- ANALISIS RASIO KEUANGAN
- Harapan jaya mempunyai data sebagai berikut :
- Net Operating Income (NOI) tahun 1998 sebesar Rp. 7.500.000
- Profit Margin (PM) yang diperoleh sebesar 20 %
- Net Worth to debt ratio 300 %
- Pada tahun 1999 merencanakan untuk menambah assets sebesar Rp. 5.000.000 sehingga menjadi Rp. 25.000.00. Operating Assets Turn Over (OATO) tahun 1999 diharapkan 1,5 kali dari tahun 1998.
- Harga Pokok dan biaya operasi naik sebesar Rp. 4.600.000
- Bunga modal asing 10 % dan income taxes sebesar 30 %
Ditanya :
Hitunglah untuk tahun 1999
- Profit Margin (PM)
- Operating Assets Turn Over (OATO)
- Rentabilitas Ekonomis (RE)
- Solvabilitas
- Sari Patedjo mempunyai data fiannsial pada tahun 1998 sebagai berikut :
- Net Worth Rp. 24.000.000
- Leverage Factor 40 %
- Bunga sebesar 24 %
- Total Assets Turn Over 5 kali
Untuk tahun 1999 direncanakan penjualan naik 75% dari tahun 1998 dan total assets turn over diharapkan naik sebesar 40%. Net operating income tahun 1999 diharapkan sebesar Rp. 15.000.000 dengan tingkat pajak 30 %
Ditanyakan :
- Net Sales 1999
- Total Assets 1999
- Earning Power 1999
- Rate Of Return On Net Worth bila tambahan dana dibelanjai modal asing.
- Pada akhir tahun 1998 PT. Adam Makmur Abadi menyajikan neraca dan laporan rugi laba sebagai berikut :
Keterangan | Jumlah | Keterangan | Jumlah |
Kas
Efek Piutang Barang Aktiva tetap |
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 100.000.000 |
Hutang Dagang
Hutang Wesel Hutang J. Panjang Saham Biasa Laba Ditahan |
Rp. 25.000.000
Rp. 15.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 20.000.000 |
Total Aktiva | Rp. 160.000.000 | Total Passiva | Rp. 160.000.000 |
- Adam Makmur Abadi
Laporan Rugi Laba 31 Desember 1998
Net Sales Rp. 100.000.000
Cost Of Good Sold Rp. 40.000.000
Gross Profit Rp. 60.000.000
Operating Expenses Rp. 17.000.000
Net Operating Income Rp. 43.000.000
Efekten Income Rp. 1.000.000
Earning Before Interes And Tax (EBIT) Rp. 44.000.000
Interest Rp. 4.000.000
Earning Before Taxes (EBT) Rp. 40.000.000
Taxes 30 % Rp. 12.000.000
Earning After Tax (EAT) Rp. 28.000.000
Ditanyakan :
- Likuiditas
- Solvabilitas
- Inventory Turn Over
- Receivable Turn Over (Credit Sales 50 %)
- Working Capital Turn Over
- Total Assets Turn Over
- Earning Power
- Profit margin
- Rentabilitas Modal Sendiri
- Citra Budi Abadi dalam tahun 1998 m,empunyai ratio-ratio keuangan sebagai berikut :
- Total Assets To Debt Ratio 150%
- Net Worth To Debt Ratio 50 %
- Net Worth sebesar Rp. 20.000.000
Jika pada tahun 1999 yang akan datang akan menambah modal sendiri sebesar Rp. 20.000.000 dan modal asing sebesar Rp. 10.000.000
Ditanyakan :
- Hitunglah total assets tahun 1999
- Total Debt dan Solvabilitas tahun 1999
- Penjualan perusahaan pada tahun 1998 sebesar Rp. 250.000.000
Earning Before Interest And Tax (EBIT) Rp. 25.000.000
Total Assets yang beroperasi sebesar Rp. 100.000.000
Leverage Factor perusahaan 50 %
Menghadapi tahun 1999 pimpinan perusahaan mempekirakan keadaan akan lebih baik , karena itu diputuskan untuk meningkatkan penjualan sebanyak 5 kali kenaikan operating assets dengan harapan akan memperoleh laba lebih besar. Diperkirakan biaya usaha tahun 1999 akan naik 50% dan operating assets akan bertambah sebesar 25 %. Tingkat pajak yang berlaku 40 %.
Ditanyakan :
- Laba bersih setelah pajak (EAT) bila modal asing dikenakan bunga 20%
- Profit Margin
- Rentabilitas Ekonomi
- Kenaikan rentabilitas modal sendiri jika tambahan assets dengan modal asing
- Bumi Abadi mandiri mempunyai data tahun 1998 sebagai berikut :
1/1/1998 | 31/12/1998 | |
Raw Material Inventory | Rp. 7.500.000 | Rp. 3.750.000 |
WIP Inventory | Rp. 12.500.000 | Rp. 30.000.000 |
Finished Good Inventory | Rp. 5.000.000 | Rp. 20.000.000 |
Pembelian Bahan Baku 1998 | Rp. 31.250.000 | |
Biaya Tenaga Kerja | Rp. 30.000.000 | |
Factory Over Head 1998 | Rp. 25.000.000 | |
Penjualan Selama 1998 | Rp. 125.000.000 | |
Operating Expenses selama 1998 | Rp. 42.500.000 |
Data Tambahan :
- Harga beli bahan baku Rp. 10.000 per kg
- St up cost Rp. 109.375
- Carryng cost 10 %
- Safety stock 200 kg
- Lead time 2 minggu
- Operating assets turn over 2 kali
- Satu tahun ditetapkan 50 minggu
Ditanyakan :
- Raw material turn over
- WIP turn over
- Finished good turn over
- Profit margin
- Earning power
- EOQ
- Grafik hubungan EOQ, ROP, dan Safety Stock
- Bila direncanakan penjualan tahun 1999 naik 20 % dengan OATO konstan, berapa tambahan dana yang diperlukan untuk mencapai penjualan tersebut ?
- Madurina Pratama mempunyai data keuangan dan operasi pada akhir tahun 1998 sebagai berikut :
- Neraca
- Aktiva lancar Rp. 24.645.000
- Gedung netto Rp. 113.000.000
- Total aktiva Rp. 144.645.000
- hutang lancar Rp. 8.125.000
- Kekayaan pemilik Rp. 96.430.000
- Laporan Rugi dan Laba
- Penjualan Rp. 93.526.750
- Harga pokok penjualan Rp. 60.057.000
- Penyusutan Rp. 11.773.000
- Pajak Rp. 11.995.000
- Bunga Rp. 1.701.750
Ditanyakan :
Dengan melakukan kembali penyusunan neraca dan rugi laba tahun 1998, hitunglah :
- Laba bersih sesudah pajak
- Aktiva lain-lain
- Modal yang disetor sbagai modal sendiri
- Hutang jangka panjang
- Current ratio
- Earning power
- Rentabilitas modal sendiri
- Total debt to net worth ratio
- Total debt to total assets ratio
- Gatotkaca selama tahun 1998 memperoleh Net Operating Income (NOI) sebesar Rp. 60.000.000 dan profit margin 10 %. Pada tahun 1999 pimpinan perusahaan merencanakan untuk meningkatkan penjualan sebesar 50%. Dengan perluasan penjualan tersebut modal usaha akan bertambah menjadi Rp. 300.000.000 dan biaya usaha bertambah 45 % dari tahun sebelumnya. Tingkat perputaran modal usaha 1999 diharapkan 1,2 kali dari tahun 1998.
Ditanyakan :
- Penjualan tahun 1998 dan 1999
- Operating assets turn over 1998 dan 1999
- Earning power 1998 dan 1999
- Dwi Pratama dalam tahun 1998 memperoleh profit margin sebesar 10%. Dalam tahun tersebut perusahaan mempunyai rentabilitas modal sendiri 15%. Aktiva yang beroperasi Rp. 200.000.000 yang semuanya merupakan total assets . Aktiva tersebut dibelanjai oleh modal sendiri Rp. 100.000.000 dan sisanya dibelanjai dengan hutang . Bunga hutang ditetapkan 10% per tahun.
Dalam tahun 1999 perusahaan mengadakan expansi dan net sales 1999 naik menajdi 2 kali dari tahun 1998. Keuntungan sebelum pajak tahun 1999 diperkirakan menjadi 3,5 kali dari tahun sebelumnya. Assets turnover 1999 sebesar 125% dari tahun sebelumnya. Tambahan aktiva dalam rangka perluasan usaha tersebut sepenuhnya dibelanjai oleh modal sendiri. Pajak yang berlaku ditetapkan 50%.
Ditanyakan :
Hitunglah untuk tahun 1998 dan 1999
- EBIT
- Net Sales
- Operating assets turn over
- Rentabilitas ekonomis
- Rentabilitas modal sendiri
- Pada tahun 1998 PT. Marunda Jaya mempunyai data sebagai berikut :
- Modal sendiri akhir tahun Rp. 20.000.000
- Biaya tetap Rp. 72.000.000
- Penjualan netto Rp. 160.000.000
- Penjualan kredit 80%
- Persediaan minimal bahan baku 200 kg
- Bunga hutang jangka panjang Rp. 440.000 per tahun
- Hutang jangka panjang akhir tahun Rp. 12.000.000
- Piutang akhir tahun Rp. 11.600.000
- Lead time 1 mingu dan satu tahun ditetapkan 50 minggu
- Biaya simpan 40% dan biaya pemesanan Rp. 20.000
- Bunga simpanan di bank 12 % per tahun
- Bunga kredit bulanan 2 %
- Kebutuhan bahan baku per tahun 20.000 kg
- Piutang awal tahun Rp. 14.000.000
- Pajak 30 %
- Hutang lancar akhir tahun Rp. 8.000.000
- Total biaya satu tahun Rp. 152.000.000
- Bunga kredit jangka panjang 15 %
- Kas Awal tahun Rp. 4.000.000
- Modal saham akhgir tahun Rp. 16.000.000
- Biaya administrasi Rp. 2.000.000
- Aktiva lancar akhir tahun Rp. 24.000.000
- Harga bahan baku Rp. 500 per kg.
Ditanyakan :
- Rentabilitas modal sendiri
- Rentabilitas ekonomis
- Economic Order Quantity
- Waktu krisis (satu tahun 360 hari)
- Break Even Point
- Reorder Point
- Hari rata-rata pengumpulan piutang
- Jumlah piutang terkumpul dalam tahun tersebut
- INDIRA mempunyai data sebagai berikut :
- Saham biasa Rp. 25.000.0000
- Laba ditahan Rp. 35.000.000
- Ratio hutang dengan modal sendiri (leverage factor) 50%
- Acid test ratio 120 %
- Average receivable collection period 30 hari ( 1 tahun 360 hari)
- Inventory turn over 5 kali
- Gross profit margin 30 %
- Total assets turn over 2 kali
Ditanyakan :
- Buatlah neraca yang memuat perkiraan sebagai berikut :
- Kas
- Inventory
- Piutang
- Aktiva tetap
- Hutang jangka panjang
- Saham biasa
- Laba ditahan
- Cost Of Good Sold
- Bulan Bintang pada tahun 1999 mempunyai data sebagai berikut :
- Common stock sebesar Rp. 45.000.000
- Retained earning sebesar Rp. 66.000.000
- Total assets turn over sebayak 1,5 kali
- Leverage factor 40% (perbandingan hutang dengan modal sendiri)
- Net Operating Income (NOI) Rp. 87.500.000
Menghadapi tahun 2000 perusahaan memp[erkirakan keadaan akan lebih baik , karena itu diputuskan untuk meningkatkan penjualan dengan harapan memeperoleh laba yang lebih besar. Diperkirakan biaya usaha tahun 2000 akan bertambah sebesar 75%. Operating assets bertambah 25%. Penjualan naik sebesar 5 kali kenaikan operating assets. Pajak 40 %, bunga modal asing 10 % dan tambahan dana seluruhnya dibelanjai dengan modal asing (hutang).
Ditanyakan :
- Hitunglah besarnya penjualan tahun 1999 dan tahun 2000
- Laba bersih setelah pajak (EAT) tahun 2000
- Net profit margin tahun 2000
- Rate of return on investment tahun 2000
- Kenaikan rate of return on net worth
- Farma Sejati sedang dihadapkan pada permasalahn kurang baiknya return on investment (ROI) dari salah satu cabang perusahaannya. Hal ni dapat dihitung dari data keuangan yang terkait sebagai berikut :
- Total aktiva 400.000.000
- Penjualan 500.000.000
- HP Penjualan 350.000.000
- Biaya operasi 100.000.000
Dalam menghitung ROI, dipakai formula Du Pont yaitu : ROI = PM x TATO
Dari data ini, saudara sebagai manajer keuangan bertugas untuk menganalisis :
- Berapa profity margin (PM), Total Assets Turn Over, dan ROI.
- Kalau cost of capital sebesar 20% apakah ROI pada jawaban (a) di atas cukup layak?
- Bank BNI, mengevaluasi financial statement PT. Randi Abadi yang disusun pada tanggal 31 Desember 1999 sebagai berikut :
- Randi Abadi
Neraca 31 Desember 1999
Aktiva | (Rp) | Passiva | (Rp) |
Kas | 1.500.000 | Hutang Dagang | 500.000 |
Efek | 3.000.000 | Hutang Wesel | 8.000.000 |
Piutang | 12.500.000 | Hutang Bank | 9.000.000 |
Inventory | 8.000.000 | Total Hutang Lancar | 17.500.000 |
Total Aktiva Lancar | 25.000.000 | Hutang Jangka Panjang | 20.000.000 |
Tanah dan bangunan | 10.000.000 | Modal Sendiri | 13.500.000 |
Mesin dan peralatan | 20.000.000 | ||
Peralatan kantor | 8.000.000 | ||
Total aktiva tetap | 38.000.000 | ||
Depresiasi | 13.000.000 | ||
Aktiva tetap netto | 25.000.000 | ||
Aktiva tetap lain-lain | 1.000.000 | ||
Total aktiva | 51.000.000 | Total Passiva | 51.000.000 |
- Randi Abadi
Income Statement 31 Desember 1999
Penjualan | Rp. 30.000.000 |
Harga pokok barang dijual | Rp. 20.000.000 |
Laba Kotor | Rp. 10.000.000 |
Biaya Operasi | Rp. 6.000.000 |
EBIT (NOI) | Rp. 4.000.000 |
Bunga | Rp. 1.000.000 |
EBT | Rp. 3.000.000 |
Pajak | Rp. 1.500.000 |
Laba setelah pajak (EAT) | Rp. 1.500.000 |
Ditanyakan :
- Hitung semua ratio yang saudara ketahui!!
- Apakah bank dapat memberikan pinjaman
Lakuklan analisis bila diketahui ratio industri sebagai berikut :
- Debt to total assets rati 51 %
- Debt to equity ratio 107 %
- Time Interest Earned 7,30 kali
- Rate of return (net) 4 %
- Total assets turn over 1 kali
- SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
- Pada akhir tahun 1998 PT . Mega mempunyai laporan keuangan sebagai berikut :
- Mega
Neraca 31 Desember 1997 dan 1998
Aktiva | 1997 | 1998 |
Kas
Piutang Dagang Persediaan Investasi Persekot Biaya Gedung Mesin Paten |
115.000
14.000 53.000 10.000 3.000 90.000 40.000 50.000 |
20.000
19.000 51.000 – 4.000 120.000 67.000 4.000 |
230.000 | 285.000 | |
Passiva | ||
Hutang Dagang
Hutang Wesel Hutang Upah Akumulas Depresiasi Hutang wesel Jk panjang Saham biasa Laba ditahan |
13.000
9.000 3.000 40.000 30.000 120.000 15.000 |
9.000
13.000 2.000 38.000 35.000 155.000 33.000 |
230.000 | 285.000 |
Data Tambahan :
- Laba Netto 1998 28.000
- Depresiasi aktiva tetap 7.000
- Amortisasi Patent 1.000
- Pembelian mesin Rp. 15.000 sepertiganya dibayar tunai dan sisanya dengan wesel selama 5 tahun
- Pembelian mesin seharga Rp. 30.000 dibayar engan pegeluaran saham
- Penjualan mesin lama seharga Rp. 7.000. harga pokok pembelian mesing lama senilai Rp. 18.000 dan telah disusutkan 50%
- Membangun gedung baru senilai Rp. 30.000
- Membayar hutang wesel jangka panjang dengan menggunakan saham biasa
- Dijual investasi jangka panjang seharga Rp. 12.000 tunai (pos ini dianggap sebagai pos extra ordinary)
- Membayar deviden secara tunai
- Penjualan kredit Rp. 120.000
- Penerimaan piutang Rp. 115.000
Ditanyakan :
Buatlah laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian net working capital.
- BREAK EVEN POINT
- Bima Sakti pada tahun 1998 mengalami kerugian sebesar Rp. 2.000.000 dengan jumlah produk yang terjual 40.000 unit. Harga jual produk Rp. 100 per unit dan biaya tetap Rp. 5.600.000 per tahun. Keadaan tahun 1999 diperkirakan lebih baik dan perusahaan mengharapkan terjadi peningkatan penjualan. Target earning power 1999 sebesar 20% dan operating assets turn over diharapkan sebesar 3 kali. Biaya tetap akan bertambah sebesar Rp. 2.400.000 dan harga jual akan menaik menjadi Rp. 125 per unit, sedangkan variabel cost naik sebesar Rp. 10 per unit
Ditanyakan :
- Berapa penjualan minimal yang ahrus dicapai untuk memperoleh target earning power tersebut baik dalam rupiah maupun unit
- BEP tahun 1998 dan 1999 dalam rupiah dan unit
- Buatlah grafik BEP yang menggambarkan BEP 1998 dan 1999
- Pada tahun 1999 perusahaan mempunyai penjualan Rp. 24.000.000 dengan jumlah 12.000 unit. Perusahaan belum dapat bekerja dengan kapasitas penuh , oleh karena itu besarnya margin income (MI) sama dengan besarnya biaya tetap, yaitu sebesar Rp. 14.400.000
Pada tahun 1999 diharapkan perusahaan dapat bekerja dengan kapasitas penuh dan diperkirakan memperoleh profit margin sebesar 20 %.
Ditanyakan :
- Jumlah keuntungan yang harus dicapai tahun 1999
- Besarnya mark up 1999
- Keuntungan tahun 1999 dengan kapasitas produksi 70%
- BEP jika harga turun menjadi Rp. 1.600
- Bogasari jaya menggunakan budget continous dan penilaian kembali dilakukan setiap akhir triwulan.
Budget tahun 1998 adalah sebagai berikut :
Budget penjualan 4.000 ton @ Rp. 600.000 Rp. 2.400.000.000
Budget total biaya :
Bahan baku Rp. 1.000.000.000
Tenaga kerja langsung Rp. 400.000.000
FOH (40% VC) Rp. 200.000.000
Biaya Umum (50% VC) Rp. 200.000.000
Biaya Pemasaran (FC) Rp. 100.000.000
Biaya Pemasaran (VC) Rp. 180.000.000
Total Biaya Rp. 2.080.000.000
Net Operating Income (NOI) Rp. 320.000.000
Pajak 40 % Rp. 128.000.000
EAT Rp. 192.000.000
Ditanyakan :
- Penjualan minimal tahun 1998 dalam rupiah dan unit
- Selama sembilan bulan terjadi perubahan sebagai berikut :
- Harga material naik 20 % dari rencana
- Biaya tenaga kerja naik 20 %
- Biaya umum, biaya pemasaran dan biaya FOH naik 25% untuk biaya tetap
- Sampai bulan September perusahaan berhasil merealisasikan penjualan sebesar 75 % dari rencana
Jika perubahan ini tetap berlaku untuk sisa periode 1998, maka budget pendapatan dan biaya untuk tiga bulan terakhir harus disesuaikan dahulu per 1 Oktober 1998. Harga baru ditetapkan Rp. 750.000 per ton untuk periode tiga bulan terakhir.
Atas dasar tambahan data ini, hitunglah :
- Susunan kembali budget pendapatan dan biaya untuk tiga bulan terakhir
- Tentukan harga minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian untuk sisa waktu tiga bulan
- Tentukan BEP pada tingat harga Rp. 750.000 per ton
- Tentukan penjualan minimal jika diinginkan EAT 10% dan buktikan jawaban tersebut.
- Sebuah perusahaan mempunyai data sebagai berikut :
- Earning After tax = Rp. 100.000.000
- Net Operating Assets = Rp. 1.000.000.000
- Operating Assets Turn Over (OATO) = 2 kali
- Profit Margin (PM) = 10 %
- Variable cost ratio (VCR) = 60%
Dalam keadaan seperti ini perusahaan tidak memungkinkan untuk meningkatkan produksi. Peningkatan hanya mungkin dilakukan jika diadakan perluasan pabrik.
Data ekspansi pabrik :
Investasi Rp. 500.000.000 yang diperoleh dari pinjaman bank selama dua tahun dengan tingkat bunga 12%. Penjualan diperkirakan dapat dinaikkan menjadi dua kali penjualan sebelumnya dan profit margin diharapkan 20%. Biaya tetap naik sebesar Rp. 200.000.000 per tahun, pajak perseroan 40% dan deviden yang akan dibayarkan sebesar Rp. 120.000.000
Ditanyakan :
- Berapa besarnya margin safety
- sebelum ekspansi
- setelah ekspansi
- Tentukan penjualan minimum yang ahrus dicapai apabila dikehendaki laba sebesar Rp. 250.000.000
- Berapa tahun kredit dari bank dapat dikembalikan dengan asumsi bahwa sumber dana dari penyusutan tidak diperhitungkan dan deviden harus dibayarkan terlebih dahulu.
- Ario Mandiri pada tahun 1998 mempunyai penjualan Rp. 600.000.000 dengan biaya tetap Rp. 300.000.000, pada tahun 1999 diperkirakan perusahaan dapat menghasilkan earning power 30 %, dengan operating assets turn over 1998 sebesar 1 kali dan tahun 1999 diharapkan 1,5 kali. Pada penjualan tahun 1998 tersebut perusahaan dalam keadaan BEP.
Ditanyakan :
- Berapa penjualan tahun 1999
- Besarnya penjualan tahun 1999 bila variabel cost ratio turun 10 %
- BEP bila variable cost naik menjadi 60%
- Maju Lancar sampai dengan khir tahun 1998 sudah beroperasi selama 6 tahun dan masih dapat melanjutkan usahanya selama 4 tahun lagi tanpa penggantian alat-alat produksi. Data produksi dan biaya pada akhir 1998 adalah sebagai berikut:
Cost of raw material used Rp. 400.000.000
Direct labour Rp. 300.000.000
FOH (50% FC) Rp. 240.000.000
Operating Expenses (50% FC) Rp. 160.000.000
Finished good beginning inventory Rp. 60.000.000
Hasil produksi tahun 1998 yang dapat dijual senilai Rp. 1.200.000.000
Direktur perusahaan berusaha agar keuntungan tahun 1999 mendatang dapat dipertahankan seperti tahun 1998 dengan tingkat pajak 40%.
Neraca perusahaan pada akhir Desember 1998 adalah sebagai berikut :
- Maju Lancar
Neraca per 31 Desember 1998
Aktiva | (Rp) | Passiva | (Rp) |
Kas | 100.000.000 | Hutang Dagang | 50.000.000 |
Persediaan | 100.000.000 | Hutang Jk. Panjang | 200.000.000 |
Aktova tetap | 400.000.000 | Modal Sendiri | 250.000.000 |
Laba ditahan | 100.000.000 | ||
600.000.000 | 600.000.000 |
Ditanyakan :
- BEP dan margin of safety
- Penjualan 1999 jika diinginkan Profit margin sebesar 15 %
- Grafik BEP
- Finished good turn over
- Operating assets turn over
- RE, RMS, dan working capital turn over
- Koja Makmur pada tahun 1998 mempunyai data sebagai berikut :
Penjualan (125.000 unit) Rp. 500.000.000
Material used Rp. 100.000.000
Direct labour Rp. 140.000.000
FOH Rp. 160.000.000
Biaya penjualan Rp. 35.000.000
Biaya administrasi Rp. 25.000.000
Total biaya Rp. 460.000.000
Net Operating Income Rp. 40.000.000
Biaya FOH , biaya penjualan , dan biaya administrasi dialokasikan pada biaya tetap dan biaya variabel dengan perbandingan sebagai berikut :
Jenis Biaya FC VC
FOH 1 3
Biaya penjualan 3 4
Biaya administrasi 1 4
Ditanyakan :
- BEP dalam unit dan rupiah
- Berapa penjualan minimal yang ahrus dicapai bila PM diharapkan 10 %
- Besarnya penjualan minimal untuk mendapatkan laba Rp. 100.000.000 dan harga jual turun sebesar 25 % dan variabel cost turun 25 %
- Buatlah grafik BEP dan tunjukkan pula grafik laba
- Sejahtera Mandiri memproduksi berbagai macam produk dengan data biaya produksi sebagai berikut :
Produk Harga VC/Unit
A Rp. 20.000 Rp. 10.000
B Rp. 25.000 Rp. 15.000
C Rp. 25.000 Rp. 13.000
Biaya tetap total Rp. 150.000.000
Penjualan tahun 1998 yang lalu sebesar Rp. 500.000.000 terdiri dari :
Produk A 40%, produk B 35%, dan produk C 25%. Perusahaan merencanakan untuk menghentikan pembuatan produk C dan menggantinya dengan produk D. Harga jual produk D per unit Rp. 20.000 dan biaya variabel Rp. 9.000 per unit . Nilai penjualan diharapkan sama dengan tahun lalu dengan komposisi produk A 50%, produk B 30% dan produk D 20%. Biaya tetap tidak berubah.
Ditanyakan :
- Berapa BEP total tahun 1998
- Apakah penggantian produk tersebut menguntungkan
- Hitunglah BEP yang baru
- Jika perusahaan merencanakan untuk menaikkan penjualan sebesar 25%, produk manakah yang paling tepat untuk dinaikkan dan hitung pula BEP-nya.
- Abai Nusantara mempunyai data sebagai berikut :
Penjualan 10.000 unit Rp. 12.000.000
Variable Cost Rp. 3.000.000
Marginal Income Rp. 9.000.000
Fixed Cost Rp. 5.400.000
Net Opearting Income Rp. 3.600.000
Ditanyakan :
- Berapa penjualan minimal yang harus diusahakan agar perusahaan tidak menderita kerugian
- Buatlah grafik BEP untuk satuan produk
- Perusahaan Makmur memproduksi dua jenis barang yaitu barang “A” dan ”B”. Pada tahun 1998 penjualan barang “A” sebanyak 1200 unit dengan harga Rp. 3.000 per unit , jumlah biaya tetap sebesar Rp. 1.000.000 dan jumlah biaya variabel sebesar 40% dari penjualan. Penjualan barang “B” sebanyak 3.000 unit dengan harga Rp. 4.000 per unit dengan biaya variabel sebesar 60% dan jumlah biaya tetap sebesar Rp. 4.000.000
Ditanyakan :
- Laba total tahun 1998
- Hitunglah BEP total
- Hitunglah berapa produk “A” dan “B” pada keadaan BEP tersebut
- Gempita jaya dalam tahun 1999 memiliki penjualan sebesar Rp. 240.000.000 dengan jumlah unit penjualan 120.000 unit. Dalam tahun yang bersangkutan , karena suatu sebab , perusahaan terpaksa tidak dapat bekerja dengan kapasitas penuh, sehingga jumlah revenue persis sama dengan total cost. Perusahaan bekerja dengan biaya tetap Rp. 144.000.000.
Menurut perhitungan dalam tahun 2000, perusahaan akan dapat bekerja dengan kapasitas penuh , dan diharapkan perusahaan akan dapat memperoleh profit margin (PM) sebesar 20%.
Ditanyakan :
Dari data tersebut hitungah untuk tahun 2000
- Luas penjualan yang harus direalisasikan
- Besarnya keuntungan jika bekerja pada kapasitas 70%
- Tentukan BEP jika harga jual per unit turun menjadi Rp. 1.800
- Bondan Corp. Memproduksi dua jenis barang , ayitu barang “A” dan barang “B”. Perusahaan ini sedang mengalami kesukaran dalam menjualkan barang tersebut. Pembeli yang baru telah menyetujui kontrak pembelian dengan harga yang disetujui untuk barang “A” hanya Rp. 14.000 per unit dan barang “B” hanya sebesar Rp. 20.000 per unit.
Rencana biaya untuk perusahaan ini diketahui sebagai berikut :
Barang “A” (Rp) | Barang “B” (Rp) | |
Direct labor | 6.000.000 | 15.000.000 |
Material | 5.200.000 | 5.000.000 |
FOH variable | 3.000.000 | 4.000.000 |
FOH Fixed | 12.000.000 | 20.000.000 |
Other variable cost | 4.800.000 | 1.000.000 |
General Expenses | 9.000.000 | 15.000.000 |
Jumlah unit yang telah disetujui dalam kontrak tersebut untuk barang “A” sebanyak 4.000 unit dan barang “B” sebanyak 2.500 unit.
Ditanyakan :
- Hitunglah BEP untuk masing-masing produk dan BEP total
- Apakah kontrak tersebut menguntungkan? Jelaskan dengan perhitungan
- Apabila diinginkan profit margin 25 %, berapa harga jual untuk barang “A” dan barang “B” yang ahrus ditetapkan dalam kontrakl tersebut
- Perencanaan keuntungan untuk tahun 1999 dari PT. Suma Jaya yang bergerak dibidang peralatan rumah tangga , diketahui sebagai berikut :
Penjualan 4.000 unit Rp. 200.000.000
Manufacturing cost
Material Rp. 17.000.000
Labor Rp. 16.000.000
Fixed overhead Rp. 27.000.000
Distribution Cost
Fixed Rp. 33.000.000
Variable Rp. 20.000.000
Administrative cost
Fixed Rp. 17.500.000
Variable Rp. 3.500.000
Total Cost Rp. 174.000.000
EBIT (NOI) Rp. 26.000.000
Ditanyakan :
- Hitungah BEP berdasarkan total cost
- Hitunglah BEP berdasarkan unit cost
- Apabila pimpinan ingin menurunkan penjualan sebesar 20 %, bagaimana pengaruhnya terhadap BEP, anggapan fixed cost tidak berubah, sedangkan variable cost turun 10 %.
- OPERATING LEVERAGE
- Data keuangan PT. Sari Intan Perkasa pada tanggal 31 Desember 1998 adalah sebagai berikut :
- Total assets yang dimiliki Rp. 1.000.000.000, assets turn over 2,5 kali.
- Return On Total Assets 2,5 % dan tingkat pajak 40 %
- Modal yang dimiliki terdiri 150.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar
- Biaya tetap Rp. 225.000.000 dan rasio biaya variabel 90% dari penjualan
- Harga jual per unit Rp. 100.000
- Pada awal tahun 1999 pimpinan poerusahaan mengusulkan penambahan kapasitas pabrik yang memerlukan tambahan dana sebesar Rp. 500.000.000
Alternatif pembelanjaan yang diusulkan adalah sebagai berikut :
- Menerbitkan obligasi dengan bunga 7,5%
- Menjual saham biasa dengan nominal dengan nominal Rp. 10.000 per lembar
Jika assets turn over akan dipertahankan sebesar 2,5 kali setelah penambahan dana dan return on net total assets diharapkan 10%.
Ditanyakan :
- Terlepas dari jangka waktunya , alternatif pembelanjaan manakah yang sebaiknya dipilih
- Buatlah grafik yang menghubungkan EPS dan EBIT untuk kedua kalinya pembelanjaan tersebut
- Hitunglah BEP dalam unit dan rupiah
- Berapa penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh profit margin sebesar 5% dan buktikan jawabannya.
- Berapa BEP yang baru jika
- biaya tetap naik Rp. 75.000.000 per tahun
- variable cost ratio turun menjadi 80%
- Hitunglah
- Degree Operating Leverage (DOL)
- Degree Financial Leverage (DFL)
- Critical Leverage (CL) pada level output 20.000 unit
- Gambarkan BEP yang menunjukkan perubahan tingkat BEP
- Ben Mari menjual barang hasil produksinya dengan harga Rp. 7.000 per unit . Fixed Operating Cost sebesar Rp. 20.000.000 dan variable cost Rp. 4.000 per unit.
Ditanyakan :
Dari data tersebut hitunglah :
- EBIT pada penjualan 10.000 unit
- EBIT pada penjualan 7.000 unit dan 13.000 unit
- Persentase perubahan dalam penjualan dan hubungannya dengan persentase perubahan dalam EBIT berdasarkan penjualan 7.000 unit dan 13.000 unit.
- Operating leverage ratio untuk masing-masing alternatif kasusu berikut ini pad level penjualan 10.000 unit.
- Putra Nasional Gobel memproduksi komponen komputer yang dijual dengan harga Rp. 100.000 per unit. Biaya tetap Putra nasional gobel adalah sebesar Rp. 200.000.000. Produksi dan penjualan setiap tahun 5.000 unit , laba ynag diperoleh Rp. 50.000.000 dengan aktiva sebesar Rp. 500.000.000 yang semuanya dibelanjai dengan modal sendiri. Manajer Putra nasional Gobel memperkirakan bahwa ia dapat memperbaiki proses produksi dengan menambah investasi sebesar Rp. 400.000.000 dan Rp. 50.000.000 untuk vbiaya tetap operasional. Akibvat dari perubahan tersebut adalah (1) menurunkan biaya variabel per unit sebesar Rp. 10.000 dan (2) meningkatkan jumlah produksi sebanyak 2.000 unit, tetapi (3) harga jual harus diturunkan menajdi Rp. 95.000 agar semua tambahan produksi dapat diserap oleh pasar. Terdapat kerugian tahun lalu yang dibebankan ke tahun ini sehingga beban pajaknya menjadi nihil. Putra Nasional Gobel tidak menggunakan hutang tetapi rata-rata biaya modalnya adalah 10%.
Ditanyakan :
- Apakah perubahan tersebut menguntungkan
- Apakah Operating Leverage akan naik atau turundengan perubahan tersebut
- Berapa BEPnya
- Misalkan Putra Nasional Gobel tidak dapat memperoleh tambahan modal untuk mendukung perubahan tersebut dan akhirnya terpaksa melakukan hutang (pinjaman) sebesar Rp. 400.000.000 dengan bunga 10%. Berapa ROI dan apakah menguntungkan bila perubahan tersebut dibiayai dengan hutang.
- MANAJEMEN MODAL KERJA
- Baker Company mempunyai neraca pada akhir tahun 1998 sebagai berikut :
Debit | Rp. | Kredit | Rp. |
Current Assets | 6.000.000 | Current Liabilities | 3.000.000 |
Fixed Assets | 18.000.000 | Long Term Debt | 21.000.000 |
Total Assets | 24.000.000 | Total Liabilities | 24.000.000 |
Ditanyakan :
- Hitunglah
- Profit on total assets (rate of return)
- Fianncing cost
- Current ratio
- Jika rate of return on current assets 8%, rate of return on fixed assets 20%, cost of current liabilities 12% dan long term debt 16%
- Seandainya perusahaan ingin menurunkan net working capital sebesar Rp. 1.000.000. Penurunan disebabkan berkurangnya current assets atau bertambahnya current liabilities. Berdasarkan perhitungan (1a dan 1b) manakah yang lebih baik , menurunkan current assets atau menaikkan current liabilities
- Bimoli Indonesia mempunyai rencana pembelanjaan musiman (seasional financing) untuk tahun yang akan datang sebagai berikut :
Bulan | Kebutuhan Musiman (Rp) | Bulan | Kebutuhan Musiman (Rp) |
Januari
Februari Maret April Mei Juni |
12.000.0000
6.000.000 0 3.000.000 8.000.000 10.000.000 |
Juli
Agustus September Oktober Nopember Desember |
8.000.000
4.000.000 0 3.000.000 10.000.000 16.000.000 |
Dengan anggapan bahwa kebutuhan dana permanen sebesar Rp. 4.000.000
Ditanyakan :
Hitunglah total fianncing cost berdasrkan pendekatan agresif dan konservatif serta berikan rekomendasi mana yang sebaiknya dipilih jika diketahui :
- Ongkos pembelanjaan jangka pendek 10% dan ongkos pembelanjaan jangka panjang 16 %
- Ongkos pembelanjaan jangka pendek 11% dan ongkos pembelanjaan jangka panjang 14 %
- Ongkos pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang 12 %
- Seandainya PT Bimoli Indonesia memerlukan jumlah dana dalam tahun yang akan datang sebagai berikut :
Januari | 10.000.000 | Juli | 10.000.000 |
Pebruari | 10.000.000 | Agustus | 9.000.000 |
Maret | 11.000.000 | September | 9.000.000 |
April | 12.000.000 | Oktober | 8.000.000 |
Mei | 13.000.000 | Nopember | 8.000.000 |
Juni | 10.000.000 | Desember | 9.000.000 |
Ditanyakan :
- Kebutuhan dana rata-rata selama satu tahun
- Total cost untuk pendekatan agresif, konservatif, dan trade off antara keduanya jika short term cost 8% dan long term cost 15%.
- MANAJEMEN PIUTANG
- Subur Makmur untuk tahun 1999 yang lalu berhasil menjual hasil produksi sebesar 45.000 unit dengan harga jual Rp. 9.000 per unit. Average cost pada penjualan tersebut Rp.8.000 per unit. Variable cost Rp. 6.500 per unit. Tahun 2000 yang akan datang perusahaan merencanakan untuk menaikkan penjualan hingga menajdi 50.000 unit per tahun, oleh karena itu kebijakan kredit diubah dari 40 hari menjadi 72 hari. Biaya piutang ragu-ragu dari 1% menjadi 3% dan return on investment yang diharapkan sebesar 20%.
Ditanyakan :
- Hitunglah besarnya fixed cost
- Tambahan profit
- Cost or marginal investment
- Cost of marginal bad debt
- Penilaian kebiajakn perusahaan tersebut (mengubah kebijakan kredit)
- Santosa Putra pada tahun 1998 telah menjual barang sebanyak 100.000 unit dengan harga Rp. 2.500 per unit. Biaya tetap yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut Rp. 40.000.000 dan biaya variabel Rp. 2.000 per unit. Standar penjualan kredit ditetapkan bahwa penjualan kredit tidak boleh melebihi 60% dan periode penjualan maksimum 30 hari. Dalam neraca terlihat perkiraan peiutang sebesar Rp. 20.000.000
- Hitung piutang yang sebenarnya
- Perputaran piutang seharusnya dan kenyataannya
- Periode kredit dalam kenyataannya
- Apakah pembeli mentaati periode kredit maksimum yang ditetapkan
- Bintang makmur menjual barang dagangannya secara kredit dengan persyaratan penjualan 1/30 net 90. Penjualan yang dapat direalisasikan per tahun adalah sebesar 100.000 unit dengan harga jual Rp. 1.000 per unit dan harga beli Rp. 800 per unit. Piutang yang tak terbayar diperkirakan diperkirakan sebanyak 5% dari penjualan. Dari pengalaman yang ada ternyata tidak ada pembeli yang memanfaatkan discount, sehingga mengakibatkan periode pengumpulan piutang menjadi 90 hari. Biaya modal sebesar 20%.
Ditanyakan :
- Tentukan besarnya dana yang diperluan untuk membelanjai piutang tersebut. Dan tentukan pula besarnya biaya yang diperlukan untuk membelanjai piutang tersebut.
- Jika perusahaan ingin mengubah persyaratan penjualan menjadi 3/30 net 90, sehingga penjualan naik menjadi 120.000 unit dan diperkirakan pembeli yang memanfaatkan discount sebesar 50% sehingga rata-rata pengumpulan piutang 60 hari. Apakah perubahan kebijaksanaan tersebut lebih menguntungkan ? berikan kesimpulan.
- Toko “Ramai’ menjual barang dagangannya secara tunai, harga beli per unit barang dagangan tersebut Rp. 8.000 dab dijual dengan harga Rp. 9.500 per unit. Penjualan per tahun dapat mencapai 100.000 unit. Perusahaan merencanakan untuk menjual secara kredit dengan persyaratan penjualan 2/10 net 60. Dengan kebijakan kredit diperkirakan penjualand apat mencapai 120.000 unit. Dari penjualan tersebut diperkirakan pembeli yang memanfaatkan discount 70% dan mengakibatkan waktu rata-rata pengumpulan piutang 30 hari. Biaya modal 20%.
Ditanyakan :
- Besarnya dana yang diperlukan untuk membiayai piutang
- Tambahan keuntungan apabila beralih ke penjualan kredit
- Berapa besarnya biaya dengan adanya penjualan kredit. Apakah perusahaan sebaiknya beralih ke penjualan kredit? Berikan kesimpulannya.
- MANAJEMEN PERSEDIAAN
- Daya Manungal mempunyai data per 31 Desember 1999 sebagai berikut :
Inventory of material awal (10.000 unit) Rp. 40.000.000
Pembelian material selama tahun 1999 Rp.250.000.000
Material yang tersedia selama 1999 Rp.290.000.000
Inventory of material akhir 1999 (10.000 unit) Rp. 30.000.000
Cost of material used 1999 Rp.260.000.000
Direct labor Rp.150.000.000
FOH Rp.100.000.000
Biaya pabrik Rp.510.000.000
Inventory WIP awal Rp. 80.000.000
Rp.590.000.000
Inventory WIP akhir Rp.180.000.000
Cost of good manufactoring Rp.410.000.000
Inventory finished good awal Rp.200.000.000
Rp.610.000.000
Inventory finished good akhir Rp. 50.000.000
Cost of good sold Rp.560.000.000
Data lain diketahui sebagai berikut :
- Biaya setiap kali pemesanan material Rp. 1.250.000
- Biaya simpan material 25% dari harga beli per unit
- Harga material per unit Rp. 1.000
- Lead time ditetapkan selama 2 minggu dan satu tahun 50 minggu
Ditanyakan :
- Jika rencana kebutuhan bahan baku untuk tahun 2000 sama dengan tahun 1999 dan biaya pemesanan , biaya simpan serta harga per unit material sama dengan tahun 1999, hitunglah berapa EOQ untuk tahun 2000
- Jika safety stock sama besarnya dengan inventory awal tahun 1999 hitunglah ROP tahun 2000
- Buktikan dengan tabel bahwa pembelian dengan EOQ menanggung biaya paling kecil
- Buatlah grafik yang menghubungkan EOQ, ROP, dan safety stock untuk satu kali pembelian.
- Gajah Tunggal mempunyai kebutuhan bahan baku selama satu tahun 1998 sebanyak 20.000 unit. Harga beli bahan baku di asparan diperkirakan sebesar Rp.15.000 per unit. Biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan bahan baku tersebut terdiri dari :
- Biaya pengiriman dan penerimaan bahan baku Rp. 190.000
- Biaya pengurusan cek dan auditing Rp. 50.000
- Biaya penyimpanan di gudang per unit Rp. 1.200
- Biaya asuransi per unit Rp. 600
- Biaya modal yang tertanam di persediaan 3 %
- Biaya pajak atas persediaan 1 %
Persediaan pengaman ditentukan sebesar kebutuhan selama satu minggu, sedangkan kebutuhan selama lead time ditetapkan sebesar 40% dari persediaan pengaman. Satu tahun diasumsikan 50 minggu dan satu minggu 5 hari kerja.
Ditanyakan :
- Berapa unit pembelian optimal bahan baku
- Jika bahan yang masih tertinggal di gudang akan habis tepat pada tanggal 25 Januari 1998, kapan perusahaan harus memesan kembali bahan bakunya? Dan berapa unit bahan yangmasih ada dalam gudang tersebut.
- Lautan Berlian memebutuhkan bahan baku selama satu tahun sebanyak 24.000 unit. Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan setiap kali pemesanan bahan baku sebesar Rp. 384.000 sedangkan biaya simpan barang di gudang sebesar 10% dan harga bahan baku di pasaran Rp. 8.000 per unit. Perusahaan “X” sebagai splier menawarkan kepada PT. Lautan Berlian dengan ahrga Rp. 7.500 per unit dengan syarat setiap kali pembelian volumenya minimal 6.000 unit.
Ditanyakan :
Apakah tawaran perusahaan “X” tersebut menguntungkan?
- Kebutuhan kacang kedelai dari perusahaan tahu tempe bandung selama satu tahun sebesar 72 ton dengan harga Rp. 4.200 per kg. Untuk membeli kacang kedelai tersebut diperlukan biaya setiap kali pemesanan sebagai berikut :
- Biaya pengiriman 1.500.000
- Biaya pemeriksaan 500.000
- Biaya administrasi 112.500
- Biaya asuransi penyimpanan 5%
- Biaya simpan di gudang 10%
- Biaya penimbangan di gudang setiap kali pemesanan Rp. 250.000
- Biaya modal 10%
Ditanyakan :
- Jumlah pembelian optimum
- Total ncremental cost selama satu tahun
- Jika EOQ sebesar 18 ton , biaya setiap kali pemesanan Rp. 2.362.500 dan biaya simpan Rp. 1.050 per kg, berapa besarnya kebutuhan bahan selama satu tahun?
- Bintang Baru membutuhkan bahan bakui selama satu tahun yang akan datang sebesar 25.000unit. Biaya setiap kali pemesanan Rp. 187.500 dan biaya simpan per unit Rp. 375 dan satu tahun diasumsikan 50 minggu.
Stock out cost Rp. 500 per unit, extra carrying cost Rp. 75 per minggu.
Probabilitas lead time adalah sebagai berikut :
Lead Time Frekuensi Probabilitas
3 minggu 2 8%
4 minggu 6 24%
5 minggu 10 40%
6 minggu 4 16%
7 minggu 3 12%
Ditanyakan :
- Tentukan jumlah pembelian optimum
- Tentukan lead time optimum
- Tentukan reorder point
- BMC membeli 8000 unit produk setiap tahun dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya simpan Rp. 3.000 per unit per tahun.
Ditanyakan :
Hitunglah EOQ, total biaya, frekuensi pembelian satu tahun dan kapan melakukan pemesanan kembali jika lead time 2 minggu.
- Ida Ayu membeli 8.000 unit produk per tahun. Suplier menawarkan harga Rp. 10 per unit untuk pemesanan hingga 500 unit dan Rp.9 untuk pemesanan 500 unit atau lebih. Biaya pemesanan Rp. 30, setiap kali pesan dan biaya simpan 30% per unit per tahun.
Ditanyakan :
Bagaimana kebijakan pembelian yang terbaik?
- Dalam sistem pemesanan jumlah tetap, estimasi dan aktual setiap parameter diperlihatkan dalam tabel berikut ini :
Paramater | Estimasi | Aktual |
R | 1000 unit | 2000 unit |
C | Rp. 10 | Rp. 20 |
H | Rp. 50 | Rp. 25 |
Ditanyakan ;
- Bagaimana pengaruh kesalahan biaya simpan terhadap TVC?
- Bagaiaman pengaruh biaya simpan dan biaya pesan terhadap EOQ
- Bagaimana pengaruh biaya simpan dan biaya pesan terhadap TVC
- Permintaan suatu komponen sebesar 4.800 unit per tahun, biaya pemesanan Rp.40.000 setiapo kali pesan, dan presentase biaya simpan 25%. Perusahaan suplier menwarkan skedul incremental diskon seperti terlihat dalam tabel bberikut ini :
Jumlah Pemesanan | Harga Per Unit |
1-399 | Rp. 10.000 |
400-1199 | Rp. 9.000 |
1200-4799 | Rp. 8.500 |
4800-lebih | Rp. 8.000 |
Ditanyakan :
Berapa jujmlah pembelian optimum berdasarkan skedul incremental diskon yang ditawarkan tersebut ?
- Batur Jaya menggunakan bahan sebesar 5.000 ton per tahun . Biaya pemesanan Rp. 49.000 setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp.1.000 per ton per tahun. Suplier menawarkan harga diskon seperti terlihat dalam tabel berikut ini :
Jumlah Pemesanan | Harga Per Unit |
1-999 | Rp. 5.000 |
1000-2999 | Rp. 4.500 |
3000- lebih | Rp. 4.200 |
Ditanyakan :
Bagaimana kebijakan pembelian dengan tawaran suplier tersebut ?
- BMC membeli 8000 unit produk dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya smpan Rp. 3.000 per unit per tahun. Seorang suplier menawarkan diskon khusus untuk sementara waktu harga turun dari dari Rp. 10.000 per unit menjadi Rp. 9.000 per unit.
Ditanyakan :
Apakah tawaran diskon tersebut cukup ekonomis?
- BMC membeli 8.000 unit produk setiap tahun dengan harga Rp. 10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp. 30.000 setiap kali pesan, dan biaya simpan Rp. 3.000 per unitper tahun. Suplier akan menaikkan harga per unit dari Rp. 10.000 menjadi Rp.11.000 mulai 1 Januari yang aan datang.
Ditanyakan :
- Berapa jumlah pembelian yang harus dilakukan sebelum kenaikan harga tanggal 31 Desember jika posisi persediaan 346 unit ?
- Berapa penghematan biaya dengan pesanan khusus tersebut ?
- Sebuah item jika dibeli dari luar (suplier) harga per unit Rp. 2.500 dan jika dibuat dalam pabrik sendiri dengan jumlah produksi 10.000 unit pertahun , biaya produksi Rp.2.300 per unit. Biaya pemesanan jika membeli dari suplier Rp.5.000 dan biaya persiapan produksi jika membuat sendiri sebesar Rp. 5.000 Total permintaan sebesar 2.500 unit dan biaya simpan 10%
Ditanyakan :
Tentukan keputusan apakah sebaiknya membeli atau membuat sendiri item yang diperlukan?
- KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN
PENILAIAN SURAT BERHARGA
- Diasumsikan sekarang ini adalah tanggal 1 Januari 1999. pada tanggal 1 Januari 2000 seorang ansabah akan menyetorkan uangnya ke Bank Bukopin dalam bentuk tabungan sejumlah Rp. 10.000.000 dengan suku bunga 12 % per tahun.
Ditanyakan :
- Bila Bank Bukopin melakukan pemajemukan tahunan, berapa nilai rekening nasabah pada tanggal 1 Januari 2003?
- Berapa saldo pada 1 Januari 2003 tersebut bila Bank Bukopin melakukan pemajemukan triwulanan?
- Misalkan nasabag tersebut melakukan penyetoran Rp. 10.000.000 tersebut dalam pembayaran masing-masing Rp. 2.500.000 pada tanggal 1 Januari 2000; 2001;2002 dan 2003. Berapa saldo uang ansabah pada tanggal 1 Januari 2003 bila dimajemukkan tahuanan?
- Misalkan sekarang ini tanggal 1 Januari 1999 dan saudara membutuhkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003. Bank Bukopin memajemukkan tabungan saudara secara tahunan dengan suku bunga 12% per tahun.
Ditanyakan :
- Berapa banyak uang harus saudara setorkan pada tanggal 1 Januari 2000 agar mendapatkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003
- Bila saudara ingin mengangsur dalam jumlah yang sama dari 1 Januari 2000 sampai 2003untuk mendapatkan uang sebesar Rp. 10.000.000 tersebut, berapa besarnya masing-masing setoran setiap tahun ?
- Jika orang tua saudara menawarkan untuk memberikan sejumlah pembayaran seperti pertanyaan nomor b diatas atau sekaligus Rp. 7.000.000 pada tanggal 1 Januari 2000, mana yang saudara pilih?
- Bila saudara hanya memiliki Rp. 7.500.000 pada tanggal 1 Januari 2000, berapa besarnya suku bunga agar bila dimajemukan secara tahunan saudara akan memperoleh uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003 ?
- Misalkan saudara hanya dapat mengangsur Rp. 1.875.000 tiap 1 Januari 2000 sampai 1 Januari 2003, agar mendapatkan uang Rp. 10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2003, berapa besarnya suku bunga majemuk tahunan agar tujuan ini tercapai?
- Suatu obligasi memberikan bunga Rp. 500.000 tiap 6 bulan atau Rp. 1.000.000. tiap tahunnya. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 10 tahun dan pada saat itu akan membayar nominal obligasi sebesar Rp. 10.000.000, jika saudara membeli obligasi tersebut , maka saudara akan menerima anuitas Rp. 500.000setiap 6 bulan atau 20 kali pembayaran selama 10 tahun ditambah dengan Rp. 10.000.000 pada akhir periode 10 tahun atau 20 periode 6 bulanan.
Ditanyakan :
Berapa nilai obligasi jika tarif diskonto atau suku bunga pasar adalah : (1) 10%, (2) 12%, (3) 8%.
- Seorang nasabah membutuhkan Rp. 13.850.000 pada akhir tahun ke-12 . Misalkan bahwa yang terbaik bagi ansabah adalah membayarkan suatu jumlah yang tetap setiap tahunnya ke rekening tabungan di bank yang memberikan bunga majemuk 12% per tahun. Pembayaran pertama harus dilakukan pada akhir tahun pertama
Ditanyakan :
- Berapa rencana jumlah yang akan dibayarkan tahunan untuk mencapai tujuan tersebut?
- Jika nasabah memutuskan untuk meyetorkan uang sekaligus, berapa yang ahrus nasabah setorkan untuk memperoleh Rp. 13.850.000 pada akhir tahun ke-12 dengan tingkat bunga 12% per tahun?
- Sebuah bank menyetujui pinjaman kepada nasabah sebesar Rp. 10.000.000 atas jaminan promis bahwa nasabah harus membayar Rp. 18.280.400 setelah 7 tahun.
Ditanyakan :
Berapa suku bunga yang dibebankan bank tersebut?
- Seorang nasabah akan mendepositokan uangnya sejumlah Rp. 100.000.000. Untuk keperluan itu nasabah mencari alternatif bank yang dapat memberikan nilai tertinggi. Dari informasi yang dia terima , First National bank memberikan suku bunga 13% dengan pemajemukkan tahunan atas deposito berjanga yang disetorkan nasabah . Sedangkan Second National Bank memberikan bunga 12% dengan pemajemukkan triwulanan.
Ditanyakan :
Bank manakah yang terbaik untuk dipilih?
- Sebuah bank menawarkan pinjaman Rp. 250.000.000 kepada saudara untuk membeli sebuah rumah. Untuk itu saudara harus menandatangani akad hipotik yang berisi persyaratan bahwa saudara harus mengangsur Rp. 25.461.600 setiap akhir tahun selama 25 tahun.
Ditanyakan :
Berapa besarnya suku bunga yang dibebankan bank?
- CAPITAL BUDGETING
- Maju Tak Gentar mengajukan dua proposal proyek untuk dianalisis. Data tentang kedua proposal proyek tersebut adalah sebagai berikut :
Proyek A | Proyek B | |
Kebutuhan Investasi
Nilai Residu Umur Ekonomis Bunga Modal |
Rp. 250.000.000
Rp. 50.000.000 5 Tahun 15% |
Rp. 200.000.000
Nihil 5 Tahun 15% |
Pola penjualan untuk lima tahun yang akan datang sebagai berikut :
Proyek A | Proyek B | |
Tahun 1
Tahun 2 Tahun3 Tahun 4 Tahub 5 |
Rp 525.000.000
Rp. 400.000.000 Rp. 550.000.000 Rp. 450.000.000 Rp. 150.000.000 |
Rp. 400.000.000
Rp. 400.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 250.000.000 |
Biaya pajak yang harus diperhitungkan dari masing-masing proyek setiap tahun adalah sebagai berikut:
Proyek A | Proyek B | |
Biaya tetap per tahun
Biaya variabel Pajak Keuntungan |
Rp. 100.000.000
60% 40% |
Rp. 75.000.000
50% 40% |
Dalam biaya tetap sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya bunga baik untuk proyek A maupun proyek B.
Ditanyakan :
- Menentukan pola EAT untuk kedua proyek.
- Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan Pay Back Period (PP)
- Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan Net Present Value (NPV)
- Hitunglah Profitability dari kedua proyek
- Kesimpulan yang dapat diambil jika kedua proyek bersifat contingent? Dengan asumsi dana yang cukup tersedia.
- Sebuah proyek investasi senilai Rp. 500.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu pada tahun ke lima Rp. 50.000.000. Harga jual produk tersebut pada tahun pertama akan diteteapkan sebesar Rp. 3.500 per unit. Pada harga jual tersebut diperoleh laba sebelum penusutan dan pajak sebesar 40%. Mulai dari tahun kedua harga jual diturunkan 20%, akibatnya laba sebelum penyusutan dan pajak yang diperoleh turun menjadi 30%. Unit penjualan pada tahun pertama 250.000 unit dan mulai tahun kedua unit penjuala akan mengalami kenaikan sebesar 50.000 unit setiap tahun. Metode penyusutan garis lurus dan pajak yang diberlakukan sebesar 40%.
Ditanyakan :
- Berapa lama investasi tersebut dapat kembali
- Jika investasi dibiayai dengan hutang bank dengan waktu pengembalian 4 tahun dan bunga diteteapkan 25% per tahun, keputusan apakah yang harus diambil berkaitan dengan rencana investasi tersebut
- Dapatkah investasi ini dilaksanakan bila NPV merupakan dasar penilaian dengan discount rate 25%?
- Sari Petojo makmur telah mengoperasikan sebuah mesin selama 5 tahun da diperkirakan masih dapat beroperasi selama 5 tahun lagi. Masin tersebut dibeli dengan harga Rp. 100.000.000
Laporan Rugi Laba berdasarkan perkiraan semula adalah sebagai berikut :
Penjualan Rp. 30.000.000
Biaya Variabel Rp. 9.000.000
Penyusutan Rp. 10.000.000
Biaya Tetap lainnya Rp. 6.000.000
Total Biaya Rp. 25.000.000
EBT Rp. 5.000.000
Taxes 30% Rp. 1.500.000
EAT Rp. 3.500.000
Setelah beroperasi lima tahun , mesin mengalami penurunan produktivitas yang berakibat :
- Biaya variabel naik Rp. 1.000.000 per tahun
- Biaya tetap lainnya naik Rp. 1.500.000 per tahun
Sedangkan hasil penjualan per tahun tidak mengalami perubahan.
Jika perusahaan ingin mempertahankan produktivitas seperti semula. Mesin tersebut harus direhabilitasi dengan biaya Rp. 4.000.000.
Ditanyakan:
Apakah rehabilitasi mesin dilaksanakan atau ditolak?
- PT . Mandiri Pratama sedang memepertimbangkan tujuah alternatif proposal investasi yang akan dikerjakan . Jumlah dana yang disediakan untuk melaksanakan proposal investasi tersebut sebesar Rp. 1 milyar. Data mengenai ketujuh proposal investasi tersebut adalah sebagai berikut :
Proposal Investasi | Profitability Index(PI) | Kebutuhan Investasi |
A
B |
0.97
1.16 1.14 1.25 1.05 1.09 1.19 |
Rp. 150.000.000
Rp. 175.000.000 Rp. 125.000.000 Rp. 400.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 100.000.000 |
Proposal “A” dan “D” ,mempunyai hubungan dependent atau contingent
Proposal “C” dam “G” mempunyai hubungan mutually exclusive
Ditanyakan :
Proposal manakah yang diterima jika didasarkan pada analisis single period?
- Intan mempunyai rencana investasi sebagai berikut :
Proyek | Profitability Index | Investasi |
A
B |
1.15
1.13 1.11 1.08 |
Rp. 150.000.000
Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000 |
Dana yang tersedia sekarang sebesar Rp. 450.000.000 dan tahun depan ada tambahan dana sebesar Rp. 150.000.000. Jika proyek tersebut ditunda tahun depan, maka Prfitability Index akan turun kembali menjadi :
Proyek PI
A 1.13
B 1.10
C 1.05
D 1.00
Ditanyakan :
Proyek manakah yang dikerjakan sekarang dan yang ditunda tahun depan ?
- Sritex merencanakan untuk mengganti mesin lama dengan mesin baru . data mesin baru dan mesin lama sebagai berikut :
Harga mesin baru Rp. 185.000.000
Biaya instalasi Rp. 15.000.000
Umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai residu
Mesin lama yang akan diganti mempunyai sisa nilai Rp. 20.000.000 dan sisa umur ekonomis 5 tahun lagi. Mesin baru dapat menghemat biaya Rp. 76.000.000 per tahun. Nilai tukar mesin lama diasumsikan sama dengan nilai buku. Pajak tiap tahun ditetapkan 40% dan mesin baru disusutkan dengan metode garis lurus.
Ditanyakan :
- Cash Flow penggantian
- Hitunglah NPV pada discount rate 15%
- Hitung Payback Period (PP)
- Buatlah cash flow penggantian bila mesin lama laku dijua :
- 30.000.000
- 15.000.000
- 20.000.000 dan mesin baru mempounyai nilai rsidu Rp. 20.000.000
- Jaya Makmur merencanakan penambahan mesin untuk meningkatkan kapaistas produksinya. Harga mesin baru Rp. 600.000.000 dengan umur ekonomis 5 tahun dan biayta nilai residu Rp. 50.000.000 Akibat tambahan mesin tersebut , pendapatan dan biaya diperkirakan sebagai berikut :
Tahun | Pendapatan | Biaya |
1
2 3 4 5 |
Rp. 400.000.000
Rp. 450.000.000 Rp. 460.000.000 Rp. 480.000.000 Rp. 450.000.000 |
Rp. 200.000.000
Rp. 220.000.000 Rp. 220.000.000 Rp. 230.000.000 Rp. 220.000.000 |
Dalam biaya tersebut belum termasuk penyusutan. Pajak pendapatan 40% dan metode penyusutan yang digunakan garis lurus.
Ditanyakan :
- Pola EAT selama usia investasi
- Payback Period
- Net Peresnt Value Pada discount rate 15%
- Profitability index
- Internal rate of return
- Nikita pada awal tahun 1999 mempertimbangkan sebuah proyek yang mnembutuhkan dana investasi sebesar Rp. 1.250.000.000. Dana tersebut sebesar Rp. 150.000.000 diperuntukkan sebagai modal kerja , sedangkan sisanya sebagai modal tetap. Umur ekonomis proyek diperkirakan selama 6 tahun dengan nilai residu Rp. 200.000.000. Proyeksi penjuaan selama enam tahun yang akan datang mulai tahun 1999 adalah sebagai berikut :
Tahun Proyeksi Penjualan
1999 Rp. 500.000.000
2000 Rp. 600.000.000
2001 Rp. 700.000.000
2002 Rp. 800.000.000
2003 Rp. 900.000.000
2004 Rp.1.000.000.000
Struktur biaya proyek ini adalah 49% m,erupakan biaya variabel. Biaya tetap tunai selain penyusutan adalah sebear Rp. 50.000.000 per tahun. Pajak penghasilan 30% dan keuntungan yang diisyaratkan adalah sebesar 16%.
Ditanyakan :
Apakah proyek ini layak menurut saudara ?
- Dewata sedang mempertimbangkan proyek investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 500.000.000. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja sebesar Rp. 100.000.000 dan sisanya untuk pembelian aktiva tetap. Umur investasi diperkirakan 5 tahun dengan nilai residu Rp. 50.000.000. Proyeksi penjualan selama umur investasi adalah sebagai berikut :
Tahun Omzet Penjualan
1 Rp. 300.000.000
2 Rp. 340.000.000
3 Rp. 380.000.000
4 Rp. 420.000.000
5 Rp. 460.000.000
Biaya yang dikeluarkan adalah biaya variabel 40% dan biaya tetap selain penyusutan sebesar Rp. 15.000.000. Apabila tingkat pajak yang diperhitungkan sebesar 30% dan diinginkan return 20% nilai kekayaan investasi dengan menggunakan :
Ditanyakan :
- Metode Payback Period
- Net Present Value
- Apakah proyek investasi itu layak?
- Arjuna awal tahun 1998 mempertimbangkan sebuah proyek yang membutuhkan dana sebesar Rp. 950 juta. Dana tersebut sebesar Rp. 150 juta dieruntukkan sebagai modal kerja , sedangkan siasnya sebagai modal tetap. Umur ekonomis proyek tersebut diperkirakan 6 tahun dengan nilai residu Rp. 200 juta. Perusahaan yakin bisa memperoleh pangsa pasar 5% dari permintaan industri. Permintaan industri selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun Permintaan Industri
1994 300.000 unit
1995 360.000 unit
1996 380.000 unit
1997 460.000 unit
1998 500.000 unit
Harga ditentukan sebesar Rp. 18.000 per unit . Struktur biaya dari proyek adalah 40% merupakan biaya variabel. Biaya tetap tunai selain penyusutan sebesar 30 jta per tahun. Pajak 30% dan keuntungan yang diisyaratkan sebesar 18%
Ditanya :
Apakah proyek ini layak?
- Manunggal mempertimbangkan dua usulan investasi yang bersifat mutually exclusive (satu diterima yang lain ditolak). Usulan “A” dengan investasi Rp. 400 juta dan usulan “B” dengan investasi Rp. 120 juta. Investasi “A” diharapkan menghasilkan net cash flow sebesar Rp. 64 juta per tahun selama 20 tahun, sedangkan investasi “B” menghasilkan net cash flow Rp. 27,2 juta per tahun selama 20 tahun. Required rate of return investasi 10%
Ditanyakan :
Dari data tersebut diminta untuk :
- Menghitung NPV, IRR, MIRR masing-masing investasi
- Investasi manakah yang sebaiknya diambil?mengapa demikian?
- Suatu proyek diperkirakan memerlukan dana untuk investasi dalam aktiva tetap senilai Rp. 100 juta yang terdiri atas tanah senilai Rp, 20 juta dan bangunan serta mesin senilai Rp. 80 juta dengan usia proyek ditaksir 4 tahun. Modal ekrja netto yang diperlukan pada awal proyek (tahun 0) ditaksir sebesar Rp. 30 juta dan untuk tahun – tahun selanjutnya kebutuhan tambahan modal kerja (untuk tahun 1,2, dan 3) adalah sebesar 20% dari tambahan penjualan tahun berikutnya. Metode depresiasi yang diguankan untuk bangunan dan mesin adalah metode garis lurus. Nilai residu Rp. 8 juta .
Pada akhir tahun proyek, nilai jual tanah diperkirakan Rp. 30 juta. Taksiran unit produk yang terjual untuk tahun 1,2,3,4 berturut turut adalah : 10.000 unit, 12.000 unit, 14.000 unit, dan 15.000 unit. Pada tahun pertama harga jual produk ditaksir Rp. 15.000 per unit, biaya variabel diperkriakan sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap tunai diperkirakan Rp. 20 juta per tahun (tidak termasuk depresiasi aktiva tetap). Diperkirakan tingkat inflasi per tahun 10% dan pajak penghasilan badan sebesar 25%.
Ditanyakan :
- Menghitung arus kas yang relevan untuk perhitungan NPV
- Menghitung NPV dari rencana investasi tersebut dengan menggunakan tingkat keuntungan yang disyaratkan 20% (nominal term)
- Menghitung Marginal Internal Rate Of Return (MIRR) dari proyek tersebut
- Menilai kekayaan dari proyek tersebut, dterima atau ditolak
- Menghitung payback Period (PP)
- UNSUR RESIOKO DALAM MENILAI INVSTASI
- Bulan sedang menilai dua usulan investasi yang memiliki probabilitas kejaidan yang berbeda. Aliran kas kedua proyek tersebut akan berlangsung selama tiga tahun, dimana untuk masing-masing tahun distribusi probabilitasnya sama , tetapi kedua proyek memiliki distribusi probabilitas yang berbeda . Aliran kas dan distribusi probabilitas kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut :
Proyek “A” | Proyek “B” | ||
Probabilitas | Aliran Kas | Probabilitas | Aliran kas |
0.10
0.20 0.40 0.20 0.10 |
6.000.000
7.000.000 8.000.000 9.000.000 10.000.000 |
0.10
0.25 0.30 0.25 0.10 |
4.000.000
6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 |
Ditanyakan :
- Hitunglah expected value untuk kedua proyek
- Hitunglah standar deviasi kedua usulan proyek
- Hitunglah coefficient variation kedua proyek
- Proyek manakah yang sebaiknya dipilih
- Bumi mempunyai usulan investasi sebuah proyek senilai Rp. 2.000.000 pada tahun nol (awal waktu pertama). Investasi tersebut diharapkan menghasilkan aliran kas bersih selama 3 tahun sebagai berikut :
Probabilitas | Periode 1 | Periode 2 | Periode 3 |
0.10
0.25 0.30 0.25 0.10 |
600.000
800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 |
400.000
600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 |
200.000
400.000 600.000 800.000 1.000.000 |
Nilai yang diharapkan (expected value) dari aliran kas bersih adalah sebesar Rp. 1.000.000; Rp. 800.000; dan Rp. 600.000 masing-masing untuk periode 1,2, dan 3. Tingkat bunga bebas resiko yang diperhitungkan dalam proyek tersebut adalah sebesar 4 %
Ditanyakan :
- Hitunglah standar deviasi aliran kas untuk periode 1,2,3
- Hitunglah nilai yang diharapkan dari NPV proyek tersebut
- Berapa probailitas proyek tersebut memiliki tingkat IRR lebih kecil dari pada tingkat bunga bebas resiko
- Berapa probabilitas NPV proyek tersebut akan lebih dari nol
- Kondangin sedang mempertimbangkan dua proyek, yaitu proyek “A” dan “B” yang bersifat saling ekslusif (mutually exclusive) , dengan biaya proyek “A” sebesar Rp. 14.000.000 dan proyek “B” sebesar Rp. 17.500.000/ Divisi perencanaan perusahaan memperkirakan distribusi probabilitas arus kas setiap proyek dalam 5 tahun mendatang adalah :
Proyek “A” | Proyek “B” | ||
Probabilitas | Arus Kas | Probablitas | Arus Kas |
0.20
0.60 0.20 |
2.500.000
4.500.000 6.000.000 |
0.20
0.40 0.20 |
1.500.000
5.000.000 8.000.000 |
Ditanyakan :
- Hitunglah hasil pengembalian tahunan yang diharapkan dan standar deviasi masing-masing proyek
- Proyek amnakah yang resikonya lebih tinggi bila koefisien variasi digunakan sebagai parameter resiko
- Resiko setiap proyek berbeda dengan perusahaan secara keseluruhan. Manajemen perusahaan mengadakan penyesuaian resiko dengan rumus:
Kj = Rf + 10%(CV)
Dimana :
Kj = pengembalian yang disyaratkan dari proyek ke j
Rf = Tarif bebas resiko = 7 %
CV = koefisien variasi arus kas proyek
Berapa hasil pengembalian yang disyaratkan dari proyek “A” dan “B”.
- Proyek manakah yang harus diambil oleh perusahaan ? jelaskan jawaban saudara
- PT Sido Muncul sedang memepertimbangkan dua proyek investasi yang saling eksklusif , yaitu proyek “A” dan :B”. Perkiraan resiko dan hasil pengembalian kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut :
Proyek “B” | Proyek “B” | |
Pengembalian diharapkan (k)
Standar deviasi Koefisien variasi (CV) Beta |
16.5 %
0.50 3.03 1.60 |
18 %
0.80 4.44 1.20 |
Diasumsikan bahwa tarif bebas resiko 10% dan pengembalian pasar yang diharapkan 15 %
Ditanyakan :
- Bagimana keputusan perusahaan bila menggunakan analisis Security Market line (SML)
- Misalkan perusahaan merumuskan persamaan penyesuaian resiko didasarkan pada koefisien variasi sebagai berikut :
Pengembalian yang disyaratkan (k)=Rb + 1.80 (CV)
Bagaimana persamaan penyesuaian ini mempengaruhi keputusan manajemen?
- Tingkat hasil pengembalian yang bebas resiko adalah 5% dan premi resiko pasar 6%. Beta proyek yang sedang dianalisis adalah 1.6 dengan arus kas netto diharapkan setelah pajak diperkirakan sebesar Rp. 750.000 selama lima tahun . Biaya investasi Rp. 2.100.000
Ditanyakan :
- Berapa hasil pengembalian yang disyaratkan setelah penyesuaian resiko dari proyek tersebut ?
- Apakah proyek itu layak diterima?
- COST OF CAPITAL
- Bina Arta pada 31 Desember 1998 mempunyai posisi hutang dan modal sebagai berikut :
Hutang Dagang Rp. 200.000.000
Hutang wesel Rp. 175.000.000
Hutang lancar lainnya Rp. 125.000.000
Total Hutang Lancar Rp. 500.000.000
Hutang jangka panjang Rp. 600.000.000
Saham Preferen Rp. 60.000.000
Saham biasa Rp. 1.340.000.000
Total Hutang dan Modal Rp. 2.500.000.000
Biaya dari masing-masing komponen modal tersebut adalah sebagai berikut :
Hutang jangka panjang 16% before taxes
Saham Preferen 18%
Saham Biasa 20%
Pajak perusahaan 40%
Pada tahun 1999 perusahaan memperoleh laba sesudah pajak (EAT) sebesar Rp. 700.000.000 dan dibagikan sebagai deviden sebesar Rp. 300.000.000 sedangkan sisanya Rp. 400.000.000 sebagai laba ditahan.
Ditanyakan :
- Berapa cost of capital rata rata perusahaan tersebut dan hutang jangka pendek tidak diperhitungkan.
- Jika laba ditahan tersebut akan dipergunakan perusahaan dalam bentuk saham biasa, berapa besarnya dana keseluruhan yang digunakan untuk dapat mempertahankan cost of capitalnya?
- Intan Arta memiliki struktur modal sebagai berikut :
Jenis Modal | Jumlah | Proporsi |
Hutang Jk.Panjang (25%)
Saham Preferen (14%) Saham Biasa Laba Ditahan |
2.100.000.000
900.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 |
35.00%
15.00% 33.33% 16.67% |
Total modal | 6.000.000.000 |
Saham preferen terdiri dari 50.000 lembar
Saham biasa terdiri dari 200.000 lembar dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar, harga kurs 95% dan deviden diharapkan sebesar Rp. 1.800 dengan tingkat pertumbuhan deviden 4% dan pajak 40%.
Ditanyakan :
- Hitunglah biaya modal rata-rata tertimbang
- Perusahaan ingin menambah modal sebesar Rp. 1.500.000.000 dan komposisi struktur modal akan dipertahankan . Berapa besarnya modal masing-masing sumber yang ahrus dilakukan apabila biaya modal rata-rata akan dipertahankan ?
- Berapa besarnya biaya rata-rata modal yang baru apabila :
- Penjuala saham baru 50.000 lembar dengan nominal Rp. 10.000 per lembar dan harga kurs 90%, under writing fee Rp. 250
- Penggunaan laba ditahan harus memperhitungkan baiay makelar 4% dan pajak 40%
- Biaya modal saham preferen dan hutang jangka panjang tidak berubah
- Sadewa yang ebrgerak dibidang perdagangan barang industri , mempunyai struktur permodalan sebagai berikut :
Sumber Dana Jumlah
Obligasi Rp. 450.000.000
Saham Preferen Rp. 300.000.000
Saham Biasa Rp. 750.000.000
Jumlah Rp. 1.500.000.000
- Obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 500.000 per lembar dengan jangka waktu 5 tahun , memberkan bunga 12%. Harga jual obligasi sebesar Rp. 445.000 dan pajak 25%.
- Saham preferen mempunyai harga per lembar Rp. 25.000 dan memberikan deviden secara tetap Rp. 3.150 per lembar. Biaya emisi Rp. 500 per lembar
- Saham biasa mempunyai harga pasar Rp. 11.500 per lembar dan memberikan deviden Rp. 1.650 per lembar dengan pertumbuhan 5%
Ditanyakan :
Hitunglah biaya modal yang harus ditanggung perusahaan dari struktur modal yang dimiliki?
- Andika merencanakan suatu sumber dana dalam rangka akan membuka proyek baru. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 600 juta . Dana tersebut direncanakan akan dipenuhi dari beberapa sumber dengan rincian sebagai berikut :
- Perusahaan akan mengeluarkan obligasi sebesar Rp. 210 juta berjangka 4 tahun dengan nilai nominal Rp. 150 ribu per lembar, dan memberikan bunga 20%. Diperkirakan obligasi ini laku dijual dengan hrga Rp. 142 ribu per lembar dan pajak 25%
- Saham preferen sebesar Rp. 105 juta dan diperkriakan akan laku dijual dengan harga Rp. 22.500 per lembar dan memberikan deviden Rp, 3.500. Biaya emisi saham sebesar Rp. 200 per lembar.
- Saham biasa sebesar Rp. 285 juta . Saham ini diperkriakan mempunyai harga jual sebesar Rp. 24.600 per lembar dengan memberikan deviden Rp. 2.800 per lembar dengan pertumbuhan deviden 7%.
Ditanyakan :
- Menghitung Cost Of Capital Masing-Masing Sumber
- Menghitung Cost Of Capital keseluruhan sumber dana
- Kresna yang bergerak di bidang pengadaan barang konsumsi mempunyai struktur permodalan sebagai berikut :
Sumber Dana Jumlah
Obligasi Rp. 225.000.000
Saham Preferen Rp. 150.000.000
Saham Biasa Rp. 373.000.000
- Obligasi mempunyai nilai nominal Rp. 100.000 per lembar dengan jangka waktu 5 tahun, memberikan bunga 18%. Harga jual obligasi Rp. 98.000 dan pajak 25%.
- Saham preferen mempunya harga per lembar Rp. 12.500 dengan dividen secara tetap Rp. 1.350 per lembar . Biaya emisi Rp. 200 per lembar
- Saham biasa mempunyai harga pasar Rp. 11.250 per lembar dan memberikan deviden Rp. 1.050 per lembar dengan pertumbuhan deviden 6%
Ditanyakan :
Hitung biaya modal yang ahrus ditanggung perusahaan dari struktur modal yang dimiliki.
- X mempunyai informasi keuangan sebagai berikut :
- Total aktiva Rp. 14 milyar
- Pajak 40%
- Estimasi pendapatan sebelum bunga dan pajak dalam tiga kondisi perekonomian sebagai berikut :
Kondisi EBIT Peluang
Baik Rp. 4,2 milyar 0.20
Sedang Rp. 2,8 milyar 0.50
Buruk Rp. 0,7 milyar 0.30
- Perusahaan mempertimbangkan untuk memilih salah satu struktur modal (hutang/total assets) untuk tahun depan , yaitu 10%, 50%, 60%.
- Bank mengenakan bunga pinjaman berdasarkan rasio hutang dengan total aktiva yaitu :
Rasio Bunga
10% 9%
50% 11%
60% 14%
Ditanyakan :
Berdasarkan data di atas , saudara diminta untuk menghitung expected return on equity (return on equity adalah perbandingan antara pendapatan setelah pajak dengan modal sendiri) dan bandingkanketiga kemungkinan tersebut.
- EGP mendapatkan tawaran untuk membuka perkebunan kelapa sawit dengan joint ventura bersama investor asing. Nilai proyek diperkirakan sebesar Rp. 2 milyar dan taksiran rate of return (ROR) sebesar 18% per tahun . Rencana pembiayaan disetujui dengan susunan sebagai berikut :
- Saham biasa PT EGP sebesr Rp.750 juta
- Saham preferen (peserta asing) sebesar Rp. 1.250 milyar
Biaya dana saham biasa (Ke) ditetapkan 14% dan biaya dana saham preferen (Kp) sebesar 12%.
Ditanyakan :
- Hitunglah WACC
- Apakah proyek ini layak diterima atau tidak?
- FINANCIAL LEVERAGE
- Manunggal mmemiliki modal sebesar Rp. 100.000.000 yang kesemuanya merupakan saham biasa. Pimpinan perusahaan merencakan perluasan usaha dengan menambah modal sebesar Rp. 60.000.000. Kebutuhan dana tersebut dapat dipenuhi dengan tiga alternatif , yaitu :
- Mengeluarkan saham biasa 100% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar
- Mengeluarkan saham biasa 50% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar dan saham preferen 50% dengan deviden 17%
- Mengeluarkan saham biasa 50% dengan nilai nominal Rp. 10.000 per lembar dan obligasi 50% dengan tingka bunga 19%
Dengan perluasan usaha tersebut diharapkan PT. Manunggal memperoleh laba usaha sebesar Rp. 12.000.000 dengan tingkat pajak 40%.
Ditanyakan :
- Alternatif manakah yang dipilih , jika didasarkan atas kepentingan pemegang saham.
- Berikan alasan mengapa alternatif tersebut dipilih
- Buatla grafik yang menghubungkan ketiga alternatif di atas.
- Sumber Makmur mempunyai data sebagai berikut :
Biaya Tetap Rp. 12.000.000
Biaya Variabel per unit Rp. 1.800
Harga jual per unit Rp. 3.000
Volume penjualan 15.000Unit
Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menambah kapasitas produksi dan untuk itu diperlukan tambahan dana sebesar Rp. 40.000.000 dengan alternatif pemenuhan dana sebagai berikut :
- Emisi saham baru sebanyak 4.000 lembar
- Emisi obligasi Rp. 15.000.000 bunga 8% per tahun dan sisanya dipenuhi dengan saham biasa nominal Rp. 10.000 per lembar.
Ditanyakan :
- Hitunglah EPS untuk kedua alternatif pembelanjaan apabila :
- Alternatif dana manakah yang sebaiknya dipilih :
- Biaya tetap naik sebesar Rp. 3.000
- Volume penjualan naik menjadi 20.00 unit
- Berapa EPS yang baru jika harha jual naik 15 % dan pajak pendapatan 40%