rp.    192.000.000

Ditanyakan :

  1. Penjualan minimal tahun 1998 dalam rupiah dan unit
  2. Selama sembilan bulan terjadi perubahan sebagai berikut :
  • Harga material naik 20 % dari rencana
  • Biaya tenaga kerja naik 20 %
  • Biaya umum, biaya pemasaran dan biaya FOH naik 25% untuk biaya tetap
  • Sampai bulan September perusahaan berhasil merealisasikan penjualan sebesar 75 % dari rencana

Jika perubahan ini tetap berlaku untuk sisa periode 1998, maka budget pendapatan dan biaya untuk tiga bulan terakhir harus disesuaikan dahulu per 1 Oktober 1998. Harga baru ditetapkan Rp. 750.000 per ton untuk periode tiga bulan terakhir.

Atas dasar tambahan data ini, hitunglah :

  1. Susunan kembali budget pendapatan dan biaya untuk tiga bulan terakhir
  2. Tentukan harga minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian untuk sisa waktu tiga bulan
  3. Tentukan BEP pada tingat harga Rp. 750.000 per ton
  4. Tentukan penjualan minimal jika diinginkan EAT 10% dan buktikan jawaban tersebut.

 

  1. Sebuah perusahaan mempunyai data sebagai berikut :
    • Earning After tax = Rp. 100.000.000
    • Net Operating Assets = Rp. 1.000.000.000
    • Operating Assets Turn Over (OATO) =  2 kali
    • Profit Margin (PM) = 10 %
    • Variable cost ratio (VCR) = 60%

Dalam keadaan seperti ini perusahaan tidak memungkinkan untuk meningkatkan produksi. Peningkatan hanya mungkin dilakukan jika diadakan perluasan pabrik.

Data ekspansi pabrik :

Investasi Rp. 500.000.000 yang diperoleh dari pinjaman bank selama dua tahun dengan tingkat bunga 12%. Penjualan diperkirakan dapat dinaikkan menjadi dua kali penjualan sebelumnya dan profit margin diharapkan 20%. Biaya tetap naik sebesar Rp. 200.000.000 per tahun, pajak perseroan 40% dan deviden yang akan dibayarkan sebesar Rp. 120.000.000

Ditanyakan :

  1. Berapa besarnya margin safety
  1. sebelum ekspansi
  2. setelah ekspansi
  1. Tentukan penjualan minimum yang ahrus dicapai apabila dikehendaki laba sebesar Rp. 250.000.000
  2. Berapa tahun kredit dari bank dapat dikembalikan dengan asumsi bahwa sumber dana dari penyusutan tidak diperhitungkan dan deviden harus dibayarkan terlebih dahulu.

 

  1. Ario Mandiri pada tahun 1998 mempunyai penjualan Rp. 600.000.000 dengan biaya tetap Rp. 300.000.000, pada tahun 1999 diperkirakan perusahaan dapat menghasilkan earning power 30 %, dengan operating assets turn over 1998 sebesar 1 kali dan tahun 1999 diharapkan 1,5 kali. Pada penjualan tahun 1998 tersebut perusahaan dalam keadaan BEP.

Ditanyakan :

  1. Berapa penjualan tahun 1999
  2. Besarnya penjualan tahun 1999 bila variabel cost ratio turun 10 %
  3. BEP bila variable cost naik menjadi 60%

 

  1. Maju Lancar sampai dengan khir tahun 1998 sudah beroperasi selama 6 tahun dan masih dapat melanjutkan usahanya selama 4 tahun lagi tanpa penggantian alat-alat produksi. Data produksi dan biaya pada akhir 1998 adalah sebagai berikut:

Cost of raw material used                         Rp. 400.000.000

Direct labour                                             Rp. 300.000.000

FOH (50% FC)                                         Rp. 240.000.000

Operating Expenses (50% FC)                 Rp. 160.000.000

Finished good beginning inventory          Rp.   60.000.000

Hasil produksi tahun 1998 yang dapat dijual senilai Rp. 1.200.000.000

Direktur perusahaan berusaha agar keuntungan tahun 1999 mendatang dapat dipertahankan seperti tahun 1998 dengan tingkat pajak 40%.

Neraca perusahaan pada akhir Desember 1998 adalah sebagai berikut :

  1. Maju Lancar

Neraca per 31 Desember 1998

Aktiva (Rp) Passiva (Rp)
Kas 100.000.000 Hutang Dagang 50.000.000
Persediaan 100.000.000 Hutang Jk. Panjang 200.000.000
Aktova tetap 400.000.000 Modal Sendiri 250.000.000
    Laba ditahan 100.000.000
  600.000.000   600.000.000

Ditanyakan :

  1. BEP dan margin of safety
  2. Penjualan 1999 jika diinginkan Profit margin sebesar 15 %
  3. Grafik BEP
  4. Finished good turn over
  5. Operating assets turn over
  6. RE, RMS, dan working capital turn over

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Koja Makmur pada tahun 1998 mempunyai data sebagai berikut :

Penjualan (125.000 unit)                                                               Rp. 500.000.000

Material used                    Rp. 100.000.000

Direct labour                     Rp. 140.000.000

FOH                                  Rp. 160.000.000

Biaya penjualan                 Rp.   35.000.000

Biaya administrasi             Rp.   25.000.000

Total biaya                                                                        Rp. 460.000.000

Net Operating Income                                                                  Rp.   40.000.000

Biaya FOH , biaya penjualan , dan biaya administrasi dialokasikan pada biaya tetap dan biaya variabel dengan perbandingan sebagai berikut :

Jenis Biaya                        FC                   VC

FOH                                  1                      3

Biaya penjualan                 3                      4

Biaya administrasi             1                      4

Ditanyakan :

  1. BEP dalam unit dan rupiah
  2. Berapa penjualan minimal yang ahrus dicapai bila PM diharapkan 10 %
  3. Besarnya penjualan minimal untuk mendapatkan laba Rp. 100.000.000 dan harga jual turun sebesar 25 % dan variabel cost turun 25 %
  4. Buatlah grafik BEP dan tunjukkan pula grafik laba

 

  1. Sejahtera Mandiri memproduksi berbagai macam produk dengan data biaya produksi sebagai berikut :

Produk                              Harga                          VC/Unit

A                                       Rp. 20.000                  Rp. 10.000

B                                       Rp. 25.000                  Rp. 15.000

C                                       Rp. 25.000                  Rp. 13.000

Biaya tetap total Rp. 150.000.000

Penjualan tahun 1998 yang lalu sebesar Rp. 500.000.000 terdiri dari :

Produk A 40%, produk B 35%, dan produk C 25%. Perusahaan merencanakan untuk menghentikan pembuatan produk C dan menggantinya dengan produk D. Harga jual produk D per unit Rp. 20.000 dan biaya variabel Rp. 9.000 per unit . Nilai penjualan diharapkan sama dengan tahun lalu dengan komposisi produk A 50%, produk B 30% dan produk D 20%. Biaya tetap tidak berubah.

Ditanyakan :

  1. Berapa BEP total tahun 1998
  2. Apakah penggantian produk tersebut menguntungkan
  3. Hitunglah BEP yang baru
  4. Jika perusahaan merencanakan untuk menaikkan penjualan sebesar 25%, produk manakah yang paling tepat untuk dinaikkan dan hitung pula BEP-nya.

 

  1. Abai Nusantara mempunyai data sebagai berikut :

Penjualan 10.000 unit Rp. 12.000.000

Variable Cost                    Rp. 3.000.000

Marginal Income               Rp. 9.000.000

Fixed Cost                        Rp. 5.400.000

Net Opearting Income      Rp. 3.600.000

Ditanyakan :

  1. Berapa penjualan minimal yang harus diusahakan agar perusahaan tidak menderita kerugian
  2. Buatlah grafik BEP untuk satuan produk

 

  1. Perusahaan Makmur memproduksi dua jenis barang yaitu barang “A” dan ”B”. Pada tahun 1998 penjualan barang “A” sebanyak 1200 unit dengan harga Rp. 3.000 per unit , jumlah biaya tetap sebesar Rp. 1.000.000 dan jumlah biaya variabel sebesar 40% dari penjualan. Penjualan barang “B” sebanyak 3.000 unit dengan harga Rp. 4.000 per unit dengan biaya variabel sebesar 60% dan jumlah biaya tetap sebesar Rp. 4.000.000

Ditanyakan :

  1. Laba total tahun 1998
  2. Hitunglah BEP total
  3. Hitunglah berapa produk “A” dan “B” pada keadaan BEP tersebut

 

  1. Gempita jaya dalam tahun 1999 memiliki penjualan sebesar Rp. 240.000.000 dengan jumlah unit penjualan 120.000 unit. Dalam tahun yang bersangkutan , karena suatu sebab , perusahaan terpaksa tidak dapat bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga jumlah revenue persis sama dengan total cost. Perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp. 144.000.000.

Menurut perhitungan dalam tahun 2000, perusahaan akan dapat bekerja dengan kapasitas penuh , dan diharapkan perusahaan akan dapat memperoleh profit margin (PM) sebesar 20%.

Ditanyakan :

Dari data tersebut hitungah untuk tahun 2000

  1. Luas penjualan yang harus direalisasikan
  2. Besarnya keuntungan jika bekerja pada kapasitas 70%
  3. Tentukan BEP jika harga jual per unit turun menjadi Rp. 1.800

 

  1. Bondan Corp. Memproduksi dua jenis barang , ayitu barang “A” dan barang “B”. Perusahaan ini sedang mengalami kesukaran dalam menjualkan barang tersebut. Pembeli yang baru telah menyetujui kontrak pembelian dengan harga yang disetujui untuk barang “A” hanya Rp. 14.000 per unit dan barang “B” hanya sebesar Rp. 20.000 per unit.

Rencana biaya untuk perusahaan ini diketahui sebagai berikut :

  Barang “A” (Rp) Barang “B” (Rp)
Direct labor 6.000.000 15.000.000
Material 5.200.000 5.000.000
FOH variable 3.000.000 4.000.000
FOH Fixed 12.000.000 20.000.000
Other variable cost 4.800.000 1.000.000
General Expenses 9.000.000 15.000.000

Jumlah unit yang telah disetujui dalam kontrak tersebut untuk barang “A” sebanyak 4.000 unit dan barang “B” sebanyak 2.500 unit.

Ditanyakan :

  1. Hitunglah BEP untuk masing-masing produk dan BEP total
  2. Apakah kontrak tersebut menguntungkan? Jelaskan dengan perhitungan
  3. Apabila diinginkan profit margin 25 %, berapa harga jual untuk barang “A” dan barang “B” yang ahrus ditetapkan dalam kontrakl tersebut

 

  1. Perencanaan keuntungan untuk tahun 1999 dari PT. Suma Jaya yang bergerak dibidang peralatan rumah tangga , diketahui sebagai berikut :

Penjualan 4.000 unit                                                         Rp. 200.000.000

Manufacturing cost

Material                             Rp. 17.000.000

Labor                                 Rp. 16.000.000

Fixed overhead                 Rp. 27.000.000

Distribution Cost

Fixed                                 Rp. 33.000.000

Variable                             Rp. 20.000.000

Administrative cost

Fixed                                 Rp. 17.500.000

Variable                             Rp.   3.500.000

Total Cost                                                                         Rp. 174.000.000

EBIT (NOI)                                                                      Rp.   26.000.000

Ditanyakan :

  1. Hitungah BEP berdasarkan total cost
  2. Hitunglah BEP berdasarkan unit cost
  3. Apabila pimpinan ingin menurunkan penjualan sebesar 20 %, bagaimana pengaruhnya terhadap BEP, anggapan fixed cost tidak berubah, sedangkan variable cost turun 10 %.

 

  1. OPERATING LEVERAGE

 

  1. Data keuangan PT. Sari Intan Perkasa pada tanggal 31 Desember 1998 adalah sebagai berikut :
  • Total assets yang dimiliki Rp. 1.000.000.000, assets turn over 2,5 kali.
  • Return On Total Assets 2,5 % dan tingkat pajak 40 %
  • Modal yang dimiliki terdiri 150.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar
  • Biaya tetap Rp. 225.000.000 dan rasio biaya variabel 90% dari penjualan
  • Harga jual per unit Rp. 100.000
  • Pada awal tahun 1999 pimpinan poerusahaan mengusulkan penambahan kapasitas pabrik yang memerlukan tambahan dana sebesar Rp. 500.000.000

Alternatif pembelanjaan yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  • Menerbitkan obligasi dengan bunga 7,5%
  • Menjual saham biasa dengan nominal dengan nominal Rp. 10.000 per lembar

Jika assets turn over akan dipertahankan sebesar 2,5 kali setelah penambahan dana dan return on net total assets diharapkan 10%.

Ditanyakan :

  1. Terlepas dari jangka waktunya , alternatif pembelanjaan manakah yang sebaiknya dipilih
  2. Buatlah grafik yang menghubungkan EPS dan EBIT untuk kedua kalinya pembelanjaan tersebut
  3. Hitunglah BEP dalam unit dan rupiah
  4. Berapa penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh profit margin sebesar 5% dan buktikan jawabannya.
  5. Berapa BEP yang baru jika
  6. biaya tetap naik Rp. 75.000.000 per tahun
  7. variable cost ratio turun menjadi 80%
  8. Hitunglah
  9. Degree Operating Leverage (DOL)
  10. Degree Financial Leverage (DFL)
  11. Critical Leverage (CL) pada level output 20.000 unit
  12. Gambarkan BEP yang menunjukkan perubahan tingkat BEP

 

  1. Ben Mari menjual barang hasil produksinya dengan harga Rp. 7.000 per unit . Fixed Operating Cost sebesar Rp. 20.000.000 dan variable cost Rp. 4.000 per unit.

Ditanyakan :

Dari data tersebut hitunglah :

  1. EBIT pada penjualan 10.000 unit
  2. EBIT pada penjualan 7.000 unit dan 13.000 unit
  3. Persentase perubahan dalam penjualan dan hubungannya dengan persentase perubahan dalam EBIT berdasarkan penjualan 7.000 unit dan 13.000 unit.
  4. Operating leverage ratio untuk masing-masing alternatif kasusu berikut ini pad level penjualan 10.000 unit.

 

  1. Putra Nasional Gobel memproduksi komponen komputer yang dijual dengan harga Rp. 100.000 per unit. Biaya tetap Putra nasional gobel adalah sebesar Rp. 200.000.000. Produksi dan penjualan setiap tahun 5.000 unit , laba ynag diperoleh Rp. 50.000.000 dengan aktiva sebesar Rp. 500.000.000 yang semuanya dibelanjai dengan modal sendiri. Manajer Putra nasional Gobel memperkirakan bahwa ia dapat memperbaiki proses produksi dengan menambah investasi sebesar Rp. 400.000.000 dan Rp. 50.000.000 untuk vbiaya tetap operasional. Akibvat dari perubahan tersebut adalah (1) menurunkan biaya variabel per unit sebesar Rp. 10.000 dan (2) meningkatkan jumlah produksi sebanyak 2.000 unit, tetapi (3) harga jual harus diturunkan menajdi Rp. 95.000 agar semua tambahan produksi dapat diserap oleh pasar. Terdapat kerugian tahun lalu yang dibebankan ke tahun ini sehingga beban pajaknya menjadi nihil. Putra Nasional Gobel tidak menggunakan hutang tetapi rata-rata biaya modalnya adalah 10%.

Ditanyakan :

  1. Apakah perubahan tersebut menguntungkan
  2. Apakah Operating Leverage akan naik atau turundengan perubahan tersebut
  3. Berapa BEPnya
  4. Misalkan Putra Nasional Gobel tidak dapat memperoleh tambahan modal untuk mendukung perubahan tersebut dan akhirnya terpaksa melakukan hutang (pinjaman) sebesar Rp. 400.000.000 dengan bunga 10%. Berapa ROI dan apakah menguntungkan bila perubahan tersebut dibiayai dengan hutang.

 

  1. MANAJEMEN MODAL KERJA

 

  1. Baker Company mempunyai neraca pada akhir tahun 1998 sebagai berikut :
Debit Rp. Kredit Rp.
Current Assets 6.000.000 Current Liabilities 3.000.000
Fixed Assets 18.000.000 Long Term Debt 21.000.000
Total Assets 24.000.000 Total Liabilities 24.000.000

Ditanyakan :

  • Hitunglah
    1. Profit on total assets (rate of return)
    2. Fianncing cost
    3. Current ratio
    4. Jika rate of return on current assets 8%, rate of return on fixed assets 20%, cost of current liabilities 12% dan long term debt 16%
  • Seandainya perusahaan ingin menurunkan net working capital sebesar Rp. 1.000.000. Penurunan disebabkan berkurangnya current assets atau bertambahnya current liabilities. Berdasarkan perhitungan (1a dan 1b) manakah yang lebih baik , menurunkan current assets atau menaikkan current liabilities

 

  1. Bimoli Indonesia mempunyai rencana pembelanjaan musiman (seasional financing) untuk tahun yang akan datang sebagai berikut :
Bulan Kebutuhan Musiman (Rp) Bulan Kebutuhan Musiman (Rp)
Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

12.000.0000

6.000.000

0

3.000.000

8.000.000

10.000.000

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

8.000.000

4.000.000

0

3.000.000

10.000.000

16.000.000

Dengan anggapan bahwa kebutuhan dana permanen sebesar Rp. 4.000.000

Ditanyakan :

Hitunglah total fianncing cost berdasrkan pendekatan agresif dan konservatif serta berikan rekomendasi mana yang sebaiknya dipilih jika diketahui :

  1. Ongkos pembelanjaan jangka pendek 10% dan ongkos pembelanjaan jangka panjang 16 %
  2. Ongkos pembelanjaan jangka pendek 11% dan ongkos pembelanjaan jangka panjang 14 %
  3. Ongkos pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang 12 %

 

  1. Seandainya PT Bimoli Indonesia memerlukan jumlah dana dalam tahun yang akan datang sebagai berikut :
Januari 10.000.000 Juli 10.000.000
Pebruari 10.000.000 Agustus 9.000.000
Maret 11.000.000 September 9.000.000
April 12.000.000 Oktober 8.000.000
Mei 13.000.000 Nopember 8.000.000
Juni 10.000.000 Desember 9.000.000

Ditanyakan :

  1. Kebutuhan dana rata-rata selama satu tahun
  2. Total cost untuk pendekatan agresif, konservatif, dan trade off antara keduanya jika short term cost 8% dan long term cost 15%.

 

  1. MANAJEMEN PIUTANG

 

  1. Subur Makmur untuk tahun 1999 yang lalu berhasil menjual hasil produksi sebesar 45.000 unit dengan harga jual Rp. 9.000 per unit. Average cost pada penjualan tersebut Rp.8.000 per unit. Variable cost Rp. 6.500 per unit. Tahun 2000 yang akan datang perusahaan merencanakan untuk menaikkan penjualan hingga menajdi 50.000 unit per tahun, oleh karena itu kebijakan kredit diubah dari 40 hari menjadi 72 hari. Biaya piutang ragu-ragu dari 1% menjadi 3% dan return on investment yang diharapkan sebesar 20%.

Ditanyakan :

  1. Hitunglah besarnya fixed cost
  2. Tambahan profit
  3. Cost or marginal investment
  4. Cost of marginal bad debt
  5. Penilaian kebiajakn perusahaan tersebut (mengubah kebijakan kredit)

 

  1. Santosa Putra pada tahun 1998 telah menjual barang sebanyak 100.000 unit dengan harga Rp. 2.500 per unit. Biaya tetap yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut Rp. 40.000.000 dan biaya variabel Rp. 2.000 per unit. Standar penjualan kredit ditetapkan bahwa penjualan kredit tidak boleh melebihi 60% dan periode penjualan maksimum 30 hari. Dalam neraca terlihat perkiraan peiutang sebesar Rp. 20.000.000
  1. Hitung piutang yang sebenarnya
  2. Perputaran piutang seharusnya dan kenyataannya
  3. Periode kredit dalam kenyataannya
  4. Apakah pembeli mentaati periode kredit maksimum yang ditetapkan

 

  1. Bintang makmur menjual barang dagangannya secara kredit dengan persyaratan penjualan 1/30 net 90. Penjualan yang dapat direalisasikan per tahun adalah sebesar 100.000 unit dengan harga jual Rp. 1.000 per unit dan harga beli Rp. 800 per unit. Piutang yang tak terbayar diperkirakan diperkirakan sebanyak 5% dari penjualan. Dari pengalaman yang ada ternyata tidak ada pembeli yang memanfaatkan discount, sehingga mengakibatkan periode pengumpulan piutang menjadi 90 hari. Biaya modal sebesar 20%.

Ditanyakan :

  1. Tentukan besarnya dana yang diperluan untuk membelanjai piutang tersebut. Dan tentukan pula besarnya biaya yang diperlukan untuk membelanjai piutang tersebut.
  2. Jika perusahaan ingin mengubah persyaratan penjualan menjadi 3/30 net 90, sehingga penjualan naik menjadi 120.000 unit dan diperkirakan pembeli yang memanfaatkan discount sebesar 50% sehingga rata-rata pengumpulan piutang 60 hari. Apakah perubahan kebijaksanaan tersebut lebih menguntungkan ? berikan kesimpulan.

 

  1. Toko “Ramai’ menjual barang dagangannya secara tunai, harga beli per unit barang dagangan tersebut Rp. 8.000 dab dijual dengan harga Rp. 9.500 per unit. Penjualan per tahun dapat mencapai 100.000 unit. Perusahaan merencanakan untuk menjual secara kredit dengan persyaratan penjualan 2/10 net 60. Dengan kebijakan kredit diperkirakan penjualand apat mencapai 120.000 unit. Dari penjualan tersebut diperkirakan pembeli yang memanfaatkan discount 70% dan mengakibatkan waktu rata-rata pengumpulan piutang 30 hari. Biaya modal 20%.

Ditanyakan :

  1. Besarnya dana yang diperlukan untuk membiayai piutang
  2. Tambahan keuntungan apabila beralih ke penjualan kredit
  3. Berapa besarnya biaya dengan adanya penjualan kredit. Apakah perusahaan sebaiknya beralih ke penjualan kredit? Berikan kesimpulannya.

 

  1. MANAJEMEN PERSEDIAAN

 

  1. Daya Manungal mempunyai data per 31 Desember 1999 sebagai berikut :

Inventory of material awal (10.000 unit)              Rp.  40.000.000

Pembelian material selama tahun 1999                 Rp.250.000.000

Material yang tersedia selama 1999                      Rp.290.000.000

Inventory of material akhir 1999 (10.000 unit)    Rp.  30.000.000

Cost of material used 1999                                   Rp.260.000.000

Direct labor                                                           Rp.150.000.000

FOH                                                                      Rp.100.000.000

Biaya pabrik                                                          Rp.510.000.000

Inventory WIP awal                                             Rp.  80.000.000

Rp.590.000.000

Inventory WIP akhir                                             Rp.180.000.000

Cost of good manufactoring                                 Rp.410.000.000

Inventory finished good awal                               Rp.200.000.000

Rp.610.000.000

Inventory finished good akhir                              Rp.  50.000.000

Cost of good sold                                                 Rp.560.000.000

Data lain diketahui sebagai berikut :

  • Biaya setiap kali pemesanan material Rp. 1.250.000
  • Biaya simpan material 25% dari harga beli per unit
  • Harga material per unit Rp. 1.000
  • Lead time ditetapkan selama 2 minggu dan satu tahun 50 minggu

Ditanyakan :

  1. Jika rencana kebutuhan bahan baku untuk tahun 2000 sama dengan tahun 1999 dan biaya pemesanan , biaya simpan serta harga per unit material sama dengan tahun 1999, hitunglah berapa EOQ untuk tahun 2000
  2. Jika safety stock sama besarnya dengan inventory awal tahun 1999 hitunglah ROP tahun 2000
  3. Buktikan dengan tabel bahwa pembelian dengan EOQ menanggung biaya paling kecil
  4. Buatlah grafik yang menghubungkan EOQ, ROP, dan safety stock untuk satu kali pembelian.

 

  1. Gajah Tunggal mempunyai kebutuhan bahan baku selama satu tahun 1998 sebanyak 20.000 unit. Harga beli bahan baku di asparan diperkirakan sebesar Rp.15.000 per unit. Biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan bahan baku tersebut terdiri dari :
    • Biaya pengiriman dan penerimaan bahan baku Rp. 190.000
    • Biaya pengurusan cek dan auditing Rp. 50.000
    • Biaya penyimpanan di gudang per unit Rp. 1.200
    • Biaya asuransi per unit Rp. 600
    • Biaya modal yang tertanam di persediaan 3 %
    • Biaya pajak atas persediaan 1 %

Persediaan pengaman ditentukan sebesar kebutuhan selama satu minggu, sedangkan kebutuhan selama lead time ditetapkan sebesar 40% dari persediaan pengaman. Satu tahun diasumsikan 50 minggu dan satu minggu 5 hari kerja.

Ditanyakan :

  1. Berapa unit pembelian optimal bahan baku
  2. Jika bahan yang masih tertinggal di gudang akan habis tepat pada tanggal 25 Januari 1998, kapan perusahaan harus memesan kembali bahan bakunya? Dan berapa unit bahan yangmasih ada dalam gudang tersebut.

 

  1. Lautan Berlian memebutuhkan bahan baku selama satu tahun sebanyak 24.000 unit. Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan setiap kali pemesanan bahan baku sebesar Rp. 384.000 sedangkan biaya simpan barang di gudang sebesar 10% dan harga bahan baku di pasaran Rp. 8.000 per unit. Perusahaan “X” sebagai splier menawarkan kepada PT. Lautan Berlian dengan ahrga Rp. 7.500 per unit dengan syarat setiap kali pembelian volumenya minimal 6.000 unit.

Ditanyakan :

Apakah tawaran perusahaan “X” tersebut menguntungkan?

 

  1. Kebutuhan kacang kedelai dari perusahaan tahu tempe bandung selama satu tahun sebesar 72 ton dengan harga Rp. 4.200 per kg. Untuk membeli kacang kedelai tersebut diperlukan biaya setiap kali pemesanan sebagai berikut :
    • Biaya pengiriman 1.500.000
    • Biaya pemeriksaan     500.000
    • Biaya administrasi     112.500
    • Biaya asuransi penyimpanan 5%
    • Biaya simpan di gudang 10%
    • Biaya penimbangan di gudang setiap kali pemesanan Rp. 250.000
    • Biaya modal 10%

Ditanyakan :

  1. Jumlah pembelian optimum
  2. Total ncremental cost selama satu tahun
  3. Jika EOQ sebesar 18 ton , biaya setiap kali pemesanan Rp. 2.362.500 dan biaya simpan Rp. 1.050 per kg, berapa besarnya kebutuhan bahan selama satu tahun?

 

  1. Bintang Baru membutuhkan bahan bakui selama satu tahun yang akan datang sebesar 25.000unit. Biaya setiap kali pemesanan Rp. 187.500 dan biaya simpan per unit Rp. 375 dan satu tahun diasumsikan 50 minggu.

Stock out cost Rp. 500 per unit, extra carrying cost Rp. 75 per minggu.

Probabilitas lead time adalah sebagai berikut :

Lead Time                         Frekuensi                     Probabilitas

3 minggu                           2                                  8%

4 minggu                           6                                  24%

5 minggu                           10                                40%

6 minggu                           4                                  16%

7 minggu                           3                                  12%

Ditanyakan :

  1. Tentukan jumlah pembelian optimum
  2. Tentukan lead time optimum
  3. Tentukan reorder point

 

  1. BMC membeli 8000 unit produk setiap tahun dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya simpan Rp. 3.000 per unit per tahun.

Ditanyakan :

Hitunglah EOQ, total biaya, frekuensi pembelian satu tahun dan kapan melakukan pemesanan kembali jika lead time 2 minggu.

 

  1. Ida Ayu membeli 8.000 unit produk per tahun. Suplier menawarkan harga Rp. 10 per unit untuk pemesanan hingga 500 unit dan Rp.9 untuk pemesanan 500 unit atau lebih. Biaya pemesanan Rp. 30, setiap kali pesan dan biaya simpan 30% per unit per tahun.

Ditanyakan :

Bagaimana kebijakan pembelian yang terbaik?

 

  1. Dalam sistem pemesanan jumlah tetap, estimasi dan aktual setiap parameter diperlihatkan dalam tabel berikut ini :
Paramater Estimasi Aktual
R 1000 unit 2000 unit
C Rp. 10 Rp. 20
H Rp. 50 Rp. 25

Ditanyakan ;

  1. Bagaimana pengaruh kesalahan biaya simpan terhadap TVC?
  2. Bagaiaman pengaruh biaya simpan dan biaya pesan terhadap EOQ
  3. Bagaimana pengaruh biaya simpan dan biaya pesan terhadap TVC

 

  1. Permintaan suatu komponen sebesar 4.800 unit per tahun, biaya pemesanan Rp.40.000 setiapo kali pesan, dan presentase biaya simpan 25%. Perusahaan suplier menwarkan skedul incremental diskon seperti terlihat dalam tabel bberikut ini :
Jumlah Pemesanan Harga Per Unit
1-399 Rp. 10.000
400-1199 Rp. 9.000
1200-4799 Rp. 8.500
4800-lebih Rp. 8.000

Ditanyakan :

Berapa jujmlah pembelian optimum berdasarkan skedul incremental diskon yang ditawarkan tersebut ?

 

  1. Batur Jaya menggunakan bahan sebesar 5.000 ton per tahun . Biaya pemesanan Rp. 49.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp.1.000 per ton per tahun. Suplier menawarkan harga diskon seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Jumlah Pemesanan Harga Per Unit
1-999 Rp. 5.000
1000-2999 Rp. 4.500
3000- lebih Rp. 4.200

Ditanyakan :

Bagaimana kebijakan pembelian dengan tawaran suplier tersebut ?

 

  1. BMC membeli 8000 unit produk dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya smpan Rp. 3.000 per unit per tahun. Seorang suplier menawarkan diskon khusus untuk sementara waktu harga turun dari dari Rp. 10.000 per unit menjadi Rp. 9.000 per unit.

Ditanyakan :

Apakah tawaran diskon tersebut cukup ekonomis?

 

  1. BMC membeli 8.000 unit produk setiap tahun dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya simpan Rp. 3.000 per unitper tahun. Suplier akan menaikkan harga per unit dari Rp. 10.000 menjadi Rp.11.000 mulai 1 Januari yang aan datang.

Ditanyakan :

  1. Berapa jumlah pembelian yang harus dilakukan sebelum kenaikan harga tanggal 31 Desember jika posisi persediaan 346 unit ?
  2. Berapa penghematan biaya dengan pesanan khusus tersebut ?

 

  1. Sebuah item jika dibeli dari luar (suplier) harga per unit Rp. 2.500 dan jika dibuat dalam pabrik sendiri dengan jumlah produksi 10.000 unit pertahun , biaya produksi Rp.2.300 per unit. Biaya pemesanan jika membeli dari suplier Rp.5.000 dan biaya persiapan produksi jika membuat sendiri sebesar Rp. 5.000 Total permintaan sebesar 2.500 unit dan biaya simpan 10%

Ditanyakan :

Tentukan keputusan apakah sebaiknya membeli atau membuat sendiri item yang diperlukan?

 

 

  1. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN

PENILAIAN SURAT BERHARGA

 

  1. Diasumsikan sekarang ini adalah tanggal 1 Januari 1999. pada tanggal 1 Januari 2000 seorang ansabah akan menyetorkan uangnya ke Bank Bukopin dalam bentuk tabungan sejumlah Rp. 10.000.000 dengan suku bunga 12 % per tahun.

Ditanyakan :

  1. Bila Bank Bukopin melakukan pemajemukan tahunan, berapa nilai rekening nasabah pada tanggal 1 Januari 2003?
  2. Berapa saldo pada 1 Januari 2003 tersebut bila Bank Bukopin melakukan pemajemukan triwulanan?
  3. Misalkan nasabag tersebut melakukan penyetoran Rp. 10.000.000 tersebut dalam pembayaran masing-masing Rp. 2.500.000 pada tanggal 1 Januari 2000; 2001;2002 dan 2003. Berapa saldo uang ansabah pada tanggal 1 Januari 2003 bila dimajemukkan tahuanan?

 

  1. Misalkan sekarang ini tanggal 1 Januari 1999 dan saudara membutuhkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003. Bank Bukopin memajemukkan tabungan saudara secara tahunan dengan suku bunga 12% per tahun.

Ditanyakan :

  1. Berapa banyak uang harus saudara setorkan pada tanggal 1 Januari 2000 agar mendapatkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003
  2. Bila saudara ingin mengangsur dalam jumlah yang sama dari 1 Januari 2000 sampai 2003untuk mendapatkan uang sebesar Rp. 10.000.000 tersebut, berapa besarnya masing-masing setoran setiap tahun ?
  3. Jika orang tua saudara menawarkan untuk memberikan sejumlah pembayaran seperti pertanyaan nomor b diatas atau sekaligus Rp. 7.000.000 pada tanggal 1 Januari 2000, mana yang saudara pilih?
  4. Bila saudara hanya memiliki Rp. 7.500.000 pada tanggal 1 Januari 2000, berapa besarnya suku bunga agar bila dimajemukan secara tahunan saudara akan memperoleh uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003 ?
  5. Misalkan saudara hanya dapat mengangsur Rp. 1.875.000 tiap 1 Januari 2000 sampai 1 Januari 2003, agar mendapatkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003, berapa besarnya suku bunga majemuk tahunan agar tujuan ini tercapai?

 

  1. Suatu obligasi memberikan bunga Rp. 500.000 tiap 6 bulan atau Rp. 1.000.000. tiap tahunnya. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 10 tahun dan pada saat itu akan membayar nominal obligasi sebesar Rp. 10.000.000, jika saudara membeli obligasi tersebut , maka saudara akan menerima anuitas Rp. 500.000setiap 6 bulan atau 20 kali pembayaran selama 10 tahun ditambah dengan Rp. 10.000.000 pada akhir periode 10 tahun atau 20 periode 6 bulanan.

Ditanyakan :

Berapa nilai obligasi jika tarif diskonto atau suku bunga pasar adalah : (1) 10%, (2) 12%, (3) 8%.

 

  1. Seorang nasabah membutuhkan Rp. 13.850.000 pada akhir tahun ke-12 . Misalkan bahwa yang terbaik bagi ansabah adalah membayarkan suatu jumlah yang tetap setiap tahunnya ke rekening tabungan di bank yang memberikan bunga majemuk 12% per tahun. Pembayaran pertama harus dilakukan pada akhir tahun pertama

Ditanyakan :

  1. Berapa rencana jumlah yang akan dibayarkan tahunan untuk mencapai tujuan tersebut?
  2. Jika nasabah memutuskan untuk meyetorkan uang sekaligus, berapa yang ahrus nasabah setorkan untuk memperoleh Rp. 13.850.000 pada akhir tahun ke-12 dengan tingkat bunga 12% per tahun?

 

  1. Sebuah bank menyetujui pinjaman kepada nasabah sebesar Rp. 10.000.000 atas jaminan promis bahwa nasabah harus membayar Rp. 18.280.400 setelah 7 tahun.

Ditanyakan :

Berapa suku bunga yang dibebankan bank tersebut?

 

  1. Seorang nasabah akan mendepositokan uangnya sejumlah Rp. 100.000.000. Untuk keperluan itu nasabah mencari alternatif bank yang dapat memberikan nilai tertinggi. Dari informasi yang dia terima , First National bank memberikan suku bunga 13% dengan pemajemukkan tahunan atas deposito berjanga yang disetorkan nasabah . Sedangkan Second National Bank memberikan bunga 12% dengan pemajemukkan triwulanan.

Ditanyakan :

Bank manakah yang terbaik untuk dipilih?

 

  1. Sebuah bank menawarkan pinjaman Rp. 250.000.000 kepada saudara untuk membeli sebuah rumah. Untuk itu saudara harus menandatangani akad hipotik yang berisi persyaratan bahwa saudara harus mengangsur Rp. 25.461.600 setiap akhir tahun selama 25 tahun.

Ditanyakan :

Berapa besarnya suku bunga yang dibebankan bank?

 

  1. CAPITAL BUDGETING

 

  1. Maju Tak Gentar mengajukan dua proposal proyek untuk dianalisis. Data tentang kedua proposal proyek tersebut adalah sebagai berikut :
  Proyek A Proyek B
Kebutuhan Investasi

Nilai Residu

Umur Ekonomis

Bunga Modal

Rp. 250.000.000

Rp.   50.000.000

5 Tahun

15%

Rp. 200.000.000

Nihil

5 Tahun

15%

Pola penjualan untuk lima tahun yang akan datang sebagai berikut :

  Proyek A Proyek B
Tahun 1

Tahun 2

Tahun3

Tahun 4

Tahub 5

Rp 525.000.000

Rp. 400.000.000

Rp. 550.000.000

Rp. 450.000.000

Rp. 150.000.000

Rp. 400.000.000

Rp. 400.000.000

Rp. 200.000.000

Rp. 250.000.000

Rp. 250.000.000

Biaya pajak yang harus diperhitungkan dari masing-masing proyek setiap tahun adalah sebagai berikut:

  Proyek A Proyek B
Biaya tetap per tahun

Biaya variabel

Pajak Keuntungan

Rp. 100.000.000

60%

40%

Rp. 75.000.000

50%

40%

Dalam biaya tetap sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya bunga baik untuk proyek A maupun proyek B.

Ditanyakan :

  1. Menentukan pola EAT untuk kedua proyek.
  2. Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan Pay Back Period (PP)
  3. Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan Net Present Value (NPV)
  4. Hitunglah Profitability dari kedua proyek
  5. Kesimpulan yang dapat diambil jika kedua proyek bersifat contingent? Dengan asumsi dana yang cukup tersedia.

 

  1. Sebuah proyek investasi senilai Rp. 500.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu pada tahun ke lima Rp. 50.000.000. Harga jual produk tersebut pada tahun pertama akan diteteapkan sebesar Rp. 3.500 per unit. Pada harga jual tersebut diperoleh laba sebelum penusutan dan pajak sebesar 40%. Mulai dari tahun kedua harga jual diturunkan 20%, akibatnya laba sebelum penyusutan dan pajak yang diperoleh turun menjadi 30%. Unit penjualan pada tahun pertama 250.000 unit dan mulai tahun kedua unit penjuala akan mengalami kenaikan sebesar 50.000 unit setiap tahun. Metode penyusutan garis lurus dan pajak yang diberlakukan sebesar 40%.

Ditanyakan :

  1. Berapa lama investasi tersebut dapat kembali
  2. Jika investasi dibiayai dengan hutang bank dengan waktu pengembalian 4 tahun dan bunga diteteapkan 25% per tahun, keputusan apakah yang harus diambil berkaitan dengan rencana investasi tersebut
  3. Dapatkah investasi ini dilaksanakan bila NPV merupakan dasar penilaian dengan discount rate 25%?

 

  1. Sari Petojo makmur telah mengoperasikan sebuah mesin selama 5 tahun da diperkirakan masih dapat beroperasi selama 5 tahun lagi. Masin tersebut dibeli dengan harga Rp. 100.000.000

Laporan Rugi Laba berdasarkan perkiraan semula adalah sebagai berikut :

Penjualan                                                   Rp. 30.000.000

Biaya Variabel                  Rp.  9.000.000

Penyusutan                        Rp. 10.000.000

Biaya Tetap lainnya          Rp.   6.000.000

Total Biaya                                                Rp. 25.000.000

EBT                                                           Rp.   5.000.000

Taxes 30%                                                 Rp.   1.500.000

EAT                                                          Rp.   3.500.000

Setelah beroperasi lima tahun , mesin mengalami penurunan produktivitas yang berakibat :

  • Biaya variabel naik Rp. 1.000.000 per tahun
  • Biaya tetap lainnya naik Rp. 1.500.000 per tahun

Sedangkan hasil penjualan per tahun tidak mengalami perubahan.

Jika perusahaan ingin mempertahankan produktivitas seperti semula. Mesin tersebut harus direhabilitasi dengan biaya Rp. 4.000.000.

Ditanyakan:

Apakah rehabilitasi mesin dilaksanakan atau ditolak?

 

  1. PT . Mandiri Pratama sedang memepertimbangkan tujuah alternatif proposal investasi yang akan dikerjakan . Jumlah dana yang disediakan untuk melaksanakan proposal investasi tersebut sebesar Rp. 1 milyar. Data mengenai ketujuh proposal investasi tersebut adalah sebagai berikut :
Proposal Investasi Profitability Index(PI) Kebutuhan Investasi
A

B
C
D
E
F
G

0.97

1.16

1.14

1.25

1.05

1.09

1.19

Rp. 150.000.000

Rp. 175.000.000

Rp. 125.000.000

Rp. 400.000.000

Rp. 100.000.000

Rp. 200.000.000

Rp. 100.000.000

Proposal “A” dan “D” ,mempunyai hubungan dependent atau contingent

Proposal “C” dam “G” mempunyai hubungan mutually exclusive

Ditanyakan :

Proposal manakah yang diterima jika didasarkan pada analisis single period?

 

  1. Intan mempunyai rencana investasi sebagai berikut :
Proyek Profitability Index Investasi
A

B
C
D

1.15

1.13

1.11

1.08

Rp. 150.000.000

Rp. 150.000.000

Rp. 150.000.000

Rp. 150.000.000

Dana yang tersedia sekarang sebesar Rp. 450.000.000 dan tahun depan ada tambahan dana sebesar Rp. 150.000.000. Jika proyek tersebut ditunda tahun depan, maka Prfitability Index akan turun kembali menjadi :

 

 

Proyek                   PI

A                           1.13

B                           1.10
C                           1.05
D                           1.00

Ditanyakan :

Proyek manakah yang dikerjakan sekarang dan yang ditunda tahun depan ?

  1. Sritex merencanakan untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru . data mesin baru dan mesin lama sebagai berikut :

Harga mesin baru              Rp. 185.000.000

Biaya instalasi                   Rp.   15.000.000

Umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu

Mesin lama yang akan diganti mempunyai sisa nilai Rp. 20.000.000 dan sisa umur ekonomis 5 tahun lagi. Mesin baru dapat menghemat biaya Rp. 76.000.000 per tahun. Nilai tukar mesin lama diasumsikan sama dengan nilai buku. Pajak tiap tahun ditetapkan 40% dan mesin baru disusutkan dengan metode garis lurus.

Ditanyakan :

  1. Cash Flow penggantian
  2. Hitunglah NPV pada discount rate 15%
  3. Hitung Payback Period (PP)
  4. Buatlah cash flow penggantian bila mesin lama laku dijua :
    • 30.000.000
    • 15.000.000
    • 20.000.000 dan mesin baru mempounyai nilai rsidu Rp. 20.000.000

 

  1. Jaya Makmur merencanakan penambahan mesin untuk meningkatkan kapaistas produksinya. Harga mesin baru Rp. 600.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun dan biayta nilai residu Rp. 50.000.000 Akibat tambahan mesin tersebut , pendapatan dan biaya diperkirakan sebagai berikut :
Tahun Pendapatan Biaya
1

2

3

4

5

Rp. 400.000.000

Rp. 450.000.000

Rp. 460.000.000

Rp. 480.000.000

Rp. 450.000.000

Rp. 200.000.000

Rp. 220.000.000

Rp. 220.000.000

Rp. 230.000.000

Rp. 220.000.000

Dalam biaya tersebut belum termasuk penyusutan. Pajak pendapatan 40% dan metode penyusutan yang digunakan garis lurus.

Ditanyakan :

  1. Pola EAT selama usia investasi
  2. Payback Period
  3. Net Peresnt Value Pada discount rate 15%
  4. Profitability index
  5. Internal rate of return

 

  1. Nikita pada awal tahun 1999 mempertimbangkan sebuah proyek yang mnembutuhkan dana investasi sebesar Rp. 1.250.000.000. Dana tersebut sebesar Rp. 150.000.000 diperuntukkan sebagai modal kerja , sedangkan sisanya sebagai modal tetap. Umur ekonomis proyek diperkirakan selama 6 tahun dengan nilai residu Rp. 200.000.000. Proyeksi penjuaan selama enam tahun yang akan datang mulai tahun 1999 adalah sebagai berikut :

 

Tahun                                Proyeksi Penjualan

1999                                  Rp.   500.000.000

2000                                  Rp.   600.000.000

2001                                  Rp.   700.000.000

2002                                  Rp.   800.000.000

2003                                  Rp.   900.000.000

2004                                  Rp.1.000.000.000

Struktur biaya proyek ini adalah 49% m,erupakan biaya variabel. Biaya tetap tunai selain penyusutan adalah sebear Rp. 50.000.000 per tahun. Pajak penghasilan 30% dan keuntungan yang diisyaratkan adalah sebesar 16%.

Ditanyakan :

Apakah proyek ini layak menurut saudara ?

 

  1. Dewata sedang mempertimbangkan proyek investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 500.000.000. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja sebesar Rp. 100.000.000 dan sisanya untuk pembelian aktiva tetap. Umur investasi diperkirakan 5 tahun dengan nilai residu Rp. 50.000.000. Proyeksi penjualan selama umur investasi adalah sebagai berikut :

Tahun                    Omzet Penjualan

1                            Rp. 300.000.000

2                            Rp. 340.000.000

3                            Rp. 380.000.000

4                            Rp. 420.000.000

5                            Rp. 460.000.000

Biaya yang dikeluarkan adalah biaya variabel 40% dan biaya tetap selain penyusutan sebesar Rp. 15.000.000. Apabila tingkat pajak yang diperhitungkan sebesar 30% dan diinginkan return 20% nilai kekayaan investasi dengan menggunakan :

Ditanyakan :

  1. Metode Payback Period
  2. Net Present Value
  3. Apakah proyek investasi itu layak?

 

  1. Arjuna awal tahun 1998 mempertimbangkan sebuah proyek yang membutuhkan dana sebesar Rp. 950 juta. Dana tersebut sebesar Rp. 150 juta dieruntukkan sebagai modal kerja , sedangkan siasnya sebagai modal tetap. Umur ekonomis proyek tersebut diperkirakan 6 tahun dengan nilai residu Rp. 200 juta. Perusahaan yakin bisa memperoleh pangsa pasar 5% dari permintaan industri. Permintaan industri selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tahun                                Permintaan Industri

1994                                  300.000 unit

1995                                  360.000 unit

1996                                  380.000 unit

1997                                  460.000 unit

1998                                  500.000 unit

Harga ditentukan sebesar Rp. 18.000 per unit . Struktur biaya dari proyek adalah 40% merupakan biaya variabel. Biaya tetap tunai selain penyusutan sebesar 30 jta per tahun. Pajak 30% dan keuntungan yang diisyaratkan sebesar 18%

Ditanya :

Apakah proyek ini layak?

 

  1. Manunggal mempertimbangkan dua usulan investasi yang bersifat mutually exclusive (satu diterima yang lain ditolak). Usulan “A” dengan investasi Rp. 400 juta dan usulan “B” dengan investasi Rp. 120 juta. Investasi “A” diharapkan menghasilkan net cash flow sebesar Rp. 64 juta per tahun selama 20 tahun, sedangkan investasi “B” menghasilkan net cash flow Rp. 27,2 juta per tahun selama 20 tahun. Required rate of return investasi 10%

Ditanyakan :

Dari data tersebut diminta untuk :

  1. Menghitung NPV, IRR, MIRR masing-masing investasi
  2. Investasi manakah yang sebaiknya diambil?mengapa demikian?

 

  1. Suatu proyek diperkirakan memerlukan dana untuk investasi dalam aktiva tetap senilai Rp. 100 juta yang terdiri atas tanah senilai Rp, 20 juta dan bangunan serta mesin senilai Rp. 80 juta dengan usia proyek ditaksir 4 tahun. Modal ekrja netto yang diperlukan pada awal proyek (tahun 0) ditaksir sebesar Rp. 30 juta dan untuk tahun – tahun selanjutnya kebutuhan tambahan modal kerja (untuk tahun 1,2, dan 3) adalah sebesar 20% dari tambahan penjualan tahun berikutnya. Metode depresiasi yang diguankan untuk bangunan dan mesin adalah metode garis lurus. Nilai residu Rp. 8 juta .

Pada akhir tahun proyek, nilai jual tanah diperkirakan Rp. 30 juta. Taksiran unit produk yang terjual untuk tahun 1,2,3,4 berturut turut adalah : 10.000 unit, 12.000 unit, 14.000 unit, dan 15.000 unit. Pada tahun pertama harga jual produk ditaksir Rp. 15.000 per unit, biaya variabel diperkriakan sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap tunai diperkirakan Rp. 20 juta per tahun (tidak termasuk depresiasi aktiva tetap). Diperkirakan tingkat inflasi per tahun 10% dan pajak penghasilan badan sebesar 25%.

Ditanyakan :

  1. Menghitung arus kas yang relevan untuk perhitungan NPV
  2. Menghitung NPV dari rencana investasi tersebut dengan menggunakan tingkat keuntungan yang disyaratkan 20% (nominal term)
  3. Menghitung Marginal Internal Rate Of Return (MIRR) dari proyek tersebut
  4. Menilai kekayaan dari proyek tersebut, dterima atau ditolak
  5. Menghitung payback Period (PP)

 

  1. UNSUR RESIOKO DALAM MENILAI INVSTASI

 

  1. Bulan sedang menilai dua usulan investasi yang memiliki probabilitas kejaidan yang berbeda. Aliran kas kedua proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, dimana untuk masing-masing tahun distribusi probabilitasnya sama , tetapi kedua proyek memiliki distribusi probabilitas yang berbeda . Aliran kas dan distribusi probabilitas kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut :

 

 

 

Proyek “A” Proyek “B”
Probabilitas Aliran Kas Probabilitas Aliran kas
0.10

0.20

0.40

0.20

0.10

  6.000.000

7.000.000

8.000.000

9.000.000

10.000.000

0.10

0.25

0.30

0.25

0.10

  4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

Ditanyakan :

  1. Hitunglah expected value untuk kedua proyek
  2. Hitunglah standar deviasi kedua usulan proyek
  3. Hitunglah coefficient variation kedua proyek
  4. Proyek manakah yang sebaiknya dipilih

 

  1. Bumi mempunyai usulan investasi sebuah proyek senilai Rp. 2.000.000 pada tahun nol (awal waktu pertama). Investasi tersebut diharapkan menghasilkan aliran kas bersih selama 3 tahun sebagai berikut :
Probabilitas Periode 1 Periode 2 Periode 3
0.10

0.25

0.30

0.25

0.10

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

Nilai yang diharapkan (expected value) dari aliran kas bersih adalah sebesar Rp. 1.000.000; Rp. 800.000; dan Rp. 600.000 masing-masing untuk periode 1,2, dan 3. Tingkat bunga bebas resiko yang diperhitungkan dalam proyek tersebut adalah sebesar 4 %

Ditanyakan :

  1. Hitunglah standar deviasi aliran kas untuk periode 1,2,3
  2. Hitunglah nilai yang diharapkan dari NPV proyek tersebut
  3. Berapa probailitas proyek tersebut memiliki tingkat IRR lebih kecil dari pada tingkat bunga bebas resiko
  4. Berapa probabilitas NPV proyek tersebut akan lebih dari nol

 

  1. Kondangin sedang mempertimbangkan dua proyek, yaitu proyek “A” dan “B” yang bersifat saling ekslusif (mutually exclusive) , dengan biaya proyek “A” sebesar Rp. 14.000.000 dan proyek “B” sebesar Rp. 17.500.000/ Divisi perencanaan perusahaan memperkirakan distribusi probabilitas arus kas setiap proyek dalam 5 tahun mendatang adalah :
Proyek “A” Proyek “B”
Probabilitas Arus Kas Probablitas Arus Kas
0.20

0.60

0.20

2.500.000

4.500.000

6.000.000

0.20

0.40

0.20

1.500.000

5.000.000

8.000.000

Ditanyakan :

  1. Hitunglah hasil pengembalian tahunan yang diharapkan dan standar deviasi masing-masing proyek
  2. Proyek amnakah yang resikonya lebih tinggi bila koefisien variasi digunakan sebagai parameter resiko
  3. Resiko setiap proyek berbeda dengan perusahaan secara keseluruhan. Manajemen perusahaan mengadakan penyesuaian resiko dengan rumus:

Kj = Rf + 10%(CV)

Dimana :

Kj = pengembalian yang disyaratkan dari proyek ke j

Rf = Tarif bebas resiko = 7 %

CV = koefisien variasi arus kas proyek

Berapa hasil pengembalian yang disyaratkan dari proyek “A” dan “B”.

  1. Proyek manakah yang harus diambil oleh perusahaan ? jelaskan jawaban saudara

 

  1. PT Sido Muncul sedang memepertimbangkan dua proyek investasi yang saling eksklusif , yaitu proyek “A” dan :B”. Perkiraan resiko dan hasil pengembalian kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut :
  Proyek “B” Proyek “B”
Pengembalian diharapkan (k)

Standar deviasi

Koefisien variasi (CV)

Beta

16.5 %

0.50

3.03

1.60

18 %

0.80

4.44

1.20

Diasumsikan bahwa tarif bebas resiko 10% dan pengembalian pasar yang diharapkan 15 %

Ditanyakan :

  1. Bagimana keputusan perusahaan bila menggunakan analisis Security Market line (SML)
  2. Misalkan perusahaan merumuskan persamaan penyesuaian resiko didasarkan pada koefisien variasi sebagai berikut :

Pengembalian yang disyaratkan (k)=Rb + 1.80 (CV)

Bagaimana persamaan penyesuaian ini mempengaruhi keputusan manajemen?

 

  1. Tingkat hasil pengembalian yang bebas resiko adalah 5% dan premi resiko pasar 6%. Beta proyek yang sedang dianalisis adalah 1.6 dengan arus kas netto diharapkan setelah pajak diperkirakan sebesar Rp. 750.000 selama lima tahun . Biaya investasi Rp. 2.100.000

Ditanyakan :

  1. Berapa hasil pengembalian yang disyaratkan setelah penyesuaian resiko dari proyek tersebut ?
  2. Apakah proyek itu layak diterima?

 

  1. COST OF CAPITAL

 

  1. Bina Arta pada 31 Desember 1998 mempunyai posisi hutang dan modal sebagai berikut :

Hutang Dagang                             Rp.    200.000.000

Hutang wesel                                Rp.    175.000.000

Hutang lancar lainnya                   Rp.    125.000.000

Total Hutang Lancar                     Rp.    500.000.000

Hutang jangka panjang                 Rp.    600.000.000

Saham Preferen                             Rp.      60.000.000

Saham biasa                                  Rp. 1.340.000.000

Total Hutang dan Modal              Rp. 2.500.000.000

Biaya dari masing-masing komponen modal tersebut adalah sebagai berikut :

Hutang jangka panjang                             16% before taxes

Saham Preferen                                         18%

Saham Biasa                                              20%

Pajak perusahaan                                       40%

Pada tahun 1999 perusahaan memperoleh laba sesudah pajak (EAT) sebesar Rp. 700.000.000 dan dibagikan sebagai deviden sebesar Rp. 300.000.000 sedangkan sisanya Rp. 400.000.000 sebagai laba ditahan.

Ditanyakan :

  1. Berapa cost of capital rata rata perusahaan tersebut dan hutang jangka pendek tidak diperhitungkan.
  • Jika laba ditahan tersebut akan dipergunakan perusahaan dalam bentuk saham biasa, berapa besarnya dana keseluruhan yang digunakan untuk dapat mempertahankan cost of capitalnya?

 

  1. Intan Arta memiliki struktur modal sebagai berikut :
Jenis Modal Jumlah Proporsi
Hutang Jk.Panjang (25%)

Saham Preferen (14%)

Saham Biasa

Laba Ditahan

2.100.000.000

900.000.000

2.000.000.000

1.000.000.000

35.00%

15.00%

33.33%

16.67%

Total modal 6.000.000.000  

Saham preferen terdiri dari 50.000 lembar

Saham biasa terdiri dari 200.000 lembar dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar, harga kurs 95% dan deviden diharapkan sebesar Rp. 1.800 dengan tingkat pertumbuhan deviden 4% dan pajak 40%.

Ditanyakan :

  1. Hitunglah biaya modal rata-rata tertimbang
  2. Perusahaan ingin menambah modal sebesar Rp. 1.500.000.000 dan komposisi struktur modal akan dipertahankan . Berapa besarnya modal masing-masing sumber yang ahrus dilakukan apabila biaya modal rata-rata akan dipertahankan ?
  3. Berapa besarnya biaya rata-rata modal yang baru apabila :
    • Penjuala saham baru 50.000 lembar dengan nominal Rp. 10.000 per lembar dan harga kurs 90%, under writing fee Rp. 250
    • Penggunaan laba ditahan harus memperhitungkan baiay makelar 4% dan pajak 40%
    • Biaya modal saham preferen dan hutang jangka panjang tidak berubah

 

  1. Sadewa yang ebrgerak dibidang perdagangan barang industri , mempunyai struktur permodalan sebagai berikut :

Sumber Dana                                Jumlah

Obligasi                                         Rp.    450.000.000

Saham Preferen                             Rp.    300.000.000

Saham Biasa                                  Rp.    750.000.000

Jumlah                                           Rp. 1.500.000.000

  1. Obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 500.000 per lembar dengan jangka waktu 5 tahun , memberkan bunga 12%. Harga jual obligasi sebesar Rp. 445.000 dan pajak 25%.
  2. Saham preferen mempunyai harga per lembar Rp. 25.000 dan memberikan deviden secara tetap Rp. 3.150 per lembar. Biaya emisi Rp. 500 per lembar
  3. Saham biasa mempunyai harga pasar Rp. 11.500 per lembar dan memberikan deviden Rp. 1.650 per lembar dengan pertumbuhan 5%

Ditanyakan :

Hitunglah biaya modal yang harus ditanggung perusahaan dari struktur modal yang dimiliki?

 

  1. Andika merencanakan suatu sumber dana dalam rangka akan membuka proyek baru. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 600 juta . Dana tersebut direncanakan akan dipenuhi dari beberapa sumber dengan rincian sebagai berikut :
    • Perusahaan akan mengeluarkan obligasi sebesar Rp. 210 juta berjangka 4 tahun dengan nilai nominal Rp. 150 ribu per lembar, dan memberikan bunga 20%. Diperkirakan obligasi ini laku dijual dengan hrga Rp. 142 ribu per lembar dan pajak 25%
    • Saham preferen sebesar Rp. 105 juta dan diperkriakan akan laku dijual dengan harga Rp. 22.500 per lembar dan memberikan deviden Rp, 3.500. Biaya emisi saham sebesar Rp. 200 per lembar.
    • Saham biasa sebesar Rp. 285 juta . Saham ini diperkriakan mempunyai harga jual sebesar Rp. 24.600 per lembar dengan memberikan deviden Rp. 2.800 per lembar dengan pertumbuhan deviden 7%.

Ditanyakan :

  1. Menghitung Cost Of Capital Masing-Masing Sumber
  2. Menghitung Cost Of Capital keseluruhan sumber dana

 

  1. Kresna yang bergerak di bidang pengadaan barang konsumsi mempunyai struktur permodalan sebagai berikut :

Sumber Dana                                Jumlah

Obligasi                                         Rp. 225.000.000

Saham Preferen                             Rp. 150.000.000

Saham Biasa                                  Rp. 373.000.000

  • Obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 100.000 per lembar dengan jangka waktu 5 tahun, memberikan bunga 18%. Harga jual obligasi Rp. 98.000 dan pajak 25%.
  • Saham preferen mempunya harga per lembar Rp. 12.500 dengan dividen secara tetap Rp. 1.350 per lembar . Biaya emisi Rp. 200 per lembar
  • Saham biasa mempunyai harga pasar Rp. 11.250 per lembar dan memberikan deviden Rp. 1.050 per lembar dengan pertumbuhan deviden 6%

Ditanyakan :

Hitung biaya modal yang ahrus ditanggung perusahaan dari struktur modal yang dimiliki.

 

  1. X mempunyai informasi keuangan sebagai berikut :
    • Total aktiva Rp. 14 milyar
    • Pajak 40%
    • Estimasi pendapatan sebelum bunga dan pajak dalam tiga kondisi perekonomian sebagai berikut :

Kondisi                       EBIT                           Peluang

Baik                             Rp. 4,2 milyar             0.20

Sedang                                    Rp. 2,8 milyar             0.50

Buruk                          Rp. 0,7 milyar             0.30

  • Perusahaan mempertimbangkan untuk memilih salah satu struktur modal (hutang/total assets) untuk tahun depan , yaitu 10%, 50%, 60%.
  • Bank mengenakan bunga pinjaman berdasarkan rasio hutang dengan total aktiva yaitu :

Rasio                           Bunga

10%                             9%

50%                             11%

60%                             14%

Ditanyakan :

Berdasarkan data di atas , saudara diminta untuk menghitung expected return on equity (return on equity adalah perbandingan antara pendapatan setelah pajak dengan modal sendiri) dan bandingkanketiga kemungkinan tersebut.

 

  1. EGP mendapatkan tawaran untuk membuka perkebunan kelapa sawit dengan joint ventura bersama investor asing. Nilai proyek diperkirakan sebesar Rp. 2 milyar dan taksiran rate of return (ROR) sebesar 18% per tahun . Rencana pembiayaan disetujui dengan susunan sebagai berikut :
    • Saham biasa PT EGP sebesr Rp.750 juta
    • Saham preferen (peserta asing) sebesar Rp. 1.250 milyar

Biaya dana saham biasa (Ke) ditetapkan 14% dan biaya dana saham preferen (Kp) sebesar 12%.

Ditanyakan :

  1. Hitunglah WACC
  2. Apakah proyek ini layak diterima atau tidak?

 

  1. FINANCIAL LEVERAGE

 

  1. Manunggal mmemiliki modal sebesar Rp. 100.000.000 yang kesemuanya merupakan saham biasa. Pimpinan perusahaan merencakan perluasan usaha dengan menambah modal sebesar Rp. 60.000.000. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi dengan tiga alternatif , yaitu :
    • Mengeluarkan saham biasa 100% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar
    • Mengeluarkan saham biasa 50% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar dan saham preferen 50% dengan deviden 17%
    • Mengeluarkan saham biasa 50% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar dan obligasi 50% dengan tingka bunga 19%

Dengan perluasan usaha tersebut diharapkan PT. Manunggal memperoleh laba usaha sebesar Rp. 12.000.000 dengan tingkat pajak 40%.

Ditanyakan :

  1. Alternatif manakah yang dipilih , jika didasarkan atas kepentingan pemegang saham.
  2. Berikan alasan mengapa alternatif tersebut dipilih
  3. Buatla grafik yang menghubungkan ketiga alternatif di atas.

 

  1. Sumber Makmur mempunyai data sebagai berikut :

Biaya Tetap                       Rp. 12.000.000

Biaya Variabel per unit     Rp.          1.800

Harga jual per unit Rp.          3.000

Volume penjualan                         15.000Unit

Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambah kapasitas produksi dan untuk itu diperlukan tambahan dana sebesar Rp. 40.000.000 dengan alternatif pemenuhan dana sebagai berikut :

  • Emisi saham baru sebanyak 4.000 lembar
  • Emisi obligasi Rp. 15.000.000 bunga 8% per tahun dan sisanya dipenuhi dengan saham biasa nominal Rp. 10.000 per lembar.

Ditanyakan :

  1. Hitunglah EPS untuk kedua alternatif pembelanjaan apabila :
  2. Alternatif dana manakah yang sebaiknya dipilih :
    • Biaya tetap naik sebesar Rp. 3.000
    • Volume penjualan naik menjadi 20.00 unit
  3. Berapa EPS yang baru jika harha jual naik 15 % dan pajak pendapatan 40%

 


Leave a Reply