Konsep Manajemen


MANAJEMEN

 

  • Pengertian Manajemen

Manajemen tidak hanya dibutuhkan dalam dunia bisnis semata, tetapi dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisir dan dalam semua tipe organisasi. Tiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota organisasi, contoh organisasi dalam keluarga, sekolah, universitas sampai menjadi pemimpin dalam sebuah lembaga. Manajemen dibutuhkan dalam semua organisasi agar semua usaha tidak sia-sia dan sulit untuk mencapai tujuan, sebab ada dua alasan diperlukannya manajemen, yaitu untuk pencapaian tujuan dan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

Manajemen berasal dari kata to manage yang dalam arti harfiahnya berarti mengatur. Dari arti secara harfiah ini kita dapat melanjutkan kembali penjelasan melalui sejumlah pertanyaan ilmiah  yaitu:

  • Apa yang diatur ? (What)

Yang diatur adalah man, money, material, method, machines and market (6M)

  • Mengapa harus diatur ? (Why)

Harus diatur agar 6 M tersebut lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.

  • Siapa yang mengatur ? (Who)

Yang mengatur adalah yang memiliki wewenang untuk mengatur 6 M tersebut.

  • Bagaimana cara mengaturnya ? (How)

Cara mengatur melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (POAC).

  • Dimana diaturnya ? (Where)

Diaturnya di lembaga atau organisasi.

Menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel, manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer melakukan kegiatan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.

 

 

 

  • Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Ilmu (Science) adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disistematiskan, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum mengenai keadaan suatu subjek atau objek tertentu.

Seni (Art) adalah suatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan.

Seni Manajemen meliputi kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk menciptakan suatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan skill yang dimiliki.

Manajemen Ilmiah (Science Management) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistematiskan, dikumpulkan, dan diterima menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen. Sedangkan Scientific Management adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method.

Scientific Method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu dan tujuan utamanya adalah untuk menambah pengetahuan yang sudah ada. Scientific Management memiliki ciri sebagai berikut :

  1. Tersusun secara sistematis/ teratur
  2. Dapat dipelajari dan diajarkan
  3. Menggunakan metode-metode ilmiah
  4. Dapat dijadikan suatu teori
  5. Objektif dan rasional.

Scientific Manager adalah manajer yang menggunakan science dan scientific method dalam usaha memimpin kegiatan-kegiatan bawahannya mellaui fungsi-fungsi manajemen.

 

  • Fungsi-Fungsi Manajemen
  1. Perencanaan, yaitu :
    1. Pemilihan atau penetapan tujuan organisasi
    2. Penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

 

 

  1. Pengorganisasian, yaitu :
    1. Menentukan segala sumber daya yang ada dengan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
    2. Merancang dan mengembangkan suatu kelompok kerja / organisasi.
    3. Penugasan tanggung jawab dan mendelegasikan wewenang kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
  2. Penyusunan Personalia (Staffing), yaitu :
    1. Penarikan (recruitment), pelatihan, pengembangan, serta penempatan dan memberi orientasi kepada karyawan dalam lingkungan kerja (Manajemen Sumber Daya Manusia)
    2. Fungsi ini ditempatkan pada satu bagian dengan fungsi pengorganisasian karena adanya saling keterkaitan yaitu fungsi organisasi merancang wadahnya, sedangkan staffing memberi isinya.
  3. Pengarahan, yaitu :
    1. Menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditetapkan.
    2. Fungsi ini bisa disebut dengan beberapa nama antara lain : directing, leading, motivating, dan umumnya sering dipakai dengan actuating.
  4. Pengawasan, yaitu :
    1. Penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk mengukur dan menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
    2. Pengawasan positif adalah mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan efektif.
    3. Pengawasan negatif adalah mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.

 

  • Bidang-Bidang Manajemen

Sebelum kita mempelajari bidang-bidang manajemen, kita harus terlebih dahulu mengetahui unsur-unsur manajemen (tools of management). Unsur-unsur manajemen itu terdiri dari men, money, methods, materials, machines and market disingkat dengan 6 M.

  • Men, yaitu tenaga kerja manusia baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksana.
  • Money, yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Methods, yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.
  • Materials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
  • Machines, yaitu mesin-mesin / alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.
  • Market, yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Bidang-Bidang Manajemen dikenal atas :

  1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang sedang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja sama dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.

  1. Manajamen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

  1. Manajemen Operasi/Produksi

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasrakan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen , dengan teknik produksi yang seefisien mungkin , dari mulai pilihan lokasi produksi, hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

  1. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan darimana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

  1. Manajemen Informasi

Manajemen Informasi adalah kegaitan manajemen berdasrakan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.

 

  • Mazhab-Mazhab Manajemen

Menurut G.R Terry, mazhab-mazhab manajemen itu adalah :

  1. Mazhab Manajemen Berdasarkan Kebiasaan

Menurut mazhab ini, memimpin, mengatur, mengambil keputusan, pemecahan penyelesaian masalah dan lain sebagainya hanya didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan oleh pihak-pihak lain, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan menghilangkan daya pikir dan kreativitas. Oleh John Robert Beishline, mazhab ini dinamai “ conventional management atau manajemen tradisional”. Mazhab ini kurang baik untuk diterapkan sebab masalah, situasi, dan kondisi yang dihadapi masa kini berbeda dengan masa yang lalu, jadi pemecahan dan penyelesaian masalahnya juga harus berbeda.

  1. Mazhab Manajemen Ilmiah

Menurut mazhab ini, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, memimpin/mengatur dan lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode ilmiah. Penyelesaian masalah dan keputusan-keputusan yang diambil selalu didasarkan atas hasil analisis ilmiah, sehingga penyelesaian keputusan itu logis, rasional, dan baik. Penerapan mazhab ini relatif lebih baik, karena didasrkan atas hasil analisis ilmiah dari data, informasi, situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini. Jadi kreativitas dan daya pikir didorong untuk maju/berkembang, sehingga cara-cara yang lebih baik mungkin akan diperoleh.

Azas manajemen ilmiah adalah pelaskanaan penelitian secara mendalam, eksperimen-eksperimen yang dikendalikan dan penafsiran data yang diperoleh dengan hati-hati merupakan landasan yang dapat dipercaya bagi determinasi dan evaluasi fakta baru yang dipergunakan para manajer.

  1. Mazhab Perilaku

Dalam mazhab ini, titik tolak penting tindakan manajer adalah perilaku manusia. Manajer harus menyadari bahwa manajemen tidaklah tidaklah dilakukan sendiri, justru manajerlah yang harus menyebabkan orang lain melakukannya, berdedikasi dan berpartisipasi tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Jadi topik-topik yang dipersoalkan dalam mazhab ini adalah “human behaviour, human relation, motivasi, leadership, sifat dan perilaku manusia, ilmu jiwa sosial, komunikasi dan keinginan manusia itu.

  1. Mazhab Sosial

Menurut mazhab ini, manajemen dianggap merupakan suatu sistem sosial dan sistem hubungan kultural. Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan mempersoalkan pengidentifikasian berbagai kelompok sosial maupun hubungan-hubungan kulturalnya. Disamping itu, kelompok-kelompok  tersebut diintegrasikan dalam sebuah sistem sosial yang lengkap. Dalam mazhab ini dipersoalkan hubungan-hubungan antara organisasi, lingkungan intern dan ekstern serta kekuatan-kekuatan yang menimbulkan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian.

Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa mazhab sosial menentukan interaksi dan kerja sama mausia yang secara bersama-sama membentuk suatu entitas sosial.

  1. Mazhab Manajemen Sistem

Dalam mazhab ini sistem-sistem merupakan intisarinya. Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektifitas kerja setiap petugas diperlukan adanya sistem kerja yang up to date, tepat guna serta sesuai dengan kondisi setempat.

Mazhab manajemen sistem ini sangat baik untuk dilaksanakan, karena mendorong pelaku-pelaku manajemen untuk selalu berpikir mencari kreasi-kreasi sistem yang paling baik dan canggih. Karena dengan penerapan sistem yang terbaik dan tercanggih diharapkan memperoleh hasil yang paling optimal. Sistem adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian membentuk suatu kebulatan yang teratur dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan.

  1. Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan

Titik berat mazhab ini terletak pada keputusan-keputusan manajerial. Menurut mazhab ini, pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas utama seorang manajer . sesuatu keputusan manajerial bukan saja merupakan “apa yang harus dilakukan”, tetapi juga “bagaimana dan bilamana harus melakukannya?”

  1. Mazhab Pengukuran Kuantitatif

Penganut mazhab ini menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah entitas logis yang tindakan-tindakannya dapat dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol matematis, hubungan-hubungan matematis dan data yang dapat diukur. Mazhab     ini juga mementingkan persoalan pembuatan keputusan.

Ciri-ciri mazhab ini adalah :

  • Mengoptimalkan hasil (output) dari masukan (input)
  • Menggunakan model-model matematis

Mengoptimalkan hasil (laba) dimaksudkan memperbesar perbandingan antara output dengan input. Hal ini berarti bahwa harus semua faktor terkait ditingkatkan peranannya untuk mendukung tercapainya laba yang optimal.

  1. Mazhab Proses Manajemen

Para penganut mazhab ini menganggap bahwa manajemen merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari sub-sub aktivitas tertentu. Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalam fungsi-fungsi manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen. Proses ini dianggap sebagai esensi manajemen dan umumnya dianggap sebagai bahan studi yang efektif bagi orang-orang yang baru mulai mempelajarai ilmu manajemen.

  1. Mazhab Manajemen Menurut Keadaan

Para penganut mazhab ini melihat kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang mungkin terjadi merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan di dalam mempelajari organisasi dan manajemen. Suatu cara pemikiran secara filosofis tersebut , adalah merupakan cara pemikiran mengenai usaha-usaha manusia yang kompleks. Cara tersebut memberikan pengenalan terhadap bekerjanya suatu organisasi dan manajemennya dan menekankan pengertian hubungan timbal balik antara bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Suatu pandangan kontingensi adalah merupakan suatu cara berpikir dalam usaha memimpin suatu organisasi. Pandangan ini menciptakan diagnosa yang menimbulkan managerial action yang sesuai dengan keadaan tertentu.

 

 

 

 

 

,

Leave a Reply